Waspada! 5 Penyakit Ini Bisa Dipicu oleh Kesehatan Oral yang Buruk

Pemeriksaan gigi yang rutin sangat penting

Diperkirakan 34 juta jam sekolah dan lebih dari 45 miliar dolar AS terkait produktivitas yang hilang setiap tahunnya akibat gangguan kesehatan mulut, mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Di Indonesia, kemungkinan hal tersebut juga terjadi. 

Yang dimaksud dengan kesehatan mulut adalah kesehatan gigi, gusi, dan seluruh sistem di rongga mulut yang membantu kita berbicara, mengunyah, serta tersenyum.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyatakan bahwa proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak/berlubang/sakit (45,3 persen). Sementara itu, masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia adalah gusi bengkak dan/atau keluar bisul (abses) sebesar 14 persen.

Menyadari pentingnya kesehatan gigi dan mulut, sebaiknya kita membiasakan diri untuk mempraktikkan pola hidup sehat, seperti menggosok gigi setidaknya dua kali sehari dan mengurangi minum minuman manis dan soda. Mengabaikan kesehatan mulut dapat menyebabkan gigi berlubang atau gusi bengkak, yang mana ini bisa memicu munculnya penyakit lain atau memperburuk penyakit yang sudah ada.

Nah, penyakit apa saja yang bisa muncul akibat kesehatan oral yang buruk? Berikut informasinya.

1. Penyakit jantung

Waspada! 5 Penyakit Ini Bisa Dipicu oleh Kesehatan Oral yang Burukilustrasi sakit jantung (pixabay.com/Pexels)

Dilansir Harvard Health Publishing, kalau mengalami infeksi gigi atau gigi berlubang, kita berpeluang lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung atau stroke dibandingkan dengan orang lain yang tidak punya masalah dengan kesehatan mulut. Ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:

  • Bakteri yang menyebabkan infeksi dan gigi berlubang dapat berjalan atau bergerak ke pembuluh darah di dalam tubuh yang kemudian menyebabkan pembuluh menjadi bengkak dan rusak. Akibatnya, kita bisa mengalami penggumpalan darah, serangan jantung, atau stroke.
  • Respons imun tubuh saat kita mengalami infeksi gigi atau gigi berlubang dapat memicu kerusakan pada pembuluh darah yang berada di otak dan jantung.
  • Merokok merupakan faktor risiko yang dapat menyebabkan infeksi gigi, gigi berlubang, dan penyakit jantung.

Mengutip Penn Medicine, penyakit gusi dapat tidak terdeteksi sehingga dianjurkan untuk rutin membersihkan gigi dengan bantuan dokter gigi minimal setiap 6 bulan sekali.

Sekadar informasi, ciri-ciri gusi yang tidak sehat di antaranya gusi bengkak dan berwarna merah, mengeluarkan darah saat makan atau menyikat gigi, gigi renggang, bau napas tidak sedap, dan gusi surut.

2. Penyakit paru-paru

Waspada! 5 Penyakit Ini Bisa Dipicu oleh Kesehatan Oral yang Burukilustrasi dokter sedang menganalisa hasil x-ray paru-paru (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bakteri yang menyebabkan infeksi gusi dan gigi berlubang dapat menjalar ke organ paru-paru. Mengutip Thoraic, bakteri ini hidup di plak gigi yang kemudian tumbuh dan berkembang. Bakteri akan hilang bila kita menyikat gigi dan menggunakan benang gigi untuk membersihkan kotoran sela-sela gigi.

Organ paru-paru mempunyai pertahanan alami yang akan menahan bakteri. Akan tetapi, kalau kondisi paru-paru kita kurang baik, maka akan kesulitan untuk menahan bakteri tersebut. Akibatnya, risiko mengalami infeksi atau gangguan paru-paru meningkat.

Baca Juga: Sering Dikira Gingivitis, Ini 5 Fakta Kanker Gusi

3. Diabetes

Waspada! 5 Penyakit Ini Bisa Dipicu oleh Kesehatan Oral yang Burukilustrasi alat tes glukosa (unsplash.com/diabetesmagazijn)

Infeksi gusi menyebabkan gusi menjadi bengkak yang kemudian mempertinggi risiko diabetes. Mengutip Monavale Dental Australia, inflamasi gusi dapat meningkatkan kadar gula dalam darah sehingga risiko untuk mengalami diabetes meningkat.

Di sisi lain, kalau kita memiliki diabetes, jika tidak memperhatikan kesehatan gigi dan gusi juga berpeluang tinggi untuk mengalami infeksi gusi.

Menurut American Diabetes Association, tubuh cenderung memproduksi air liur yang sedikit pada orang dengan diabetes. Fungsi air liur adalah untuk melindungi gigi dan gusi dari bakteri dan membersihkan sisa partikel makanan yang menempel. Bila produksi air liur menurun, maka efek perlindungan juga berkurang.

Kadar gula yang tinggi ditemukan pada air liur orang dengan diabetes. Air liur dengan kadar gula yang tinggi menyebabkan penumpukan plak dan bakteri. Jadi, bisa disimpulkan bahwa baik infeksi gusi maupun diabetes punya hubungan dua arah.

4. Artritis reumatoid

Waspada! 5 Penyakit Ini Bisa Dipicu oleh Kesehatan Oral yang Burukilustrasi pasien dengan gejala rematik di lutut (pexels.com/RODNAE Production)

Mengutip HealthCentral, sebuah studi yang dilakukan oleh Johns Hopkins Medicine di Baltimore, AS, mendapati bahwa 70 persen dari 100 pasien dengan artritis reumatoid memiliki penyakit gusi tingkat sedang. Bakteri yang menyebabkan infeksi gusi dapat memicu munculnya gejala artritis reumatoid. 

Menambahkan dari Verywell Health, penyakit gusi yang tidak diobati akan menurunkan efektivitas obat artritis reumatoid. Bakteri Porphyromonas gingivalis (P. gingivalis) adalah bakteri yang menyebabkan radang gusi dan merupakan salah satu pemicu artritis reumatoid. 

5. Lupus

Waspada! 5 Penyakit Ini Bisa Dipicu oleh Kesehatan Oral yang Burukilustrasi gatal-gatal di kulit (pixabay.com/nastya_gepp)

Dilansir Lupus Foundation of America, penyakit gusi ada kemungkinan dapat menyebabkan penyakit lupus, yaitu penyakit autoimun yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringannya sendiri. Akibatnya, orang tersebut mengalami gejala seperti demam, ruam, dan nyeri sendi.

Sebuah laporan dalam jurnal Clinical and Experimental Rheumatology tahun 2019 menyebutkan bahwa bakteri yang berasal dari penyakit gusi berkaitan dengan tingkat keparahan penyakit lupus. Seseorang dengan penyakit autoimun ini dianjurkan untuk mempertahankan kesehatan gigi dan gusi dengan baik.

Dari informasi di atas, sekarang kita tahu bahwa bakteri yang menempel pada gigi dapat menyebar ke organ lain melalui pembuluh darah dan kemudian memicu penyakit.

Beberapa penyakit berkaitan dengan kesehatan mulut. Misalnya, jika ada riwayat diabetes atau lupus harus ekstra hati-hati karena ada risiko lebih tinggi mengalami infeksi gusi bahkan sampai kehilangan gigi.

Menjaga kesehatan gigi selain dengan menyikat gigi adalah dengan pembersihan plak dan karang gigi oleh dokter gigi minimal 6 bulan sekali, disertai pemeriksaan gigi secara menyeluruh setahun sekali.

Dengan memeriksakan kesehatan gigi secara berkala, penyakit gigi atau gusi yang muncul dapat segera diobati sehingga mengurangi risiko komplikasi.

Baca Juga: 15 Penyebab Gusi Hitam selain karena Kebiasaan Merokok

Maria  Sutrisno Photo Verified Writer Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya