Kok Bisa Seseorang Fobia Hidup Melajang? Ini 5 Alasan Ilmiahnya

Stereotip menyebabkan munculnya fobia hidup melajang 

Di zaman modern seperti sekarang ini, memiliki status sosial "single" bukanlah sesuatu yang aneh. Ada orang yang merasa nyaman dengan statusnya yang masih single. Namun, ada pula orang yang memiliki rasa cemas atau kekhawatiran secara berlebihan alias fobia, kalau-kalau dirinya nanti akan hidup sendiri selamanya tanpa pasangan.

Stephanie S. Spielmann yang adalah seorang dosen psikologi melalui risetnya menemukan bahwa seseorang yang memiliki fobia terhadap hidup melajang mempunyai kecenderungan untuk memilih pasangan yang kurang tepat, atau tidak sesuai dengan harapan dan menjadi ragu untuk mengakhiri hubungan romantis yang tidak berjalan mulus.

Kecenderungan ini terjadi karena orang tersebut takut kalau nantinya tidak mendapatkan pasangan. Spielmann dan timnya juga menciptakan tes psychometric yaitu Fear of Being Single Scale (FBSS) untuk mengevaluasi sekaligus mengukur seberapa cemas seseorang akan hidup melajang. 

Sikap khawatir dan ketakutan yang berlebihan terhadap hidup melajang dipicu oleh beberapa hal, yang mana penyebabnya dapat berasal dari diri sendiri atau pengalaman hidup dan pengaruh luar seperti stereotip. Supaya lebih jelas, yuk, kita simak penjelasannya.

1. Memiliki rasa percaya diri yang rendah

Kok Bisa Seseorang Fobia Hidup Melajang? Ini 5 Alasan Ilmiahnyapexels.com/Duong Nhan

Seseorang yang memiliki rasa percaya diri yang rendah secara tidak langsung memicu munculnya perilaku fobia.

Spielmann et al. dalam artikelnya yang berjudul The Predictive Effects of Fear of Being Single on Physical Attractiveness and Less Selective Partner Selection Strategies menyebutkan bahwa sikap percaya diri yang rendah ditambah dengan pemikiran bahwa dirinya tidak cukup layak untuk dicintai membuat seseorang menjadi mudah untuk merasa takut kalau dirinya akan hidup melajang selamanya.

2. Memiliki kepribadian neurotik 

Kok Bisa Seseorang Fobia Hidup Melajang? Ini 5 Alasan Ilmiahnyapixabay.com/geralt

Seseorang yang memiliki kepribadian neurotik cenderung untuk menginterpretasikan suatu keadaan sebagai hal yang negatif, mudah depresi, kecemasan, dan cepat iri atau cemburu.

Melansir Verywell Mind, seseorang yang memiliki kepribadian neurotik mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan dikarenakan perilakunya membuat orang lain merasa terganggu dan tidak nyaman. 

Laporan yang terbit di jurnal Current Psychology bulan Februari tahun 2019 juga menyebutkan bahwa seseorang dengan kepribadian neurotik memiliki peluang tinggi untuk memiliki kecemasan terhadap hidup melajang. 

Baca Juga: 5 Fakta Ablutophobia, Fobia Takut Mandi dan Membersihkan Diri

3. Tidak mendapatkan kasih sayang yang cukup

Kok Bisa Seseorang Fobia Hidup Melajang? Ini 5 Alasan Ilmiahnyapixabay.com/puxpixXI

Seseorang yang tidak atau kurang mendapatkan kasih sayang terutama sewaktu masih kecil, misalnya pernah ditinggalkan oleh orang tua, mempunyai risiko kesulitan dalam beradaptasi di lingkup sosial, misalnya hubungan percintaan. 

Efek dari kurangnya kasih sayang di waktu kecil ini dapat memengaruhi sifat seseorang saat dewasa nanti dalam menjalin hubungan percintaan. Salah satunya orang tersebut dapat menunjukkan perilaku "clingy" atau sangat tergantung terhadap pasangannya, sering curiga, dan takut ditolak.

Grant Hilary Brenner dalam artikelnya yang berjudul The Art and Psychology of Being Single menjelaskan bahwa perilaku cemas yang berlebihan, sering curiga, dan takut ditinggalkan selain mengakibatkan orang tersebut kesulitan dalam menjaga hubungan, juga berisiko membuat pasangan pergi. Akibatnya, orang tersebut bukannya melanjutkan hubungan ke jenjang serius seperti pernikahan, tetapi berakibat putus hubungan dan kembali melajang. 

4. Kesepian

Kok Bisa Seseorang Fobia Hidup Melajang? Ini 5 Alasan IlmiahnyaPixabay.com/wokandapix

Rasa kesepian berkaitan erat dengan kemampuan bersosialisasi khususnya di lingkup percintaan. Kesulitan dalam mencari teman dan/atau kekasih dapat menyebabkan orang tersebut merasa kesepian. Sebaliknya, rasa kesepian yang dipicu oleh perasaan ragu-ragu dan cemas saat berada di publik juga membuat orang tersebut kesulitan dalam menjalin hubungan. 

Laporan berjudul "Psychometric and Validity Evidence of the Fear of Being Single Scale" yang terbit di jurnal Trends Psychology di bulan Desember 2017 menyebutkan bahwa seseorang yang merasa kesepian secara emosional, misalnya tidak memiliki teman dekat, akan menjadi mudah untuk takut dan cemas terhadap prospektif mendapatkan pasangan hidup atau tidak. 

5. Stereotip dan tekanan sosial 

Kok Bisa Seseorang Fobia Hidup Melajang? Ini 5 Alasan Ilmiahnyapexels.com/Jonathan Borba

Stereotip juga dapat menyebabkan seseorang menjadi cemas dan takut terhadap hidup melajang. Mengutip dari artikel yang ditulis oleh Theresa E. Didonato di Psychology Today, asosiasi buruk yang cenderung diberikan oleh masyarakat kepada orang yang belum dan/atau tidak menikah secara tidak langsung membuat orang menjadi khawatir terhadap hidup melajang.  

Selain itu, tekanan sosial yang berasal dari keluarga dan lingkungan juga turut andil dalam memicu timbulnya sikap cemas. Lisa Lynn Hancock dalam disertasinya untuk Walden University, Amerika Serikat (AS), membahas bahwa perempuan mendapatkan berbagai macam pesan dari keluarga, teman, dan lingkungan yang mana mereka menganggap pesan tersebut sebagai tekanan untuk mengikuti norma sosial; menikah dan berkeluarga.

Demikianlah penjelasan yang dapat memicu sikap fobia seseorang terhadap hidup melajang. Selain stereotip, faktor seperti kesepian dan riwayat masa kecil yang kurang mendapatkan kasih sayang tanpa disadari membuat seseorang mudah menjadi khawatir dan takut apabila tidak menemukan pendamping hidup.

Melalui ulasan ini, diharapkan kita yang awam sebaiknya tidak cepat untuk berasumsi buruk kepada orang yang masih memiliki status lajang karena bisa jadi orang tersebut belum menemukan pendamping hidup yang cocok atau mungkin masih ingin fokus terhadap karier.

Sebaliknya, untuk kalian yang masih berstatus lajang, tidak perlu merasa khawatir secara berlebihan apabila belum menemukan teman hidup yang cocok. Kalian dapat mengisi waktu dengan hal positif.

Baca Juga: Atychiphobia, Fobia Kegagalan yang Bisa Menyerang Siapa Saja

Maria  Sutrisno Photo Verified Writer Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya