Apakah Hepatitis Akut Menular? Berikut Faktanya 

Yuk, tingkatkan kewaspadaan!

Merebak penyakitnya hepatitis akut secara misterius di sejumlah daerah Indonesia lantas menimbulkan kewaspadaan. Pasalnya, per 12 Mei 2022 tercatat setidaknya 18 kasus dugaan hepatitis dan 7 di antaranya meninggal dunia. Hal ini tentu saja mengkhawatirkan sebab penyakit ini banyak menyerang anak-anak.

Hipotesa pertama menduga peran adenovirus strain 41 sebagai penyebab kasus hepatitis akut ini. Meski demikian, pemerintah Republik Indonesia bersama WHO dan lembaga kesehatan dari berbagai negara dunia masih terus melakukan penelitian. Pengidap terus bertambah, apakah hepatitis akut menular?

Mengenal hepatitis akut

Apakah Hepatitis Akut Menular? Berikut Faktanya ilustrasi virus hepatitis (scientificanimations.com)

Sejatinya, hepatitis sendiri merupakan peradangan atau pembengkakan hati yang disebabkan oleh infeksi virus. Adanya kondisi tidak biasa pada organ tubuh ini dapat menurunkan fungsi dan kinerja hati. Dilansir Medlineplus, penyakit ini dapat merusak hati dalam jangka panjang.

Hepatitis jenis akut merupakan kondisi kesehatan yang terjadi secara mendadak dan dapat menjadi indikasi penyakit serius. Pada kasus umum, virus hepatitis A dan B menjadi penyebab paling jamak dijumpai sebagai hepatitis akut. Virus lain yang juga dapat menyebabkan hepatitis akut yakni virus Epstein-Barr (EBV), penyebab infeksi mononucleosis (mono), seperti dilansir Mercksmanual.com.

Di luar itu, hepatitis akut yang menjangkit anak-anak ini dianggap misterius. Pasalnya, uji laboratorium menemukan tidak adanya virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E pada sampel penelitian. Beberapa kasus justru menemukan virus adenovirus, SARS CoV-2, dan virus ABV. 

Baca Juga: Hepatitis Autoimun: Penyebab, Gejala, Jenis, Pengobatan

Hepatitis akut menular atau tidak?

Apakah Hepatitis Akut Menular? Berikut Faktanya ilustrasi protokol kesehatan (Pexels.com/Cottonbro)

Pada kasus hepatitis akut umum, penularan bisa saja terjadi dan menyebar melalui cara berbeda -- tergantung jenis virus yang menyebabkannya. Misal pada kondisi hepatitis A dan E, transmisi virus dapat terjadi melalui tinja atau makanan yang terkontaminasi bahkan setelah dimasak. Lebih jauh, penyebarannya juga dapat terjadi melalui beberapa hal berikut:

  • Ibu hamil dan menyusui yang memiliki riwayat hepatitis kepada anaknya
  • Menggunakan alat kesehatan secara bergantian (jarum suntik, terutama)
  • Hubungan seksual dengan individu positif hepatitis
  • Tato atau tindik badan yang tidak steril
  • Transfusi darah dan transplantasi organ
  • Penggunaan barang pribadi secara bergantian

Pada kasus hepatitis akut misterius, cara penularannya belum bisa diketahui secara pasti. Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gatro-hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Muzal Kadim menyebutkan potensi penularan melalui makanan. Adapun penularan kontak pribadi yang dekat, tetesan pernapasan, dan fomites atau permukaan yang terinfeksi juga mungkin terjadi, melansir Medical News Today.

Ini merupakan langkah preventif. Apabila nantinya diketahui secara resmi penyebabnya adalah salah satu dari adenovirus, SARS CoV-2, maupun virus ABV, penularan bisa dikendalikan sebab ketiganya menyerang saluran cerna dan melalui cairan tubuh (droplets).

Perlu diketahui, adenovirus 41 yang ditemukan pada pasien hepatitis akus misterius ini merupakan pemicu infeksi umum pada anak-anak usia kurang dari 10 tahun. Umumnya, virus ini menyebabkan gejala diare dan muntah-muntah. Walau terdapat pada uji laboratorium, belum ada indikasi resmi yang menyatakan kaitan infeksi adenovirus dengan hepatitis.

Adanya kesamaan nama virus menjadi perhatian dan menimbulkan tanya seputar kaitan hepatitis akut misterius dengan vaksin covid-19. Berdasar pemaparan Lead Scientist dari Kemenkes RI, untuk kasus hepatitis baru ini belum ada bukti yang menunjukkan hubungan keduanya. Serupa dengan adenovirus, deteksi adanya SARS CoV-2 adalah kejadian yang koinsiden saat pengujian laboratorium.

Ditetapkan sebagai outbreak atau wabah oleh WHO, Kementerian Kesehatan RI menyebut bahwa tidak menutup kemungkinan hepatitis misterius ini menjadi kejadian luar biasa di tingkat daerah. Meski begitu juru bicara Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi menyatakan belum ada kemungkinan perubahan status menjadi pandemi karena peningkatan kasusnya belum signifikan.

Baca Juga: 10 Komplikasi Hepatitis yang Paling Umum, Dampaknya Bisa Serius

Apa gejala hepatitis akut misterius?

Apakah Hepatitis Akut Menular? Berikut Faktanya ilustrasi anak demam (pexels.com/Gustavo Fring)

Center of Disease Control (CDC) mengeluarkan peringatan terkait dengan kasus hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak. Beberapa gejala hepatitis akut umum yang seringkali ditemukan yakni:

  • Demam
  • Kelelahan
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mul
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Urin berwarna gelap
  • Tinja berwarna terang
  • Sakit sendi
  • penyakit kuning
  • Hilangnya kesadaran

Pada kasus hepatitis misterius ini kondisi demam yang jarang ditemukan. Adapun gejala awal hepatitis misterius yang terjadi pada mayoritas penderitanya adalah mual, muntah, dan diare. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan gejala lain yang berbeda pada setiap individu. 

Segera periksakan diri atau orang-orang terdekat apabila mengalami gejala awal hepatitis akut secara misterius ini. Jangan tunda hingga urin berubah warna gelap atau bahkan kejang-kejang dan hilang kesadaran. Sebab, gejala tersebut timbul dari infeksi berat dan membahayakan jiwa. 

Mencegah penularan hepatitis akut misterius

Apakah Hepatitis Akut Menular? Berikut Faktanya ilustrasi cuci tangan (pexels.com/ Ketut Subiyanto)

Langkah terbaik mencegah penularan hepatis akut misterius adalah dengan menerapkan pola hidup sehat. Menjaga kondisi tubuh tetap prima akan menghalau paparan virus yang mungkin terjadi di mana saja. Selain itu, jangan lupa untuk melalukan beberapa hal berikut:

  1. Mendapatkan vaksinasi
  2. Rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Terlebih ketika hendak makan, mengonsumsi sesuatu, atau menyentuh daerah wajah
  3. Mencuci seluruh bahan makanan hingga bersih. Pisahkan antara sayur dengan daging segar, sebab daging dapat mengontaminasi sayuran
  4. Mengonsumsi makanan dalam keadaan matang, ada baiknya memasak atau membawa bekal sendiri
  5. Tidak bergantian barang pribadi, termasuk alat makan, handuk, dan baju
  6. Menutup luka terbuka pada kulit guna mengurangi potensi infeksi 
  7. Jaga jarak dan tidak kontak langsung dengan orang sakit
  8. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan

Hingga kini belum ada jawaban pasti terkait apakah hepatitis akut menular dan bagaimana penyebarannya. Guna mengurangi potensi terjangkit, tidak ada salahnya untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker dan tidak berkerumun. Sehat selalu, ya!

Baca Juga: Spesialis Hepatitis Dr Soetomo: Hepatitis Anak Tak Pernah Parah

Topik:

  • Rendra Saputra
  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya