Tes Elektrokardiogram (EKG): Prosedur, Kegunaan, Hasil

Mengukur aktivitas listrik pada jantung kamu

Saat melakukan pemeriksaan kesehatan, kadang kamu direkomendasikan untuk melakukan elektrokardiogram (EKG atau ECG). Kalau kamu tidak tahu itu untuk apa, tentu kamu bertanya-tanya.

EKG digunakan untuk memeriksa fungsi jantung. Prosedur medis ini bisa mengukur aktivitas kelistrikan jantung dan mendeteksi apabila ada aktivitas jantung yang tidak normal.

Seperti apa tes EKG, bagaimana penerapannya dalam bidang medis, dan apa kaitannya dengan kesehatan jantung? Cek informasinya di bawah ini.

1. Kegunaan

Menurut National Library of Medicine, tes EKG adalah tes sederhana, cepat, dan tidak sakit. Tujuannya adalah mencatat aktivitas listrik jantung.

Setiap kali jantung berdetak, sinyal listrik mengalir melalui jantung. Sinyal tersebut memicu empat ruang jantung untuk berkontraksi (meremas) dalam ritme yang tepat sehingga jantung dapat memompa darah ke tubuh.

Rekaman EKG terhadap sinyal-sinyal ini tampak seperti garis bergelombang. Penyedia layanan kesehatan dapat membacanya untuk mencari aktivitas jantung abnormal yang mungkin merupakan tanda penyakit atau kerusakan jantung.

EKG dapat menunjukkan:

  • Seberapa cepat jantung kamu berdetak.
  • Apakah ritme detak jantung stabil atau tidak teratur.
  • Kekuatan dan waktu sinyal listrik melewati setiap bagian jantung.

Kadang informasi dari EKG dapat membantu mengukur ukuran dan posisi bilik jantung.

EKG sering kali merupakan tes pertama yang harus kamu lakukan jika memiliki tanda-tanda penyakit jantung. Tes ini dapat dilakukan di rumah sakit atau klinik, sebelum operasi, atau sebagai bagian dari tes jantung lain yang disebut tes stres.

Untuk apa EKG digunakan?

Tes EKG digunakan untuk membantu mendiagnosis dan memantau berbagai jenis kondisi jantung dan pengobatannya, seperti:

  • Aritmia.
  • Kardiomiopati.
  • Penyakit arteri koroner.
  • Serangan jantung.
  • Gagal jantung.
  • Penyakit katup jantung.
  • Kelainan jantung bawaan.

Tes EKG terutama digunakan untuk orang yang memiliki gejala penyakit jantung atau sudah didiagnosis menderita penyakit jantung.

Tes ini umumnya tidak digunakan untuk skrining orang yang tidak memiliki gejala kecuali mereka memiliki peningkatan risiko penyakit jantung.

Dokter dapat menjelaskan risiko penyakit jantung dan memberi tahu jika kamu perlu menjalani tes EKG. Dalam kasus tertentu, dokter mungkin akan merujuk kamu ke dokter spesialis jantung.

2. Kapan kamu butuh tes EKG?

Tes Elektrokardiogram (EKG): Prosedur, Kegunaan, Hasililustrasi nyeri dada (freepik.com/jirattawut)

Kamu mungkin memerlukan tes EKG jika memiliki gejala penyakit jantung, termasuk:

  • Nyeri dada.
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur.
  • Sesak napas.
  • Pusing.
  • Kelelahan.
  • Penurunan kemampuan untuk berolahraga.

Kamu mungkin juga perlu tes EKG untuk:

  • Mencari tahu apakah kamu pernah mengalami serangan jantung di masa lalu tetapi tidak menyadarinya.
  • Memantau jantung jika kamu memiliki kondisi jantung yang diketahui.
  • Memeriksa seberapa baik kinerja perawatan jantung, termasuk obat-obatan dan/atau alat pacu jantung.
  • Memeriksa kesehatan jantung:
    • Sebelum menjalani operasi.
    • Jika kamu memiliki peningkatan risiko terkena penyakit jantung karena:
      • Penyakit jantung diturunkan dalam keluarga.
      • Kamu mempunyai kondisi lain, seperti diabetes, yang membuat risiko kamu lebih tinggi.

Baca Juga: Echocardiogram: Kegunaan, Jenis, Prosedur, Risiko

3. Jenis perangkat EKG

Dirangkum dari Healthdirect, tiga jenis utama EKG adalah:

  • EKG Istirahat: Kamu berbaring diam selama beberapa menit dan bernapas normal saat EKG direkam.
  • EKG rawat jalan (juga disebut EKG 24 jam atau monitor Holter): Kamu memakai kabel dan membawa monitor saat kamu melakukan aktivitas biasa selama 24 jam.
  • Tes stres jantung: EKG direkam saat kamu berolahraga di treadmill. Tes ini memeriksa area otot jantung yang kesulitan saat stres. Jika kamu tidak bisa berolahraga, obat-obatan mungkin digunakan untuk menguji efek stres pada jantung.

4. Prosedur

Tes Elektrokardiogram (EKG): Prosedur, Kegunaan, Hasililustrasi mesin tes EKG atau elektrokardiogram (pexels.com/Pixabay)

Persiapan

Untuk tes EKG umumnya tidak diperlukan persiapan khusus. Namun, beri tahu dokter atau perawat mengenai informasi ini:

  • Obat dan suplemen apa pun yang kamu konsumsi. Hal ini sering kali dapat memengaruhi hasil EKG.
  • Beri tahu jika kamu memakai alat pacu jantung.

Biasanya puasa tidak diperlukan untuk tes EKG. Berdasarkan kondisi medis kamu, dokter mungkin meminta persiapan khusus lainnya.

Selama tes EKG

Tes EKG bisa dilakukan pada pasien rawat jalan atau sebagai bagian dari masa rawat inap di rumah sakit. Langkah-langkahnya mungkin berbeda-beda tergantung pada kondisi kamu dan praktik dokter.

Diterangkan dalam laman Johns Hopkins Medicine, umumnya EKG mengikuti proses ini:

  • Kamu akan diminta melepaskan perhiasan atau benda lain yang mungkin mengganggu tes.
  • Kamu akan diminta melepas pakaian dari pinggang ke atas. Teknisi akan memastikan privasi kamu dengan menutupi tubuh kamu dengan seprai atau gaun rumah sakit, dan hanya memperlihatkan bagian kulit yang diperlukan.
  • Kamu akan berbaring di atas meja atau tempat tidur untuk pemeriksaan. Kamu perlu berbaring diam dan tidak berbicara selama EKG agar tidak mengganggu pengukuran.
  • Jika dada, lengan, atau kaki sangat berbulu, teknisi mungkin akan mencukur atau memotong sebagian kecil rambut, sesuai kebutuhan, sehingga elektroda akan menempel erat pada kulit.
  • Elektroda akan ditempelkan di dada, lengan, dan kaki.
  • Kabel akan dipasang ke elektroda.
  • Setelah kabel terpasang, teknisi dapat memasukkan informasi identitas kamu ke dalam komputer mesin.
  • EKG akan dimulai. Hanya butuh waktu singkat untuk menyelesaikan penelusuran.
  • Setelah penelusuran selesai, teknisi akan melepaskan kabel dan melepas elektroda kulit.

Setelah tes EKG

Setelah tes selesai, seharusnya kamu bisa kembali ke pola makan dan aktivitas normal, kecuali jika dokter memberi tahu sebaliknya.

Umumnya tidak ada perawatan khusus setelah tes EKG.

Beri tahu dokter jika kamu mengalami tanda atau gejala apa pun yang kamu alami sebelum EKG (misalnya nyeri dada, sesak napas, pusing, atau pingsan).

Dokter mungkin memberi kamu instruksi lain setelah tes, tergantung pada situasi khusus kamu.

5. Hasil tes EKG

Dokter mungkin mendiskusikan hasilnya dengan pada hari yang sama dengan tes EKG dilakukan atau pada pertemuan berikutnya.

Menurut Mayo Clinic, hasil EKG bisa memberikan rincian kepada dokter tentang hal-hal berikut:

  • Detak jantung: Biasanya detak jantung bisa diukur dengan memeriksa denyut nadi. EKG mungkin berguna jika denyut nadi kamu sulit dirasakan atau terlalu cepat atau tidak teratur untuk dihitung secara akurat. EKG dapat membantu mengidentifikasi detak jantung yang sangat cepat (takikardia) atau detak jantung yang sangat lambat (bradikardia).
  • Ritme jantung: EKG dapat mendeteksi detak jantung tidak teratur (aritmia). Aritmia dapat terjadi ketika bagian mana pun dari sistem kelistrikan jantung tidak berfungsi dengan baik.
  • Serangan jantung: EKG dapat menunjukkan bukti serangan jantung sebelumnya atau yang sedang terjadi. Pola pada EKG dapat membantu menentukan bagian jantung mana yang rusak, serta tingkat kerusakannya.
  • Suplai darah dan oksigen ke jantung: EKG yang dilakukan saat kamu mengalami gejala dapat membantu dokter menentukan apakah berkurangnya aliran darah ke otot jantung yang menyebabkan nyeri dada.
  • Perubahan struktur jantung: EKG dapat memberikan petunjuk tentang pembesaran jantung, kelainan jantung, dan masalah jantung lainnya.
    Jika hasilnya menunjukkan masalah irama jantung, kamu mungkin perlu EKG lain atau tes lain, seperti ekokardiogram. Perawatan tergantung pada penyebab tanda dan gejala.

Tergantung pada hasil EKG dan gejala yang dialami, kamu mungkin memerlukan tes lain. Misalnya, jika EKG saat istirahat normal, tetapi kamu mengalami nyeri dada saat naik tangga atau berjalan di jalanan menanjak, kamu mungkin disarankan untuk menjalani EKG di atas treadmill.

Tergantung pada hasil EKG dan gejala yang dialami, kamu mungkin memerlukan tes lain

Pada gilirannya, tes ini mungkin memerlukan pemeriksaan tambahan, seperti CT angiogram atau angiogram koroner untuk melihat secara pasti apakah ada sesuatu yang menghalangi aliran darah ke jantung.

Jika kamu mengalami jantung berdebar (detak jantung terasa cepat, kuat, atau tidak teratur), rekaman EKG yang lebih lama mungkin diperlukan untuk menentukan apakah hal ini disebabkan oleh irama jantung yang tidak normal. Rekaman ini dapat bertahan selama beberapa hari, menggunakan monitor kecil yang dapat dikenakan, dilansir British Heart Foundation.

Baca Juga: Kapan Detak Jantung Dikatakan Berbahaya?

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya