Gigi Anak Copot saat Main? Jangan Langsung Dibuang, Bisa Ditanam Lagi

Gigi yang patah, bahkan lepas, bisa dipasang lagi

Masa kanak-kanak penuh dengan eksplorasi dan bermain. Saat beraktivitas, tak jarang banyak terjadi hal-hal yang tak diinginkan, misalnya terjatuh, terbentur, dan hal lainnya yang bisa menyebabkan cedera. Salah satu hal yang umum terjadi adalah patah atau lepasnya gigi anak karena terbentur atau terjatuh.

Orang tua mana yang tidak panik saat anaknya jatuh hingga giginya patah atau copot dan gusinya berdarah, apalagi bila itu adalah gigi permanen. Namun, tak perlu khawatir. Karena, dalam kedokteran gigi, gigi yang lepas bisa ditanam lagi. Yuk, simak pembahasannya berikut ini! 

1. Terlepasnya gigi akibat cedera, berbahayakah?

Gigi Anak Copot saat Main? Jangan Langsung Dibuang, Bisa Ditanam Lagipixabay.com/steenjan0

Menurut laporan dalam Indonesian Journal of Pediatric tahun 2018, lepasnya gigi secara utuh dari soket yang diakibatkan cedera disebut sebagai avulsi.

Biasanya, gigi sulung atau gigi permanen yang terlepas adalah bagian gigi rahang atas dan sering kali gigi seri tengah. Avulsi sendiri dikategorikan sebagai kondisi gawat darurat dental.

Anak yang berada dalam usia perkembangan, terutama tahap bermain, cukup rentan untuk mengalami cedera hingga giginya lepas. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh benturan pada giginya, entah karena terjatuh, tertabrak, terkena lemparan suatu benda, atau tidak sengaja terpukul temannya.

Namun, orang tua tidak perlu khawatir, sebab hal tersebut masih dapat ditangani. 

2. Apa itu replantasi gigi?

Gigi Anak Copot saat Main? Jangan Langsung Dibuang, Bisa Ditanam Lagipixabay.com/mlarsson62

Masih bersumber dari Indonesian Journal of Pediatric tahun 2018, replantasi adalah suatu tindakan pemasangan sementara gigi akibat terjadinya avulsi pasca trauma.

Avulsi sendiri merupakan terlepasnya gigi alami akibat suatu trauma. Kejadian avulsi gigi alami bisa mengakibatkan cederanya tulang alveolar.

Replantasi merupakan pilihan pertama untuk mengatasi kejadian avulsi. Perlu diketahui, ketika gigi terlepas dari soket atau gusi, sel-sel yang terdapat pada pulpa (ruang gigi) akan kekurangan asupan darah, sehingga terjadi kerusakan.

Baca Juga: 5 Hal tentang Kesehatan Gigi dan Mulut yang Perlu Diajarkan ke Anak

3. Apa, sih, replantasi?

Gigi Anak Copot saat Main? Jangan Langsung Dibuang, Bisa Ditanam Lagipixabay.com/cherylholt

Tentu salah satu tujuan dilakukannya replantasi gigi adalah mengembalikan gigi yang terlepas seperti semula, agar anak dapat mengunyah dan berbicara dengan baik, atau menghindari kehilangan kepercayaan diri si anak.

Tujuan lainnya adalah untuk mencegah diserapnya tulang alveolar oleh tubuh akibat tidak ada lagi gigi di sana, serta untuk menghindari terjadinya ankilosis gigi (suatu keadaan bersatunya sementum akar gigi dengan tulang alveolar pendukungnya).

Apabila seseorang kehilangan giginya, maka kemungkinan proses makannya juga terganggu, sehingga ada kemungkinan lain asupan gizinya juga terhambat dan mengancam tumbuh kembang anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Selain itu, kehilangan gigi juga bisa menyebabkan terganggunya pengucapan vokal. Oleh karena itu, gigi yang lepas atau dicabut harus ditangani.

4. Hal-hal yang menunjang keberhasilan replantasi gigi

Gigi Anak Copot saat Main? Jangan Langsung Dibuang, Bisa Ditanam Lagipixabay.com/drshohmelian

Keberhasilan replatasi  gigi-gigi yang diavulsi adalah gigi yang tidak berlubah, akar gigi dan mahkota gigi utuh, soket gigi utuh, lama gigi di luar setelah lepas tidak lebih dari 60 menit, dan media penyimpanan harus sama. Media penyimpanan yang bisa digunakan yaitu susu, larutan saline, dan saliva. 

5. Ini dia yang harus dilakukan orang tua ketika gigi anak mengalami avulsi

Gigi Anak Copot saat Main? Jangan Langsung Dibuang, Bisa Ditanam Lagipixabay.com/Endho

Ketika gigi anak avulsi atau terlepas akibat cedera, penting bagi orang tua untuk membersihkan giginya apabila jatuh ke tempat yang kotor. Pastikan mencucinya tidak sampai menghilangkah serat-serat yang ada pada gigi. Cukup bersihkan kotorannya saja, lalu simpan giginya ke dalam media yang sesuai.

Menurut sebuah laporan dalam Journal of Oral & Maxillofacial Surgery, salah satu media yang bisa digunakan adalah kultur media susu, air, saliva, larutan isotonik, dan Hanks' balanced salt solution (HBSS). Kemudian, segera bawa anak ke doter gigi terdekat. Semakin cepat semakin baik.
 
Nah, itu tadi adalah ulasan singkat tentang replantasi gigi. Orang tua tak perlu lagi khawatir dan panik bila gigi anak lepas. Bila itu terjadi, segera lakukan hal-hal yang dijelaskan di atas tadi agar bisa segera ditangani dengan tepat. 

Baca Juga: Berikan 5 Makanan Ini agar Gigi Anak Sehat dan Kuat!

Mira Hadistina Photo Writer Mira Hadistina

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya