5 Hal Misterius di Balik Kasus Hepatitis Anak Belakangan Ini

Kasus hepatitis kali ini berbeda dengan sakit kuning biasa

Rasanya baru sebentar kita menghirup napas setelah lonjakan kasus COVID-19 di tahun lalu. Sekarang, isu kesehatan lain kembali muncul. Hingga bulan Mei ini, terdapat lima kasus kematian anak yang bisa dibilang cukup "misterius". Para dokter menduga penyebabnya adalah hepatitis atau yang lebih sering disebut sebagai penyakit kuning. 

Sebenarnya, kasus hepatitis akut bukanlah kasus yang langka pada anak. Namun, ada lima hal yang membuat kasus hepatitis kali ini harus diwaspadai. Pahami dengan sungguh-sungguh, ya!

1. Belum diketahui pasti penyebabnya

5 Hal Misterius di Balik Kasus Hepatitis Anak Belakangan Inipenyebab hepatitis saat ini diduga akibat virus (pexels.com/Edward Jenner)

Dilansir laman Science pada bulan Mei tahun 2022, ada lima jenis virus penyebab hepatitis yang telah diidentifikasi selama ini. Namun pada kasus-kasus kematian anak belakangan ini, justru yang ditemukan bukanlah virus hepatitis yang sudah dikenal sebelumnya, melainkan adenovirus tipe 41.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), adenovirus lebih sering dikenal sebagai virus penyebab flu yang ringan. Masih perlu dipastikan apakah virus ini merupakan penyebab utamanya atau hanya sebagai penyerta dari sebuah infeksi virus yang lain.

2. Kemungkinan virusnya lebih ganas

5 Hal Misterius di Balik Kasus Hepatitis Anak Belakangan Inivirus penyebab hepatitis anak ini berbeda dengan sebelumnya (pixabay.com/geralt)

Sebelum ini tidak pernah ada laporan jika adenovirus bisa menyebabkan peradangan hati. Hal ini perlu kita waspadai. Ketika sebuah virus bisa menimbulkan gejala atau penyakit baru, mungkin saja virus tersebut bertambah 'kuat' atau justru ada virus baru yang menyerupai adenovirus tipe 41 tersebut.

Sebuah jurnal berjudul "The recent outbreak of acute severe hepatitis in children of unknown origin – what is known so far" yang baru terbit pada Mei 2022 ini menyebutkan bahwa adenovirus hanya pernah menyebabkan hepatitis pada bayi baru lahir, yang imunitasnya masih sangat rendah. Baru kali ini adenovirus bisa menyebabkan hepatitis pada anak yang sebelumnya sehat-sehat saja.

Baca Juga: Apakah Vaksin Hepatitis Dapat Mencegah Hepatitis Akut Misterius?

3. Angka kematian relatif tinggi

5 Hal Misterius di Balik Kasus Hepatitis Anak Belakangan Inihepatitis anak ini bisa menyebabkan kematian (pixabay.com/Ciker-Free-Vector-Images)

Mengacu pada Buku Ajar Anak buatan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), hepatitis akut dulunya dianggap sebagai penyakit yang mudah disembuhkan. Tercatat bahwa 80 persen dari penderita bergejala hepatitis akan sembuh sendiri dalam waktu 8 minggu. Namun baru-baru ini, 1 dari 3 anak yang dirawat di rumah sakit akibat Hepatitis mengalami kematian. 

Angka ini relatif tinggi bila mengacu pada teori dalam Buku Ajar IDAI. Sesuai isi buku tersebut, kasus kematian hepatitis akut pada anak hanya sekitar 0,35 persen atau setara 1 kematian dari 286 kasus hepatitis pada anak.

4. Cukup sering menyebabkan gagal hati

5 Hal Misterius di Balik Kasus Hepatitis Anak Belakangan Initransplantasi hati diperlukan pada hepatiitis yang sudah berat (pexels.com/cottonbro)

Dalam liputan dari CNBC pada awal bulan Mei, 14 persen dari kasus hepatitis anak baru-baru ini yang memerlukan transplantasi hati. Sebelumnya pada bulan April 2022, Journal of Hepatology telah melaporkan 17 kasus hepatitis anak yang berujung pada gagal hati dan juga membutuhkan transplantasi hati.

Lagi-lagi, hal ini bukanlah hal yang wajar. IDAI di dalam bukunya menyatakan bahwa hepatitis akut pada anak yang kita kenal selama ini jarang sekali menyebabkan gagal hati. Biasanya, gagal hati hanya terjadi pada orang lanjut usia dengan gejala hepatitis yang sudah dialami berbulan-bulan atau sifatnya kronis.

5. Belum ada pedoman pengobatan yang pasti

5 Hal Misterius di Balik Kasus Hepatitis Anak Belakangan Inibelum ditemukan obat yang spesifik (unsplash.com/National Cancer Institute)

Baik pengobatan pada hepatitis virus ataupun adenovirus selama ini bersifat suportif. Misalnya dengan pemberian obat antimual dan penurun demam. Namun jika sudah terjadi gagal hati, pilihan pengobatan yang utama berdasarkan Buku Ajar IDAI adalah transplantasi hati.

Sejauh ini, belum ada obat antivirus spesifik yang ampuh untuk membunuh virus misterius ini. Mengingat bahwa kasus hepatitis yang ditemui kali ini cukup berat, mungkin diperlukan adanya studi lanjutan mengenai obat-obatan yang lebih ampuh.

Sudah 3  tahun lamanya kita merasakan dampak dari pandemik COVID-19. Tentu kita sudah belajar bahwa kesiagaan tetap diperlukan dalam menghadapi ancaman kesehatan seperti itu. Mari kita sama-sama waspada, supaya virus hepatitis misterius ini tidak menyebabkan tragedi "pandemik yang kedua" di Indonesia.

Baca Juga: Apakah Hepatitis Akut Menyerang Orang Dewasa? Begini Penjelasannya

Leonaldo Lukito Photo Verified Writer Leonaldo Lukito

Berbagi Pikiran dan Rasa melalui Padanan Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya