5 Makanan yang Memicu Peradangan, Berbahaya bagi Kesehatan

Segera batasi konsumsinya, ya!

Sejatinya, peradangan atau infalamasi merupakan suatu reaksi alami yang dilakukan tubuh untuk melindungi diri dari cedera atau benda asing. Namun, jika terjadi dalam jangka panjang, peradangan akan memicu perkembangan penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes mellitus, hipertensi, dan lain sebagainya.

Akan tetapi, inflamasi juga bisa disebabkan oleh makanan tertentu. Berikut ini daftar makanan yang harus dibatasi konsumsinya agar tak memicu peradangan dalam tubuh.

1. Makanan tinggi gula

5 Makanan yang Memicu Peradangan, Berbahaya bagi Kesehatanilustrasi makanan tinggi gula (pexels.com/Igor Ovsyannykov)

Dewasa ini, makanan tinggi gula sangat populer di kalangan masyarakat. Betapa tidak, tampilannya yang menggiurkan dan rasanya yang menggoyang lidah membuat makanan ini cukup banyak digemari. Namun, di balik kelezatan rasanya, ada bahaya yang mengintai kesehatan jika makanan ini dikonsumsi secara berlebihan.

Di dalam tubuh, asupan gula yang berlebihan akan diubah menjadi cadangan lemak. Dalam jangka panjang, peningkatan cadangan lemak dapat memicu peradangan yang nantinya dapat menyebabkan resistansi insulin, yakni tahap awal perkembangan diabetes mellitus. Hal ini dijelaskan melalui studi yang terbit dalam jurnal Frontiers in Physiology pada 2020.

2. Olahan daging yang diproses 

5 Makanan yang Memicu Peradangan, Berbahaya bagi Kesehatanilustrasi olahan daging (pexels.com/Luis Quintero)

Produk olahan daging yang diproses atau disebut juga processed meat seperti bacon dan sosis umumnya mengandung tinggi natrium, lemak jenuh, dan nitrat sintetis. Inilah alasan mengapa processed meat memiliki rasa yang lezat. Sayangnya, beberapa studi melaporkan adanya keterkaitan antara konsumsi olahan daging secara rutin dengan inflamasi.

Sebuah studi dalam Journal of American College of Nutrition menemukan bahwa olahan daging dapat meningkatkan sitokin proinflamasi, atau senyawa yang memicu peradangan tubuh. Lebih lanjut, kehadiran senyawa ini dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker pada individu.

Baca Juga: 5 Kreasi Sarapan Kaya Antioksidan, Bisa Mengurangi Peradangan

3. Makanan yang diproses

5 Makanan yang Memicu Peradangan, Berbahaya bagi Kesehatanilustrasi keripik (unsplash.com/Jeff Siepman)

Selain olahan daging, makanan yang diproses atau processed food juga diketahui berdampak buruk bagi tubuh jika dikonsumsi secara rutin. Makanan ini umumnya meliputi makanan kemasan yang banyak disantap sebagai camilan. Rasanya yang lezat berasal dari berbagai bahan tambahan pangan, seperti gula, garam, pewarna, dan pengawet.

Sayangnya, menurut keterangan The University of Chicago Medicine, processed food dapat mengganggu rasio bakteri baik di usus dan perubahan ini dapat memicu peradangan kronis di dalam tubuh. Dalam jangka panjang, peradangan dapat merusak jaringan tubuh yang sehat serta berpotensi menyebabkan penyakit degeneratif, seperti diabetes mellitus.

4. Karbohidrat olahan

5 Makanan yang Memicu Peradangan, Berbahaya bagi Kesehatanilustrasi pasta (pexels.com/Engin Akyurt)

Sebagai sumber energi utama, kita dianjurkan untuk memasukkan makanan sumber karbohidrat dalam pola makan sehari-hari. Namun, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari karena mengandung karbohidrat olahan. Makanan tersebut meliputi pasta, sereal, waffle, kue, dan biskuit.

Bukan tanpa alasan, karbohidrat olahan dapat memicu peradangan pada usus yang berpotensi berkembang menjadi kanker usus besar. Selain itu, makanan yang mengandung tinggi karbohidrat olahan biasanya memiliki indeks glikemiks yang cukup tinggi.

Sebuah studi dalam American Journal of Clinical Nutrition pada 2010 melaporkan bahwa lansia yang banyak mengonsumsi makanan jenis ini memiliki risiko meninggal hingga nyaris tiga kali lipat akibat penyakit paru obstruktif kronis yang disebabkan karena inflamasi.

5. Makanan tinggi lemak trans

5 Makanan yang Memicu Peradangan, Berbahaya bagi Kesehatanilustrasi makanan tinggi lemak trans (pexels.com/Engel Akyurt)

Lemak trans bisa dikatakan sebagai jenis lemak yang paling tidak menyehatkan. Lemak ini terbentuk melalui proses hidrogenasi, yakni pengubahan minyak menjadi lemak padat. Umumnya, lemak trans banyak dijumpai pada margarin, produk-produk bakery, seperti kue, biskuit, dan pie, serta makanan yang digoreng, seperti ayam dan kentang goreng.

Dilansir Healthline, konsumsi makanan yang mengandung lemak trans berkaitan dengan peningkatan kadar C-Reactive Protein atau CRP di dalam darah. Senyawa ini termasuk ke dalam sitokin proinflamasi yang dapat memicu peradangan tubuh.

Meski memiliki cita rasa yang lezat, makanan-makanan ini ternyata dapat menyebabkan inflamasi atau peradangan yang merupakan langkah awal perkembangan penyakit kronis di masa mendatang. Karenanya, yuk, segera batasi asupannya dan mulai mengonsumsi pola makan seimbang! Tentu kamu ingin tetap sehat di hari tua, kan?

Baca Juga: 7 Manfaat Buah Camu Camu untuk Kesehatan, Bisa Meredakan Peradangan

Nadhifa Aulia Arnesya Photo Verified Writer Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya