5 Mitos Demam yang Ramai Dipercaya Banyak Orang, Ketahui Dulu Faktanya
ilustrasi anak demam (freepik.com/prostooleh)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Demam adalah kondisi meningkatnya suhu tubuh akibat respon sistem imun terhadap kuman penyebab penyakit. Ini artinya demam merupakan suatu gejala, bukan penyakit. Suhu tubuh setiap orang sebenarnya berbeda-beda, tergantung dari usia, jenis kelamin dan aktivitas sehari-hari.
Meskipun begitu, WebMD mengatakan bahwa seseorang dikatakan demam jika suhu tubuhnya mencapai 38 derajat celcius. Kondisi ini memang dapat menyerang siapa pun, baik bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Sayangnya, masih ada beberapa mitos yang paling banyak dipercaya soal demam.
Padahal, gejala penyakit ini perlu ditangani dengan tepat, lho. Nah, biar gak salah kaprah, yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
1. Semakin tinggi suhunya, semakin parah sakitnya
ilustrasi termometer (freepik.com/jcomp)Mitos yang satu ini beredar luas di kalangan orang tua yang menyakini jika semakin tinggi suhu tubuh anaknya maka semakin parah penyakitnya. Faktanya, tinggi suhu tubuh tidak selalu menggambarkan secara pasti derajat suatu penyakit. Terutama pada anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun.
Dilansiri dari clevelandclinic.org, sistem kekebalan tubuh anak-anak masih belum sempurna layaknya orang dewasa. Inilah yang membuatnya bekerja lebih keras untuk melawan kuman penyebab penyakit. Akibatnya, anak akan mudah mengalami demam tinggi dibandingkan pada orang dewasa.
Nah, untuk mendapatkan gambaran jelas tentang suatu penyakit, kamu harus memeriksakan kondisi anak ke dokter. So, tak bisa hanya sekadar mengandalkan sepenuhnya angka di termometer, ya!
2. Berkeringat banyak saat demam, tanda akan sembuh
ilustrasi demam (pexels.com/Karolina Grabowska)Banyak orang yang berpendapat jika berkeringat saat demam merupakan suatu tanda bahwa penderita akan segera sembuh. Perlu kamu ketahui, jika berkeringat sebenarnya merupakan suatu mekanisme alami untuk mendinginkan tubuh saat suhu tubuh meningkat.
Mengutip Healthline, berkeringat ketika demam adalah suatu hal wajar karena suhu tubuh memang sedang meningkat saat itu. Kelenjar keringat telah bekerja keras untuk mengeluarkan keringat agar suhu kembali normal. Inilah alasan mengapa kamu merasa membaik setelah berkeringat.
Namun, hal tersebut tak lantas menjadi tolak ukur tetap. Untuk memastikan bahwa suhu badan telah turun, kamu harus mengeceknya dengan termometer. Selain itu, perbanyaklah minum air putih saat demam agar tidak mengalami dehidrasi.
Baca Juga: 5 Mitos seputar Gigi Anak yang Harus Diketahui Orangtua, Cek Faktanya!
3. Memakai selimut tebal agar cepat sembuh
Editor’s picks
ilustrasi berselimut tebal (freepik.com/freepik)Sama seperti penjelasan di atas, berkeringat dianggap sebagai tanda bahwa demam akan sembuh. Inilah alasannya mengapa banyak orang yang sengaja memakai pakai tebal dan selimut berlapis-lapis. Hal itu bertujuan agar dapat mengeluarkan keringat lebih banyak dari biasanya.
Dilansir health.com, belum ada studi ilmiah yang membuktikan bahwa tindakan tersebut membantu menyembuhkan demam. Alih-alih membaik, kebiasaan ini membuat demam tak kunjung turun akibat menghambat proses pengeluaran panas tubuh. Sebaliknya, kamu disarankan memakai baju yang menyerap keringat dan selimut tipis.
4. Segera minum obat saat terserang demam
ilustrasi obat-obatan (pexels.com/Polina Tankilevitch)Beberapa jenis obat seperti paracetamol, ibuprofen, serta aspirin memang dapat membantu menurunkan demam dan nyeri. Akan tetapi, tidak semua gejala penyakit ini bisa langsung diatasi dengan obat. Pasalnya, penyebab demam sangatlah beragam tergantung kondisi masing-masing penderitanya.
Pemberian obat melebihi dosis yang dianjurkan atau mengonsumsinya secara bersamaan sangat tidak disarankan karena efek samping obat yang akan ditimbulkan. Alih-alih langsung minum obat, berdasarkan keterangan dari Verywell Health dan Healthline, ada beberapa cara sebagai langkah pertolongan pertama demam bagi anak-anak dan orang dewasa, yaitu:
- Sangat penting untuk tetap terhidrasi saat demam dengan banyak minum air putih. Ini demi terhindar dari dehidrasi. Selain itu, minumlah air secara bertahap agar tidak merasa kembung.
- Gunakalah pakaian yang menyerap keringat dan selimut tipis.
- Berikan kompres air hangat pada salah satu bagian tubuh. Ada beberapa bagian tubuh yang dapat dikompres, yaitu dahi, ketiak, leher, ataupun bagian selangkangan.
- Jaga kebersihan tubuh dengan mandi menggunakan air hangat.
5. Tidak boleh mandi saat demam
ilustrasi mandi air hangat (pexels.com/Leah Kelley)Saat demam, tubuh memang terasa lemas, nyeri dan, menggigil. Inilah yang membuat sebagian besar orang berpikir jika mandi hanya akan memperburuk kondisinya. Nyatanya, tidak ada hubungannya sama sekali antara demam dengan mandi.
Justru kegiatan ini dapat menjaga kebersihan tubuh dan membuatmu lebih segar. Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah suhu air untuk membersihkan diri. Dilansir verywellhealth.com, gunakanlah air hangat untuk mandi saat kamu sedang demam.
Pasalnya, mandi air dingin akan membuatmu merasa menggigil dan memperparah kondisimu akibat penurunan suhu secara dratis. Selain itu, jika kamu merasa terlalu pusing untuk mandi, maka disarankan untuk menyeka-yeka tubuh saja menggunakan lap dan air hangat untuk membersihkan diri.
Sekarang kamu sudah mengetahui fakta-fakta dibalik mitos seputar demam, ya. Jika demam tak kunjung turun, segeralah berkonsultasi ke dokter terdekat demi menemukan solusi terbaik. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Inilah 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Demam
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
