Hati-hati, Ibu yang Hamil Kembar Berisiko Alami 5 Penyakit Ini

Mereka harus lebih sering mengecek kondisi kesehatannya

Memiliki bayi kembar merupakan dambaan sebagian orang. Tapi sebagai ibu yang cerdas, kamu juga harus lebih memperhatikan kesehatanmu selama hamil. Diperlukan pengawasan kehamilan yang lebih ketat dibandingkan pada kehamilan bayi tunggal.

Ketika dua janin menempati satu rahim yang sama, tubuh akan memiliki respon berbeda dibandingkan pada kehamilan tunggal. Respon ini, bila tidak diantisipasi, bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan bagi ibu. Seperti apakah risiko-risiko kesehatan yang mungkin timbul dari kehamilan kembar?

1. Kekurangan darah

Hati-hati, Ibu yang Hamil Kembar Berisiko Alami 5 Penyakit Inipusing akibat kekurangan darah (freepik.com/jcomp)

The American Journal of Clinical Nutrition di tahun 2016 pernah membuat studi tentang seberapa banyak ibu hamil kembar yang mengalami kurang darah. Hasilnya, 4 dari 10 wanita hamil kembar terbukti mengalami kekurangan darah.

Pada kehamilan kembar, janin perlu mendapat asupan zat besi yang jumlahnya hampir dua kali lipat dari kehamilan biasa. Karena itulah, ibu yang hamil kembar lebih rentan mengalami kurang darah. Menurut New Jersey Perinatal Associates, ibu dengan hamil kembar wajib mengonsumsi pil tambah darah sesuai dosis dari dokter.

2. Hipertensi dalam kehamilan

Hati-hati, Ibu yang Hamil Kembar Berisiko Alami 5 Penyakit Inimengukur tensi darah pada ibu hamil (pexels.com/Thirdman)

Dilansir dari jurnal Dovepress pada tahun 2021, kehamilan kembar meningkatkan risiko terjadinya preeklamsia atau tekanan darah tinggi selama hamil sampai 3 kali lipat. Adanya dua tubuh janin dalam rahim akan memicu respon imun yang lebih dahsyat, sampai-sampai merusak jalur keluar-masuk darah di ari-ari. Aliran darah ke janin pun jadi terhambat.

Supaya tetap mencukupi kebutuhan janin, jantung akan berusaha memompa darah lebih kuat. Inilah awal mula terjadinya tensi tinggi pada ibu hamil. Mengacu pada laman MayoClinic, gejala darah tinggi pada ibu hamil meliputi mata buram, sakit kepala, bengkak kaki, mual-muntah hingga kejang.

3. Persalinan prematur

Hati-hati, Ibu yang Hamil Kembar Berisiko Alami 5 Penyakit Inimempertahankan kehamiilan sampai usia janin cukup (unsplash.com/Isaac Quesada)

Normalnya persalinan dianggap cukup waktu di usia kehamilan di atas 37 minggu. Bila bayi lahir sebelum waktunya, organ dalam tubuh mereka pun masih belum berfungsi sempurna. Dan sayangnya, kejadian prematur pada bayi kembar lebih sering ditemui dibandingkan kehamilan pada umumnya.

Proses di balik fenomena ini masih menyisakan tanda tanya besar. Namun berdasarkan studi yang dikerjakan The Obstetrician & Gynaecologist pada tahun 2018, adanya bayi kembar akan membuat rahim menjadi lebih melebar dari seharusnya. Proses ini diduga dapat menimbulkan kontraksi mendadak, sehingga bayi terdorong keluar rahim sebelum usianya terbilang cukup.

Baca Juga: Dinda Hauw Keguguran, Dokter Sebut Sempat Hamil Anak Kembar

4. Diabetes pada ibu hamil

Hati-hati, Ibu yang Hamil Kembar Berisiko Alami 5 Penyakit Inipengukuran kadar gula darah (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Bayi kembar bisa memiliki satu ari-ari yang dipakai bersama-sama (monokorion) atau dua ari-ari yang terpisah (dikorion). Dalam jurnal ilmiah bertajuk " Incidence and risk factors for gestational diabetes mellitus in twin versus singleton pregnancies", ari-ari pada bayi kembar akan menghasilkan hormon laktogen plasenta (HPL) dan hormon steroid yang lebih banyak.

Kedua hormon ini, menurut buku "The Genetic Landscape of Diabetes" dari tahun 2004, dapat menghambat kerja insulin. Normalnya insulin berperan untuk mengirim gula dari darah ke dalam sel-sel tubuh. Maka ketika insulin dihambat, kadar gula darah akan menumpuk dan menyebabkan diabetes selama kehamilan (diabetes gestasional)

5. Abrupsio plasenta

Hati-hati, Ibu yang Hamil Kembar Berisiko Alami 5 Penyakit Iniari-ari yang terhubung ke janin (pixabay.com/sbtlneet)

Abrupsio plasenta merupakan kondisi dimana ari-ari mengalami robekan, sehingga tidak lagi menempel di dinding rahim. Abrupsio plasenta dapat menyebabkan perdarahan hebat, yang membahayakan ibu maupun janin.

Mengutip tulisan dari FamilyEducation di tahun 2022, kejadian abrupsio plasenta pada ibu yang hamil kembar bisa meningkat sekitar 2 kali lipat dibanding ibu hamil biasa. DIduga karena terisi oleh dua tubuh janin, jaringan rahim ibu beserta ari-ari yang menempel di sana akan tertarik ke luar dan mudah robek.

Merawat dua janin tentu lebih rumit dibandingkan satu janin saja. Oleh sebab itu, kehamilan bayi kembar sebaiknya ditangani oleh dokter yang ahli di bidang kandungan. Untuk bunda yang sedang hamil, terus jaga kesehatan kamu dan janin selama hamil ya !

Baca Juga: Tips Aman dan Nyaman Berpuasa untuk Ibu Hamil

Leonaldo Lukito Photo Verified Writer Leonaldo Lukito

Berbagi Pikiran dan Rasa melalui Padanan Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya