5 Fakta KB Implan, Benarkah Efektif Cegah Kehamilan?

KB yang dipasang dengan cara ditanamkan ke dalam kulit

Alat kontrasepsi hadir sebagai salah satu upaya untuk pencegahan kehamilan, sekaligus mencegah penyakit menular seksual. Namun berbagai pilihan alat kontrasepsi membuat orang semakin sulit menentukan keputusan.

Salah satu yang patut masuk ke dalam bahan pertimbangan ialah KB implan atau KB susuk yang kini tengah ramai diperbincangkan. Berbeda dengan alat kontrasepsi lainnya, KB implan dipasang dengan dimasukkan ke dalam kulit. Untuk mengenal KB implan lebih jauh, simak kumpulan faktanya berikut ini!

1. Apa itu KB implan?

5 Fakta KB Implan, Benarkah Efektif Cegah Kehamilan?ilustrasi KB implan (unsplash.com/@rhsupplies)

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, KB implan ditanamkan di bawah kulit lengan kiri atas perempuan. Bentuknya menyerupai batang korek api yang tipis dan halus. KB jenis ini menawarkan kontrasepsi jangka panjang dengan harga yang ekonomis namun tetap efektif.

Kendati demikian, popularitas dan penggunaan KB implan masih cenderung rendah di Indonesia. Berdasarkan laporan Pemuda Statistik Indonesia tahun 2022 yang dirilis Badan Pusat Statistika, jumlah perempuan muda pengguna KB implan hanya sebesar 8,85 persen, jauh lebih rendah dibandingkan jumlah pengguna KB suntik yang mencapai 66,49 persen. 

2. Cara kerja KB implan

5 Fakta KB Implan, Benarkah Efektif Cegah Kehamilan?ilustrasi alat pemasang KB implan (unsplash.com/@rhsupplies)

Setelah terpasang, KB implan akan mengeluarkan hormon progesteron dengan konsentrasi rendah. Hormon ini berfungsi untuk mencegah ovulasi atau proses pengeluaran sel telur di dalam rahim serta menebalkan lendir yang terdapat di mulut rahim sehingga sperma tidak dapat masuk ke dalam rahim.

Selain itu, KB implan juga bekerja untuk mencegah kehamilan dengan cara menipiskan dinding rahim. Dengan demikian, jika sel telur berhasil dibuahi sperma, zigot tidak bisa menempel di permukaannya sehingga tak bisa berkembang menjadi janin.

3. Efektivitas KB implan

5 Fakta KB Implan, Benarkah Efektif Cegah Kehamilan?ilustrasi pemasangan KB implan (invitra.com)

Menurut keterangan National Health Services, efektivitas KB implan tercatat mencapai lebih dari 99 persen. Laman Mayoclinic juga menambahkan, KB implan menawarkan banyak keuntungan, di antaranya dapat dilepas kapan saja dan bisa mengembalikan kesuburan dengan cepat, tidak mengganggu aktivitas seksual, serta tidak mengandung estrogen.

Selain itu, ketika KB implan terpasang, para pengguna tak perlu repot meminum pil atau memperbaharui alat kontrasepsinya sebab KB implan bisa tahan hingga 3 tahun lamanya. Ini menjadikan KB implan sebagai alat kontrasepsi yang praktis dan efektif.

Baca Juga: 7 Fakta Silphium, Pil Kontrasepsi Kuno yang Hilang

4. Efek samping KB implan

5 Fakta KB Implan, Benarkah Efektif Cegah Kehamilan?ilustrasi siklus menstruasi (freepik.com/freepik)

Di samping keunggulan yang ditawarkan, KB implan juga menimbulkan efek samping bagi sebagian orang. Laman Health Direct mencatat kemungkinan efek samping yang dirasakan seseorang ketika menggunakan KB implan berikut ini:

  • Berpotensi mengubah siklus menstruasi, khususnya di tiga bulan pertama. Ini lantaran tubuh tengah mengalami adaptasi dengan kehadiran alat kontrasepsinya. Dengan demikian, siklus menstruasi mungkin menjadi tidak teratur dan perdarahannya lebih berat atau justru lebih ringan dari biasanya.
  • Menimbulkan rasa sakit dan lebam selama pemasangan atau pelepasan alat. Sejatinya peradangan ialah hal wajar karena ini merupakan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing.
  • Menimbulkan reaksi alergi bagi sebagian orang. Sebut saja pusing, kesulitan bernapas, bengkak, rasa gatal berlebihan, dan ruam. Namun kasus ini sangat jarang terjadi.

Selain itu, beberapa jenis obat-obatan dapat menurunkan efektivitasnya, seperti obat HIV, tuberkulosis, dan epilepsi, serta beberapa jenis antibiotik seperti rifabutin atau rifampicin.

5. Persiapan sebelum memasang KB implan

5 Fakta KB Implan, Benarkah Efektif Cegah Kehamilan?ilustrasi pemeriksaan kesehatan (pexels.com/Mart Production)

Petugas kesehatan akan memeriksa dan mengevaluasi kondisi kesehatan seseorang sebelum memutuskan memasang KB implan. Pemasangan KB implan akan disesuaikan dengan siklus menstruasi dan metode kontrasepsi yang digunakan sebelumnya. Tes kehamilan juga dianjurkan sebelum KB implan dipasang.

Ini menjadi sedemikian penting lantaran tak semua orang cocok dengan KB implan. Dilansir Mayoclinic, berikut ini kondisi yang tidak memungkinkan seseorang menggunakan KB implan:

  • Alergi terhadap beberapa komponen dalam implan;
  • Memiliki riwayat pembekuan darah yang serius, serangan jantung, atau stroke;
  • Memiliki penyakit liver;
  • Memiliki indikasi atau riwayat kanker payudara; dan
  • Mengalami perdarahan alat kelamin yang tidak terdiagnosis.

Jika kamu tak memiliki kondisi seperti yang disebutkan di atas, kamu tentunya dapat mempertimbangkan KB implan lantaran dapat digunakan jangka panjang serta praktis dan efektif dalam mencegah kehamilan. Namun jika masih belum yakin, kamu dapat berdiskusi dengan tenaga kesehatan agar dapat memilih kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi yang kamu miliki.

Baca Juga: Bolehkah Kita Gonta-ganti Alat Kontrasepsi? Ini Penjelasannya!

Nadhifa Aulia Arnesya Photo Verified Writer Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya