Mengenal Tes CD4, Pemeriksaan untuk Gangguan Sistem Imun

Biasa dilakukan pada orang dengan HIV/AIDS

Sesuai namanya, tes CD4 merupakan pemeriksaan yang mengukur volume CD4 dalam tubuh. CD4 atau yang dikenal juga dengan sel T ialah salah satu komponen sistem kekebalan tubuh yang berperan dalam melawan infeksi.

Tes ini umumnya digunakan untuk mengetahui kondisi imun seseorang yang terinfeksi human immunodeficiency virus (HIV). Di dalam tubuh, virus ini menyerang CD4 sehingga memicu kerusakan pada sel yang nantinya berdampak pada penurunan kekebalan tubuh.

Kendati demikian, tes ini juga bisa diterapkan untuk gangguan kekebalan tubuh lain yang sama-sama menargetkan CD4. Untuk mengenal jenis tes ini lebih lanjut, simak informasinya berikut ini, yuk!

1. Apa itu tes CD4?

Mengenal Tes CD4, Pemeriksaan untuk Gangguan Sistem Imunilustrasi tes CD4 (pixabay.com/Belova59)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tes CD4 dilakukan untuk memeriksa kadar atau volume CD4 dalam tubuh. Dijelaskan melalui laman MedlinePlus, pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA), tes ini memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  • Untuk melihat seberapa jauh perkembangan HIV dalam tubuh. Makin cepat dideteksi, ODHA bisa segera mendapat pengobatan untuk menekan virus dan perkembangannya dalam tubuh.
  • Mendiagnosis acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). AIDS dapat dikatakan sebagai komplikasi HIV, yaitu saat ODHA mengalami sekumpulan gejala atau infeksi akibat rendahnya imunitas tubuh.
  • Melihat respons virus dan tubuh terhadap pengobatan HIV. Ini membantu petugas kesehatan menilai efektivitas obat dan efek samping yang ditimbulkannya.

Selain itu, tes CD4 juga diperlukan untuk seseorang yang menjalani transplantasi organ. Petugas kesehatan harus memastikan bahwa sistem kekebalan tubuh pasien tidak menyerang organ baru. Karenanya, kadar CD4 yang rendah pada pasien transplantasi organ merupakan kabar baik sebab artinya tubuh dapat menerima organ tersebut dengan baik.

2. Penyebab turunnya kadar CD4 dalam tubuh

Mengenal Tes CD4, Pemeriksaan untuk Gangguan Sistem Imunilustrasi virus (pixabay.com/geralt)

Dilansir Healthline, sel CD4 merupakan sel darah putih yang bertugas untuk menyerang kuman penyebab penyakit. Ketika virus HIV memasuki tubuh, virus akan memasuki sel CD4 untuk melakukan replikasi sehingga menyebabkan kerusakan sel.

Makin banyak jumlah virus dalam tubuh, kadar sel CD4 akan makin berkurang sebagai akibatnya. Karenanya, tubuh menjadi lebih rentan terkena penyakit. Maka dari itu, pengobatan diperlukan untuk menekan jumlah virus agar tubuh punya lebih banyak waktu untuk mengembalikan kadar normal sel CD4.

Baca Juga: Berpotensi Tularkan Virus, Apakah Ibu HIV Boleh Menyusui?

3. Kapan dan siapa yang perlu melakukan tes CD4?

Mengenal Tes CD4, Pemeriksaan untuk Gangguan Sistem Imunilustrasi orang melakukan pengambilan darah (unsplash.com/Nguyễn Hiệp)

Seseorang yang terdiagnosis HIV perlu melakukan tes CD4 untuk melihat kondisi sistem kekebalan tubuhnya. Beberapa bulan setelah pertama kali mendapat diagnosis, tes CD4 juga harus kembali dilakukan untuk melihat perkembangan HIV dalam tubuh.

Pemeriksaan CD4 rutin juga dianjurkan untuk mengetahui efektivitas pengobatan dan efek samping pengobatan HIV pada tubuh. Hasil pemeriksaan bisa memberikan informasi apakah jenis obat-obatan yang dikonsumsi masih tetap efektif atau perlu diubah karena virus mengalami resistansi.

Pemeriksaan CD4 sebaiknya dilakukan secara rutin. Berikut ini anjuran pemeriksaan CD4 rutin berdasarkan kondisi perkembangan HIV.

  • Orang yang kadar virus HIV dalam tubuhnya terdeteksi dianjurkan menjalani tes CD4 setiap 3 hingga 6 bulan sekali.
  • Orang dengan kadar CD4 stabil dalam rentang 300 hingga 500 sel untuk tiap milimeter kubik selama 2 tahun dianjurkan menjalani tes CD4 setiap 6 bulan sekali.
  • Orang yang kadar virus HIV dalam tubuhnya tidak terdeteksi tidak perlu melakukan tes CD4 secara rutin.

Di samping tes CD4, Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga menyarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan viral load yang mengukur jumlah virus dalam tubuh setiap 6 bulan serta pemeriksaan klinis untuk melihat gejala atau penyakit yang timbul.

4. Hasil pemeriksaan tes CD4

Mengenal Tes CD4, Pemeriksaan untuk Gangguan Sistem Imunilustrasi orang melakukan pengambilan darah (unsplash.com/Hush Naidoo Jade Photography)

Menurut keterangan International Association of Providers of AIDS Care, hasil pemeriksaan CD4 dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok seperti terangkum berikut ini.

  • Dikatakan normal apabila jumlah CD4 mencapai 500 hingga 1.500 sel untuk setiap milimeter kubik darah.
  • Dikatakan tidak normal apabila jumlah CD4 hanya mencapai 200 hingga 500 sel untuk setiap milimeter kubik darah.
  • Jumlah CD4 di bawah 200 sel untuk setiap milimeter kubik darah berisiko terserang AIDS dan infeksi oportunistik, infeksi yang terjadi akibat penurunan imun tubuh.

Orang dengan HIV dikatakan memiliki kondisi kesehatan yang cukup baik apabila jumlah CD4 per milimeter kubik darah melebihi 500 sel. Namun, jika jumlahnya kurang dari 200 sel untuk setiap milimeter kubik darah, mereka berisiko mengalami AIDS yang merupakan tahap ketiga pada perkembangan HIV.

5. Prosedur tes CD4

Mengenal Tes CD4, Pemeriksaan untuk Gangguan Sistem Imunilustrasi pengambilan darah (freepik.com/stefamerpik)

Sayangnya, tes CD4 tak bisa dilakukan secara mandiri di rumah. Pasien harus datang ke ke fasilitas kesehatan.

Sebelum pemeriksaan, tak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan. Nantinya petugas kesehatan akan mengambil sampel darah untuk selanjutnya dianalisis di laboratorium. Lebih lanjut, pasien mungkin akan merasakan efek samping seperti pegal dan bengkak di area lengan tempat sampel darah diambil.

Melakukan tes CD4 secara rutin membantu memonitor perkembangan HIV dalam tubuh. Karenanya, tes ini sangat penting dilakukan untuk menentukan strategi pengobatan HIV yang tepat. Dengan demikian, kualitas dan harapan hidup para ODHA bisa tetap terjaga.

Baca Juga: Bisakah HIV Menular di Kolam Renang? Ini Penjelasannya!

Nadhifa Aulia Arnesya Photo Verified Writer Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya