Perbedaan Embrio, Janin, dan Bayi dalam Fase Kehamilan

Ternyata, ketiga fase ini beda, lho!

Dari proses pembuahan hingga kelahiran, terdapat tahapan yang disebut fase perkembangan bayi. Pada momen ini, terdapat perubahan wujud yang terjadi dalam perut ibu, mulai dari pembuahan menghasilkan zigot, berkembang menjadi embrio, janin, hingga akhirnya bayi.

Selain bentuknya, terdapat hal lain yang mendasari perbedaan embrio, janin, dan bayi. Yuk, ketahui pengertian dan beda tiga tahap fetal development manusia ini.

Apa itu embrio?

Perbedaan Embrio, Janin, dan Bayi dalam Fase Kehamilanilustrasi embrio (freepik.com/tirachardz)

James O’Brien, MD., seorang direktur medis kebidanan rawat inap di Women & Infant Rhode Island Hospital kepada The Bump mengutarakan bahwa embrio adalah sebagai kehamilan yang berkembang dari terjadinya pembuahan hingga minggu ke-8. 

Proses menjadi embrio dimulai ketika sel sperma memasuki sel telur atau oosit matang. Saat keduanya bertemu, DNA dari kedua sel ini bergabung, lalu membentuk zigot. 

Bentuk baru ini, kemudian membelah berulang kali menjadi sel-sel embrionik yang lebih kecil. Setelah embrio berisi 12 hingga 16 sel, maka disebut morula.

Sekitar 4 hari setelah pembuahan, morula yang berada di dekat dalam rongga rahim mengembangkan kantung cairan atau disebut blastokel. Blastokel dikelilingi oleh sel-sel. Pada saat ini embrio mencapai tahap blastokista.

Proses di atas berlangsung sekitar 6 hari setelah pembuahan. Selanjutnya, blastokista menempel pada endometrium atau lapisan rahim dan mengambil nutrisinya.

Karena menempel, embrio menerima nutrisi dari suplai darah orang hamil. Melalui plasenta, ini berfungsi membawa nutrisi dan oksigen ke embrio atau janin serta membawa limbah dan karbon dioksida. 

Plasenta juga membuat hormon yang menjaga kehamilan. Selain itu, ia memengaruhi perubahan dalam tubuh dan menyediakan apa yang dibutuhkan janin untuk tumbuh.

Pada saat menjadi embrio, terjadi proses perkembangan pada sistem saraf pusat, jaringan jantung, jari-jari, paru-paru, bagian dalam telinga, otot, mulut, hidung, dan mata. Meski masih samar, seluruh prosesnya terjadi mulai minggu pertama hingga ke-8 masa kehamilan.

Apa itu janin?

Perbedaan Embrio, Janin, dan Bayi dalam Fase Kehamilanilustrasi janin (pexels.com/mlkbnl)

Setelah melewati minggu ke-8 kehamilan, embrio berubah menjadi janin. Sebutan ini diberikan pada calon bayi yang memasuki usia minggu ke-9. 

Sebutan janin berlaku hingga jabang bayi dilahirkan. Pada masa ini, tubuh janin berkembang dan terus tumbuh membentuk organ lainnya. Dimulai dari kelopak mata, kuku jari, hati, dan jenis kelamin. Hingga akhirnya terjadi penambahan lemak, serta organ dan sistem yang berfungsi seutuhnya. 

Tidak ada waktu yang tepat untuk mendeskripsikan kelangsungan hidup janin yang bertahan di luar rahim. Namun, janin yang setidaknya berusia 24 minggu, dapat hidup dengan perawatan intensif setelah lahir. 

Bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 30 minggu, kemungkinan bertahan hidup lebih kecil daripada yang lebih tua. Alasannya, organ pentingnya, seperti paru-paru dan otak, belum terbentuk dengan matang.

Baca Juga: Oral Seks Saat Hamil, Amankah bagi Ibu dan Janin?

Apa itu bayi?

Perbedaan Embrio, Janin, dan Bayi dalam Fase Kehamilanilustrasi bayi (unsplash.com/Jonathan Borba)

Setelah mencapai akhir kehamilan, ibu akan mengalami masa kelahiran. Nah, transisi antara janin di dalam lahir menuju dunia luar ini disebut dengan bayi. 

Guna mempersiapkan kehidupan di luar rahim,  janin akan memproduksi hormon (seperti kortisol, adrenalin, dan hormon tiroid) yang akan melonjak saat lahir. Dengan begitu, memungkinkan bayi baru lahir mempertahankan kadar gula darah normal, suhu tubuh, dan tekanan darah dengan mudah.

Jika saat berada di dalam rahim janin mengandalkan tali pusat untuk mencukupi nutrisi dan oksigennya, begitu lahir semuanya dilakukan sendiri. Hal ini menyebabkan aliran darah ke paru-paru meningkat, karena neonatus atau bayi baru lahir harus bernapas guna mengambil oksigen sendiri di paru-paru.

Barulah kemudian bayi melewati awal kehidupan di dunia luar. Pada tiga bulan pertama, bayi disebut sebagai newborn hingga infant. Sebutan bayi bertahan dari manusia dilahirkan hingga mencapai usia 1 tahun.

Masa ini termasuk sebagai golden age. Tahapan pertumbuhkembangan bayi dari 0-12 bulan ini sangat penting untuk membentuk kemampuan anak. 

Perbedaan embrio, janin, dan bayi

Istilah atau sebutan embrio, janin, dan bayi menunjukkan tahap perkembangan yang berbeda. Ketiganya tidak menggambarkan satu kondisi yang sama, meski seluruhnya berada dalam tahap kehamilan hingga melahirkan.

Saat menjadi embrio, bakal jabang bayi mengalami banyak hal yang bisa membentuk sistem tubuhnya. Dilansir Healthline, tahap embrio bisa dibilang sebagai fondasi tumbuh kembang anak. Sementara itu, janin sudah melewatinya dan merupakan fase pertumbuhannya.

Embrio umumnya belum membentuk tubuh bayi utuh, melainkan masih dalam wujud bulatan yang nyaris sulit dilihat. Kecuali telah tumbuh beberapa organ di tahap terakhir minggu ke-9. Sementara itu, janin mengalami fase berbentuk sebagaimana bayi dilahirkan. 

Adapun bayi, merupakan tahap setelah embrio dan janin terbentuk sempurna, lalu siap dilahirkan ke dunia. Selanjutnya, bayi melewati sat tahun pertama hingga nantinya disebut sebagai balita atau toddler.

Perbedaan embrio, janin, dan bayi melekat pada proses tumbuh kembangnya. Selain itu, waktu terjadinya pun menentukan sebutan. Meski sekilas sama, istilah ini penting digunakan untuk menggambarkan kondisi dalam kandungan dan setelah kelahiran.

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya