5 Penyakit Tropis yang Terabaikan Ini Ditemukan di Asia

Kesulitan mendapat air bersih merupakan salah satu faktornya

Penyakit tropis yang terabaikan atau neglected tropical diseases (NTD) adalah kumpulan penyakit yang umumnya ditemukan di negara beriklim tropis seperti di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Mencegah, mengontrol, dan menghilangkan NTD merupakan bagian dari program kerja Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Diperkirakan ada 20 penyakit yang masuk ke dalam daftar NTD. Dari daftar tersebut, ada lima penyakit yang sering didiagnosis dan/atau ditemukan di Asia. Apa saja? Bagaimana cara menanggulanginya? Simak di bawah ini, ya!

1. Trakoma

5 Penyakit Tropis yang Terabaikan Ini Ditemukan di Asiailustrasi trakoma pada anak-anak (medicalecology.org)

Trakoma adalah infeksi pada mata yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis dan dapat mengakibatkan kebutaan. Mengutip laman WHO, trakoma merupakan masalah kesehatan di 44 negara dan menurut data yang dikumpulkan di bulan Maret 2020, sekitar 137 juta orang masih tinggal di daerah di mana wabah trakoma belum sepenuhnya hilang.

Penularan trakoma terjadi melalui sentuhan tangan, seprai, baju, dan lalat yang sudah menyentuh kotoran dari mata pasien yang terinfeksi oleh bakteri Chlamydia trachomatis.

Infeksi yang terjadi berulang kali menyebabkan bagian dalam kelopak mata terluka dan masuk ke dalam. Akibatnya, bulu mata bergesekan dengan bola mata, sehingga menyebabkan iritasi pada lapisan kornea. Bila tidak diobati, orang yang mengalaminya bisa mengalami kebutaan.

Pengobatan dan pencegahan dilakukan dengan cara:

  • Operasi
  • Pemberian antibiotik
  • Membersihkan wajah secara rutin
  • Meningkatkan kebersihan lingkungan (air bersih, sanitasi yang baik, lingkungan rumah yang higenis)

2. Leishmaniasis

5 Penyakit Tropis yang Terabaikan Ini Ditemukan di Asiailustrasi leishmaniasis (who.int)

Leishmaniasis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Leishmania yang dibawa oleh serangga Agas yang bentuknya mirip nyamuk.

Terdapat tiga jenis leishmaniasis, yaitu visceral leishmaniasis (VL), cutaneous leishmaniasis (CL), dan mucocutaneous leishmaniasis. Dari ketiga jenis ini, visceral leishmaniasis atau juga dikenal sebagai kala-azar adalah yang paling sering didiagnosis atau ditemukan di kawasan Asia Tenggara.

Gejala kala-azar antara lain: demam, penurunan berat badan, pembengkakan organ hati dan limpa, yang mana bila penyakit ini tidak diobati dapat menyebabkan kematian.

Dilansir Drugs for Neglected Diseases Initiative, penderita kala-azar dan komorbid HIV memiliki peluang yang sangat kecil untuk sembuh total.

Pengobatan leishmaniasis berbeda-beda disesuaikan dengan jenis penyakit, lokasi geografis, dan spesies parasit. Kemudian, mereka yang sudah sembuh dari penyakit kala-azar dapat mengalami infeksi kulit yang dinamakan post-kala-azar dermal leishmaniasis di anggota tubuh, seperti wajah atau lengan atas. Infeksi ini biasanya muncul 6 bulan hingga 1 tahun setelah pasien dinyatakan sembuh dari kala-azar.

Baca Juga: 7 Penyakit Tropis yang Perlu Diwaspadai, Banyak yang Ada di Indonesia

3. Frambusia

5 Penyakit Tropis yang Terabaikan Ini Ditemukan di Asiailustrasi penyakit frambusia atau yaws (adphealth.org)

Frambusia atau yaws adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema perteneu. Frambusia menyerang organ kulit, sendi, atau tulang. Penderitanya awalnya akan mengembangkan bisul berwarna kekuningan atau luka di tangan, kaki, wajah, atau alat kelamin.

Bisul tersebut dapat pecah dan meninggalkan bekas luka yang menyerupai tekstur rasberi. Frambusia yang tidak diobati dengan baik dapat menyerang tulang dan sendi.

Menurut sebuah artikel dalam publikasi StatPearls tahun 2021, frambusia umumnya terjadi pada anak-anak usia 2-15 tahun, yang mana mereka menjadi tempat bakteri bersarang.

Penularan terjadi lewat kontak langsung antara kulit dengan kulit, permukiman penduduk yang padat, dan tidak ada sistem sanitasi yang baik. Obat yang mengandung benzathine penicillin atau azithromycin dapat dipakai untuk mengobati frambusia.

4. Schistosomiasis

5 Penyakit Tropis yang Terabaikan Ini Ditemukan di Asiailustrasi sanitasi yang buruk (pexels.com/hitesh choudhary)

Schistosomiasis atau bilharzia atau juga dikenal dengan "demam keong" adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing parasit schistosomes yang hidup di air tawar. Dijuluki demam keong karena penyebarannya adalah melalui larva yang ada di dalam tubuh siput air atau keong.

Menurut keterangan dari WHO, jenis spesies schistosomes yang menyebar di Asia adalah Schistosoma japonicum dan Schistosoma mekongi. Kemudian, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI tahun 2018, provinsi di Indonesia yang punya angka penularan schistosomiasis tinggi adalah Sulawesi Tengah.

Gejala schistosomiasis antara lain:

  • Diare
  • Sakit perut
  • Ada darah di feses
  • Organ hati membesar atau bengkak

Anak-anak rentan terkena schistosomiasis apabila berenang atau bermain air di sungai atau laut yang terkontaminasi. Orang dewasa yang bekerja sebagai nelayan, petugas irigasi, dan orang-orang yang mencuci baju di sungai yang terkontaminasi juga rentan mengalami penyakit ini.

Dilansir Medical News Today, belum ada vaksin untuk penyakit ini, tetapi penggunaan obat praziquantel dapat menyembuhkan efek dari infeksi di tubuh. Seseorang yang sudah pernah terkena schistosomiasis dapat tertular kembali.  

Selain dengan obat-obatan, pencegahan dapat dilakukan dengan mengontrol populasi siput seperti menggunakan obat kimia dan membuat sistem irigasi yang bersih, sehingga siput sulit untuk berkembang biak. Selain itu, minumlah air mineral kemasan, merebus kembali air di rumah sebelum dipakai untuk mandi, dan tidak berenang di sungai atau laut yang terkontaminasi.

5. Lepra

5 Penyakit Tropis yang Terabaikan Ini Ditemukan di Asiailustrasi gejala lepra (microbiologysociety.org)

Lepra atau kusta atau juga dikenal dengan nama penyakit Hansen adalah infeksi yang merusak kulit, mata, saraf, dan selaput yang melapisi hidung. Lepra disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae

Mengutip Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), gejala penyakit lepra berupa bercak di kulit yang warnanya lebih terang atau mungkin lebih gelap dari warna kulit yang asli, serta mengalami mati rasa di area kulit yang bercak.

Pengobatannya membutuhkan dua hingga tiga jenis antibiotik. Bila tidak diobati dengan benar, lepra bisa mengakibatkan kelumpuhan dan kebutaan.

Itulah lima penyakit yang termasuk dalam daftar penyakit tropis yang terabaikan yang terjadi di Asia. Selain banyak terjadi di daerah yang beriklim tropis, kelima penyakit ini juga terjadi di area yang tidak memiliki akses ke air bersih, tidak mempunyai sistem sanitasi yang baik, dan permukiman padat penduduk.

Beberapa usaha yang telah dilakukan untuk menekan angka penularan dan menghilangkan sumber penyakit adalah lewat obat-obatan dan menyediakan fasilitas seperti air bersih, toilet, dan tempat pembuangan sampah yang memadai.

Baca Juga: Selain Hemofilia, Ini 7 Penyakit yang Membutuhkan Transfusi Darah

Maria  Sutrisno Photo Verified Writer Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya