Aminoglikosida: Manfaat, Peringatan, Jenis, dan Efek Samping

Konsumsi sesuai resep, ya!

Aminoglikosida merupakan kelompok obat antibiotik yang diberikan guna mengatasi infeksi bakteri. Obat aminoglikosida digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri aerob gram-negatif.

Tersedia dalam bentuk suntik, obat minum atau oral, maupun tetes. Namun aminoglikosida hanya boleh digunakan sesuai resep dokter karena memiliki instruksi khusus, misalnya harus dihabiskan. Konsumsi obat yang berhenti mendadak dapat menyebabkan resistensi bakteri dan berkurangnya efektivitas obat.  

1. Manfaat Aminoglikosida

Aminoglikosida: Manfaat, Peringatan, Jenis, dan Efek Sampingilustrasi minum obat actifed (pexels.com/Ron Lach)

Aminoglikosida merupakan antibiotik tingkat lanjut yang digunakan pada jenis bakteri tertentu yakni aerob gram-negatif. Center of Disease Control and Prevention menyebutkan bahwa bakteri ini bersifat lebih resisten dan semakin resisten terhadap antibiotik yang tersedia. Tidak hanya dirinya sendiri, bakteri ini juga memiliki kemampuan meneruskan materi genetik yang menyebabkan bakteri lain ikut menjadi resisten. 

Karena karakteristiknya itu, bakteri aerob gram-negatif termasuk jenis bakteri yang berkembang dengan cepat. Seperti halnya Acinetobacter baumannii yang dapat menyebabkan infeksi pada darah, saluran kemih, dan paru-paru atau pneumonia, serta pada luka di bagian tubuh lainnya. Selain itu, ada juga Klebsiella yang berada selain di usus sehingga dapat menyebabkan pneumonia, infeksi aliran darah, infeksi luka atau tempat operasi, dan meningitis.

Aminoglikosida bekerja dengan membunuh bakteri secara langsung. Aminoglikosida menghentikan bakteri memproduksi protein yang dibutuhkan sehingga bakteri tidak dapat hidup dan berkembang biak. Aminoglikosida terdiri dari beberapa jenis antibiotik yang digunakan sesuai tujuan pengobatan.

2. Peringatan Aminoglikosida

Aminoglikosida: Manfaat, Peringatan, Jenis, dan Efek Sampingilustrasi jarum suntik (Pexels.com/Thirdman)

Jangan mengonsumsi atau mendapat pengobatan aminoglikosida jika kamu memiliki alergi terhadap obat ini. Beritahu dokter apabila kamu pernah mengalami gejala alergi baik karena kelompok obat aminoglikosida ataupun obat lain. 

Aminoglikosida termasuk obat jenis D terhadap kehamilan yang artinya memiliki potensi risiko pada janin. Penggunaan aminoglikosida pada ibu hamil harus ditimbang manfaat dan efek sampingnya. Sampaikan pada dokter apabila kamu sedang mengandung atau berencana hamil guna penggunaan aminoglikosida yang tepat. 

Beberapa jenis antibiotik dalam kelompok obat aminoglikosida dapat dieksresikan melalui air susu ibu dan tersalur pada bayi. Meski demikian, jenis gentamisin dianggap aman untuk digunakan pada pasien menyusui. Beritahukan pada dokter apabila kamu sedang menyusui untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.

Pengobatan aminoglikosida kontraindikasi terhadap seseorang yang memiliki riwayat toksisitas vestibular atau bagian pendengaran yang dipicu aminoglikosida. Juga tidak diberikan jika kamu pernah atau sedang mengalami myasthenia gravis atau pelemahan otot akibat gangguan saraf dan otot.

Baca Juga: Amikacin: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Samping

3. Jenis obat aminoglikosida

Aminoglikosida: Manfaat, Peringatan, Jenis, dan Efek Sampingilustrasi obat kapsul (pexels.com/@pietrozj)

Seperti dijelaskan sebelumnya, aminoglikosida adalah kelompok obat antibiotik tingkat lanjut. Dilansir Medlineplus, pemberian aminoglikosida diresepkan untuk mengobati beberapa penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri serius seperti meningitis (infeksi pada selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang) dan infeksi pada darah. Selain itu, obat ini juga diberikan untuk infeksi pada daerah perut, paru-paru, kulit, tulang, sendi, dan saluran kemih.

Dilansir EverydayHealth, adapun beberapa jenis obat yang termasuk dalam kelompok aminoglikosida yakni:

  • Gentamicin
  • Amikacin 
  • Tobramycin
  • Gentak and Genoptic 
  • Kanamycin
  • Streptomycin
  • Neo-Fradin
  • Neomycin 

4. Efek samping aminoglikosida

Aminoglikosida: Manfaat, Peringatan, Jenis, dan Efek Sampingilustrasi gangguan pendengaran (Pexels.com/Liza Summer)

Aminoglikosida adalah obat-obatan antibiotik dengan efek kuat. Oleh karena itu, efek samping yang dihasilkan bisa parah. Dilansir National Library National Center of Biotechnology Information, kelompok obat aminoglikosida dapat menyebabkan efek samping serius. Tiga efek samping utama yang kerap terjadi seperti:

  • ototoksisitas atau gangguan pada fungsi pendengaran akibat kerusakan bagian dalam telinga
  • gangguan keseimbangan akibat rusaknya bagian dalam telinga yang ditandai dengan vertigo dan ataksia
  • nefrotoksisitas (penyakit atau disfungsi ginjal) yang ditandai dengan adanya protein dalam urin, dehidrasi, dan kadar magnesium yang rendah
  • blokade neuromuskular yang mengakibatkan kelumpuhan otot rangka.

Efek samping dan tingkat keparahan akibat konsumsi kelompok obat aminoglikosida dapat bervariasi pada setiap orang. Semakin tinggi dosis aminoglikosida yang diterima, semakin lama durasi penggunaan obat dan efek samping yang dirasakan.

Namun, efek samping aminoglikosida dapat dihindari atau dikurangi dengan penggunaan obat sesuai diagnosis. Maka dari itu, jangan menggunakan obat-obatan aminoglikosida tanpa resep dokter atau menghentikan pengobatan secara tiba-tiba.

Penggunaan aminoglikosida bentuk cairan melalui intravena hanya boleh diberikan oleh tim medis profesional. Jika kamu mendapatkan resep aminoglikosida oral ataupun tetes, pastikan mengonsumsi dan menggunakannya sesuai instruksi agar pengobatan berjalan optimal, ya!

Baca Juga: Amoxicillin: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Samping

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya