Bagaimana Stres Bisa Memicu Penurunan Berat Badan Secara Drastis?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi banyak orang, stres memiliki dampak langsung pada perubahan berat badan mereka. Dampak yang timbul bisa berupa penurunan maupun kenaikan berat badan, tergantung tiap individu yang mengalaminya. Stres memang bisa menyebabkan perubahan pola makan dan perilaku internal tubuh, tetapi umumnya ini hanya bersifat sementara sampai stresor itu berlalu.
Artikel ini akan membahas tentang bagaimana stres dapat menjadi pemicu penurunan berat badan. Simak sampai akhir untuk mengetahui informasi lengkapnya.
1. Respon tubuh saat menghadapi stres
Saat mengalami stres, tubuh meresponnya dengan mengaktifkan mode fight or flight. Mekanisme fisiologis ini memerintah tubuh untuk merespon ancaman yang dirasakan.
Sebagai bentuk pertahanan, tubuh akan melepaskan hormon kortisol dan adrenalin. Hormon adrenalin dapat meminimalisir keinginan untuk makan, tetapi juga memberi aba-aba pada tubuh untuk mempersiapkan aktivitas berat, sehingga menyebabkan detak jantung lebih cepat yang dapat membakar kalori dalam tubuh.
Sedangkan kortisol akan mengirimkan sinyal ke tubuh untuk menekan sementara fungsi yang dianggap tidak penting selama terjadi ancaman, termasuk respon sistem pencernaan, reproduksi dan daya tahan.
Stres juga menyebabkan peradangan yang mengakibatkan aktivasi saraf vagus. Ini dapat memengaruhi cara usus dalam memproses dan memetabolisme makanan.
2. Gangguan yang timbul akibat stres
Stres dapat mempengaruhi komunikasi antara otak dan sistem gastrointestinal yang terdiri dari kerongkongan, lambung dan usus. Hal ini menyebabkan gangguan gastrointestinal, seperti kesulitan menelan, kembung, mual dan muntah, diare, maag, sakit perut, sembelit dan kejang otot. Perubahan yang terjadi pada sistem pencernaan ini juga menyebabkan penurunan nafsu makan yang berujung pada penurunan berat badan.
Pada beberapa orang yang menggunakan aktivitas fisik sebagai pelarian untuk mengatasi stres, kalori terbakar lebih banyak dari biasanya. Sedangkan asupan makanan berkurang, hal inilah yang menyebabkan berat badan menurun dengan cepat.
Gangguan tidur yang diakibatkan karena stres juga akan mempengaruhi produksi kortisol dalam tubuh. Seperti yang sudah dijelaskan, kortisol akan mempengaruhi sistem pencernaan.
Baca Juga: Teknik Relaksasi Aktif, Bantu Redakan Stres dan Tenangkan Pikiran
3. Apa yang dapat dilakukan untuk mengatur pola makan
Jika stres sudah sampai pada tahap mengganggu kebiasaan makanmu, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengembalikan kebiasaan makan seperti semula.
Editor’s picks
- Menyetel alarm pengingat di ponsel
- Makan cemilan bernutrisi di sela-sela kegiatan
- Pilih makanan tinggi protein, serat dan vitamin
Beberapa rekomendasi makanan yang baik untuk tubuh adalah :
- Jeruk dan wortel, keduanya kaya akan antioksidan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh
- Sayuran berdaun, kaya akan vitamin B yang dapat membantu mengatur kinerja saraf
- Biji-bijian utuh, mengandung karbohidrat kompleks yang dapat meningkatkan kadar Serotonin yang memiliki efek menenangkan
- Kacang-kacangan, ikan tuna dan ikan salmon, mengandung asam lemak omega-3 yang membantu tubuh dalam mengatasi stres
Beberapa jenis makanan yang perlu kamu hindari selama stres adalah :
- Gorengan dan keripik
- Makanan yang dipanggang
- Makanan tinggi gula
- Makanan tinggi lemak dan natrium
- Makanan yang diproses atau junk food
Jika kamu sering melakukan aktivitas fisik, berikut adalah makanan yang baik untuk dikonsumsi setelahnya: alpukat, pisang, greek yoghurt dan selai kacang.
4. Cara mengurangi stres
Beberapa hal bisa kamu lakukan untuk mengatasi stres adalah sebagai berikut :
- Meditasi
- Melatih teknik pernapasan dan relaksasi
- Mendengarkan musik
- Membaca buku
- Mengobrol dengan orang terdekat
- Mengatur waktu tidur
- Menghindari alkohol
- Memahami diri sendiri dengan menulis journaling mengenai apa yang membuatmu merasa stres, bagaimana tubuhmu bereaksi dan apa yang bisa kamu lakukan untuk mengatasinya
- Mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak omega 3, vitamin C, karbohidrat kompleks dan magnesium dan menghindari untuk mengonsumsi kafein
- Bicara dengan penyedia layanan kesehatan mental
5. Kapan harus pergi ke dokter?
Segera temui tenaga medis jika kamu mengalami tanda-tanda sebagai berikut :
- Kehilangan berat badan sebesar 5% atau lebih dalam kurun waktu 6 hingga 12 bulan
- Penurunan nafsu makan secara drastis
- Penurunan berat badan disertai sakit kepala kronis
- Nyeri dada
- Demam
- Perubahan kebiasaan buang air besar
- Kelelahan
- Mual dan muntah
- Menemukan dirimu menggunakan alkohol atau obat-obatan keras sebagai bentuk pelarian dari rasa stres
Setelah memeriksa keadaan pasien, biasanya dokter akan menentukan apakah gejala yang timbul terkait dengan stres, atau terdapat kondisi lain yang mendasarinya. Apapun penyebabnya, dokter akan meresepkan obat sesuai dengan yang dibutuhkan.
Demikian ulasan mengenai bagaimana stres dapat memicu penurunan berat badan. Memang, makin dewasa makin banyak stresor dari lingkungan yang membuat kita tertekan. Namun, jangan terlalu keras pada diri sendiri dan sebisa mungkin hindari hal-hal yang membuatmu merasa stres.
Baca Juga: 7 Manfaat Olahraga Ringan di Kantor, Dapat Mengurangi Stres Lho!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.