Anestesi: Asal Mula, Jenis, dan Efek Samping

Apa jadinya kalau tidak ada anestesi di dunia medis?

Barangkali di antara kalian pernah mengalami luka di tangan dan harus dijahit namun tidak terasa sakit saat dokter sedang melakukannya? Sensasi mati rasa yang kita rasakan saat itu adalah efek dari obat bius atau anestesi. 

Anestesi adalah sebuah langkah yang dilakukan oleh dokter agar pasien tidak merasa sakit saat menjalani prosedur medis tertentu. Namun, tahukah kamu kalau menentukan jenis anestesi memerlukan persiapan? Yuk, kita bahas bersama seperti apa, sih, proses anestesi termasuk jenis-jenisnya.

1. Siapa penemu anestesi?

Anestesi: Asal Mula, Jenis, dan Efek Sampingilustrasi dokter gigi (unsplash.com/Quang Tri NGUYEN)

Sebelum membahas secara terperinci mengenai anestesi, tidak ada salahnya untuk mengetahui bagaimana awalnya hingga dunia kedokteran masa kini menggunakan anestesi untuk keperluan medis.

Jauh sebelum anestesi diterapkan di dunia kedokteran, pasien menjalani operasi dalam keadaan sadar dan harus menahan sakit. Dilansir Public Broadcasting Service, anestesi pertama kali dilakukan pada tahun 1846 oleh dokter gigi bernama William T. G. Morton di Boston's Massachusetts General Hospital di Boston, Amerika Serikat.

Morton menunjukkan proses tersebut di hadapan Dr. John Warren saat melakukan operasi untuk pasiennya bernama Abbot yang memiliki tumor di sisi leher sebelah kiri. Morton menggunakan senyawa bernama ether untuk meredam rasa sakit selama operasi berlangsung.

2. Jenis anestesi yang digunakan di kedokteran

Anestesi: Asal Mula, Jenis, dan Efek Sampingilustrasi operasi sesar (pexels.com/Vidal Balielo Jr.)

Seperti yang dijelaskan di laman Harvard Health, ada empat jenis anestesi yang digunakan untuk pasien, yaitu:

  • Anestesi lokal: obat bius diberikan di area tubuh yang akan dioperasi. Efek dari anestesi ini hanya terasa di bagian tubuh di mana obat disuntikkan. Contohnya adalah untuk operasi cabut gigi geraham bungsu.

  • Anestesi regional: obat bius diberikan di dekat area saraf untuk membuat bagian tubuh tertentu menjadi mati rasa. Contoh operasi yang menggunakan anestesi regional ini adalah operasi tangan. Obat bius disuntikkan di saraf yang berada di ketiak yang kemudian menyebabkan seluruh bagian lengan tersebut mati rasa selama 3 hingga 24 jam, tergantung dari jenis obat yang digunakan.

  • Anestesi neuraksial: obat bius disuntikkan di dekat spinal root untuk memperoleh efek mati rasa yang lebih luas dibanding anestesi regional. Contoh operasi yang menggunakan anestesi regional adalah operasi sesar dan operasi lutut. Epidural adalah obat bius yang disuntikkan di bagian punggung untuk membantu ibu yang akan melahirkan secara normal atau untuk mereka yang melakukan operasi di area perut.

  • Anestesi umum atau bius total (general anesthesia): proses ini dipakai untuk operasi besar seperti operasi otak. Kombinasi obat dimasukkan melalui infus yang kemudian membuat pasien menjadi tidak sadar dan tidak dapat merasakan sakit. Pasien juga diberikan obat yang membuat otot menjadi lemas atau relaks sehingga tubuh tetap dalam posisi tenang selama operasi (tertidur).

Baca Juga: Valacyclovir: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Samping

3. Jenis obat yang digunakan

Anestesi: Asal Mula, Jenis, dan Efek Sampingilustrasi anestesi lokal (asahq.org)

Merujuk laman Australian Society of Anaesthetists, berikut adalah jenis obat yang paling sering digunakan oleh dokter spesialis anestesi:

  • Obat induksi anestesi seperti thiopental sodium atau dikenal dengan nama pentothal. Fungsi dari obat ini adalah untuk membuat seseorang menjadi tidak sadar.
  • Analgesik yaitu obat antinyeri.
  • Obat untuk melemaskan otot, contohnya suksametonium klorida atau succinylcholine dan pancuronium.
  • Obat anestesi inhalasi, contohnya enflurane, isoflurane, dan sevoflurane. Obat ini diberikan dengan cara dihisap.
  • Obat antiemetik untuk mengurangi rasa mual dan muntah, contohnya droperidol.

Selain obat-obatan di atas, dokter juga dapat memberikan obat seperti atropine untuk meningkatkan detak jantung atau esmolol untuk mengurangi detak jantung.

4. Kelompok rentan yang perlu waspada dengan anestesi

Anestesi: Asal Mula, Jenis, dan Efek Sampingilustrasi kegemukan (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Penggunaan obat bius relatif aman. Namun, beberapa kelompok perlu berhati-hati terutama bila harus melakukan anestesi umum atau bius total. 

Mengutip Medical News Today, kelompok yang berisiko mengalami efek samping yang berat setelah mendapatkan anestesi umum adalah:

  • Orang lanjut usia (lansia)
  • Orang yang harus menjalani proses operasi yang rumit dan lama
  • Memiliki riwayat kejang
  • Memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, dan berat badan berlebihan 
  • Alergi obat
  • Pernah mengalami reaksi yang buruk setelah proses anestesi
  • Mempunyai riwayat stroke
  • Mempunyai riwayat sleep apnea
  • Merokok dan minum minuman beralkohol
  • Mengonsumsi obat-obatan yang dapat mempermudah pendarahan contohnya aspirin

5. Hal yang perlu dilakukan sebelum mendapatkan anestesi

Anestesi: Asal Mula, Jenis, dan Efek Sampingilustrasi konsultasi dokter (pennmedicine.org)

Beberapa minggu atau hari sebelum seseorang menjalani prosedur pembedahan, dokter anestesi akan menemui pasien untuk membahas riwayat kesehatan seperti alergi, obat yang biasa diminum, konsumsi alkohol atau narkotika, dan apakah sebelumnya pernah melakukan proses anestesi.

Penting bagi orang yang bersangkutan untuk menjawab jujur selama sesi ini karena dokter akan menentukan jenis anestesi yang sesuai dengan kondisi kesehatan pasien. Selain itu dokter juga akan meminta orang tersebut untuk tidak mengonsumsi makanan atau minuman pada waktu yang sudah ditentukan. Tujuannya agar isi perut kosong saat operasi serta untuk mencegah makanan terhirup masuk ke paru-paru.

Dilansir Mayo Clinic, dokter akan menyarankan anestesi umum untuk seseorang yang akan menjalani:

  • Operasi dengan durasi yang lama
  • Tubuh terekspos oleh suhu ruangan yang dingin
  • Operasi yang memengaruhi pernapasan, misalnya operasi di bagian dada
  • Operasi yang berisiko kehilangan banyak darah

6. Efek samping

Anestesi: Asal Mula, Jenis, dan Efek Sampingilustrasi sakit (unsplash.com/Bermix Studio)

Menurut penjelasan di laman University of Michigan Health menyebutkan seseorang yang memperoleh anestesi umum atau bius total dapat mengalami efek samping yang lebih berat dibandingkan dengan mereka yang hanya menerima anestesi lokal atau regional.

Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah proses anestesi umum antara lain:

  • Kesulitan untuk berpikir dengan jelas
  • Merasa bingung
  • Mengalami disorientasi (sulit mengenal identitas dan lingkungan sekitarnya)
  • Muntah
  • Mual
  • Sakit tenggorokan terutama bila menggunakan tabung pernapasan

Orang yang baru saja menjalani operasi tidak dianjurkan untuk melakukan aktivitas seperti bekerja dan menyetir karena efek samping seperti kesulitan untuk berpikir dan disorientasi.

Itulah sedikit penjelasan seputar anestesi. Semoga menambah wawasan, ya!

Baca Juga: Somatropin: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Samping

Maria  Sutrisno Photo Verified Writer Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya