Penting! Ketahui 6 Hal Ini sebelum Melakukan Operasi Kecantikan 

Cantik itu memang mahal, tapi perlu hati-hati supaya aman

Tidak dimungkiri bahwa memiliki wajah cantik, kulit putih bersinar, dan tubuh ideal menjadi dambaan semua perempuan. Kemajuan teknologi disertai banyaknya klinik kecantikan mempermudah banyak orang untuk melakukan operasi kecantikan untuk mempercantik diri.

Namun, sebelum tergesa-gesa melakukan operasi kecantikan agar terlihat menarik, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan dan mengetahui lebih saksama tentang operasi kecantikan. Hal-hal apa sajakah yang perlu diketahui sebelum memutuskan untuk melakukan operasi kecantikan? Yuk, dicatat penjelasannya.

1. Apa itu operasi kecantikan? 

Penting! Ketahui 6 Hal Ini sebelum Melakukan Operasi Kecantikan unsplash.com/itssammoqadam

Mengutip dari American Board of Cosmetic Surgery (ABCS), proses dan teknik yang diterapkan di operasi kecantikan memiliki tujuan untuk membuat keseluruhan penampilan seseorang menjadi lebih baik dan indah.

Operasi kecantikan dapat dilakukan di bagian tubuh seperti wajah, leher, dan badan dengan meningkatkan proporsi dan simetris tubuh serta segi estetika di pasien agar terlihat lebih baik. Perlu diketahui bahwa anggota tubuh yang dioperasi tidak dalam keadaan cacat atau terluka. Inilah sebabnya operasi kecantikan memiliki sifat elektif. 

Supaya tidak tertukar dengan istilah operasi plastik, ABCS menjabarkan jenis perawatan dan operasi yang termasuk di dalam istilah operasi kecantikan, yaitu: 

  • Kontur untuk wajah (facial contouring): pembentukan dagu dan pipi, operasi hidung (rhinoplasty)
  • Operasi payudara (breast enhancement): mengangkat payudara (breast lift), membesarkan ukuran payudara (breast augmentation), dan mengurangi ukuran payudara (breast reduction). 
  • Kontur untuk tubuh (body contouring): sedot lemak (liposuction), mengencangkan perut (tummy tuck), dan pengobatan untuk pembengkakan payudara di laki-laki (gynecomastia treatment).
  • Peremajaan wajah (facial rejuvination): menaikkan atau mengencangkan wajah (face lift), menaikkan alis dan kelopak mata (brow lift, eyelid lift), dan mengencangkan leher. 
  • Peremajaan kulit (skin rejuvination): menggunakan botox, filler, dan laser. 

2. Pilih dokter dan klinik yang berpengalaman di bidangnya

Penting! Ketahui 6 Hal Ini sebelum Melakukan Operasi Kecantikan unsplash.com/hikeshaw

Periksa apakah klinik memiliki surat izin beroperasi, peralatan memadai, dan ruangan yang higenis. Kamu juga perlu untuk memeriksa kualifikasi dokter yang akan melakukan operasi kecantikan, misalnya lisensi yang sah dan pengalaman yang cukup.

Untuk mengetahui apakah dokter yang akan melakukan operasi kecantikan sudah teregristasi di Konsil Kedokteran Indonesia, kamu dapat melihatnya lewat laman kki.go.id lalu tekan tombol "cek dokter", kemudian masukkan nama lengkap berikut dengan kode verifikasi. 

Selain itu, kamu juga dapat membaca profil dokter di laman rumah sakit tempat dokter tersebut praktik. Apabila hendak melakukan operasi kecantikan di luar negeri, pastikan kamu memiliki informasi dan referensi yang jelas tentang kualifikasi dokter dan klinik untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Kamu juga perlu untuk bertemu dokter beberapa kali sebelum memutuskan untuk melakukan operasi. Melansir WebMD, setiap orang yang hendak melakukan operasi kecantikan disarankan untuk bertemu tatap muka dengan dokter guna membahas kondisi atau riwayat kesehatan dan kebiasaan pola hidup sehat seperti merokok atau tidak, olahraga, dan frekuensi minum minuman beralkohol. Dari sini, dokter akan memutuskan apakah operasi kecantikan dapat dilakukan atau tidak. 

Baca Juga: Ini Efeknya Kalau Kamu Melakukan Perawatan Botox Secara Sembarangan

3. Kondisi tubuh layak untuk dilakukan operasi kecantikan

Penting! Ketahui 6 Hal Ini sebelum Melakukan Operasi Kecantikan freepik.com/wavebreakmedia

Meskipun operasi kecantikan ini bukanlah operasi besar seperti pengangkatan tumor atau sel kanker, kamu masih wajib untuk melakukan rangkaian tes kesehatan, psikotes, dan mengetahui semua syarat supaya dapat melakukan operasi. Misalnya, memeriksa apakah tubuh memiliki alergi tertentu terhadap obat-obatan. Terlalu gegabah akan merugikan diri sendiri dan menyebabkan komplikasi kesehatan.

Laman Ramsay Health Care menulis bahwa seseorang yang memiliki penyakit diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan punya kelainan darah tidak dianjurkan untuk melakukan operasi kecantikan.

Dokter bahkan akan meminta pasien untuk berhenti merokok 2 hingga 4 minggu sebelum dan sesudah operasi. Ibu hamil dan sedang menyusui tidak diperbolehkan untuk melakukan program pengencangan perut (tummy tuck) dan pembesaran payudara (breast augmentation). Beberapa program seperti pengencangan pantat dan leher (buttock lift dan neck lift) membutuhkan berat badan yang normal. 

Mengutip dari laman WebMD, setiap orang yang hendak melakukan operasi kecantikan juga harus memberitahu dokter suplemen dan obat herbal apa saja yang dikonsumsi sehari-hari. Hal ini untuk mengurangi risiko pendarahan dan/atau komplikasi dengan obat yang digunakan sewaktu proses operasi. 

4. Mempunyai dana yang cukup untuk melakukan operasi

Penting! Ketahui 6 Hal Ini sebelum Melakukan Operasi Kecantikan unsplash.com/sharonmccutcheon

Melakukan operasi kecantikan membutuhkan biaya yang besar. Alangkah baiknya kamu melakukan survei terlebih dahulu dan menghitung dana yang dimiliki. Kamu juga dapat bertanya ke pihak klinik opsi pembayaran apa saja yang tersedia.

Jangan sampai hanya karena ingin terlihat cantik lantas merugikan diri sendiri dan orang lain. Misalnya, memaksakan diri dengan meminjam uang dari keluarga dan teman atau menggunakan kartu kredit tapi kemudian kesulitan dalam membayar cicilan.

5. Pelajari jenis obat dan prosedur dengan saksama

Penting! Ketahui 6 Hal Ini sebelum Melakukan Operasi Kecantikan Unsplash.com/atikahakhtar

Tanyakan kepada dokter bagaimana prosedur operasi yang akan dilakukan, berapa lama proses penyembuhan, efek samping, dan obat yang digunakan.

Perihal perawatan dengan menggunakan botox dan derma filler, laman National Health Services menyebutkan bahwa penggunaan obat botox harus dengan menggunakan resep dari dokter dan pasien sudah dievaluasi oleh dokter.

Apabila tenaga medis yang akan menyuntikkan botox bukan dokter, kamu wajib memastikan bahwa tenaga medis itu telah mendapatkan pelatihan khusus. Sementara itu untuk derma filler, kamu perlu mengetahui nama produk yang akan digunakan dan diproduksi di mana. Dokter yang akan melakukan prosedur ini juga harus sudah berpengalaman. 

Dengan mengetahui prosedur dan obat-obatan yang digunakan, kamu dapat menyiapkan diri dan memberitahu dokter apabila memiliki alergi atau riwayat kesehatan tertentu yang bertentangan dengan salah satu metode pengobatan.

Mengetahui durasi masa penyembuhan dapat membantumu dalam mengatur cuti kerja atau kuliah. Kamu juga perlu memberitahu tempat kerja atau dosen kalau mungkin selama masa penyembuhan kamu belum bisa bekerja secara maksimal.

6. Menyadari bahwa tidak ada yang sempurna dan tetap bersikap rasional

Penting! Ketahui 6 Hal Ini sebelum Melakukan Operasi Kecantikan unsplash.com/veronezcaroline

Bagian terpenting dari melakukan operasi kecantikan ini adalah memiliki kesadaran bahwa tidak ada sesuatu yang seratus persen sempurna.

Operasi kecantikan hanya dapat membuat struktur fisik tubuh kita lebih baik dari sebelumnya, tetapi operasi kecantikan ini tidak langsung menyelesaikan kesulitan yang kamu alami, misalnya: ingin terkenal, ingin disukai banyak orang, dan sebagainya.

Laporan berjudul "Does Cosmetic Surgery Improve Psychosocial Wellbeing?" yang diterbitkan di jurnal Medical Australia tahun 2002 menyarankan evaluasi psikologi perlu dilakukan oleh tim dokter terutama bila pasien yang bersangkutan memiliki penyakit kejiwaan seperti depresi dan body dysmorphic disorder (BDD). 

Itulah hal-hal yang perlu kamu ketahui dan pertimbangkan sebelum memutuskan untuk melakukan operasi kecantikan. Mengetahui prosedur operasi beserta syaratnya sangat penting. Apabila setelah melakukan eksplorasi kamu menemukan efek samping yang terlalu banyak, tidak ada salahnya untuk menghentikan rencana operasi kecantikan karena kesehatan diri lebih penting dari kecantikan wajah dan fisik.

Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh tentang Operasi Plastik, Tidak Hanya Soal Estetik

Maria  Sutrisno Photo Verified Writer Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya