Gejala COVID-19 Terbanyak, Kehilangan Indra Perasa dan Penciuman?

Menurut real time tracking yang melibatkan 2.618.862 peserta

Berbicara soal gejala COVID-19, apa yang ada di pikiranmu? Sebagian orang akan menyebut gejalanya demam, batuk berkepanjangan, kelelahan, atau sesak napas.

Namun, temuan terbaru menyatakan bahwa COVID-19 bisa menyebabkan kehilangan indra perasa, penciuman, dan selera makan!

Ini mengacu pada studi berjudul "Real-time Tracking of Self-reported Symptoms to Predict Potential COVID-19" yang diterbitkan di jurnal Nature Medicine. Penelitian ini melibatkan 2.618.862 peserta yang melaporkan potensi gejala COVID-19 di aplikasi berbasis smartphone. Simak lebih lanjut, yuk!

1. 67,49 persen peserta melaporkan kehilangan indra penciuman dan perasa

Gejala COVID-19 Terbanyak, Kehilangan Indra Perasa dan Penciuman?nine.com.au

Antara 24 Maret hingga 21 April 2020, terdapat 2.450.569 orang Inggris dan 168.293 orang Amerika Serikat yang melaporkan gejala COVID-19 melalui aplikasi smartphone. Dari 726 orang di Amerika Serikat yang mendapatkan hasil tes positif COVID-19, 67,49 persen melaporkan bahwa mereka kehilangan indra penciuman dan perasa.

Di sisi lain, dari 6.452 orang di Inggris yang mendapat hasil tes positif COVID-19, 64,76 persen melaporkan bahwa mereka kehilangan indra penciuman dan perasa. Berkat temuan ini, kehilangan indra penciuman dan perasa menjadi gejala yang paling dominan di kedua negara.

Menurut pemimpin penelitian, Profesor Tim Spector, mengatakan bahwa orang yang kehilangan indra pembau dan perasa tampaknya 3 kali lebih mungkin untuk tertular COVID-19 apabila dikombinasikan dengan gejala lain, terangnya di laman Neuroscience News.

2. Gejala selanjutnya adalah kehilangan nafsu makan

Gejala COVID-19 Terbanyak, Kehilangan Indra Perasa dan Penciuman?draxe.com

Di posisi kedua, gejala pada orang Inggris dan Amerika Serikat berbeda. Di Amerika Serikat, dari 726 orang yang mendapat hasil tes positif COVID-19, 47,25 persen mengalami gejala kehilangan selera makan dan melewati waktu makan.

Sementara, dari 6.452 orang Inggris yang memperoleh hasil tes positif COVID-19, 56,73 persen di antaranya mengalami gejala batuk yang persisten dan berkepanjangan.

Health Protection Surveillance Centre Irlandia memperingatkan dokter dan perawat agar waspada dengan gejala yang berbeda dari demam, batuk, dan sesak napas. Misalnya, kehilangan nafsu makan, kebingungan, lesu, dan penurunan kondisi kesehatan yang cepat, dilansir dari laman Express.

3. Gejala lain yang juga mendominasi adalah nyeri dada dan demam

Gejala COVID-19 Terbanyak, Kehilangan Indra Perasa dan Penciuman?pbmchealth.org

Selain kehilangan indra penciuman, perasa, dan kehilangan nafsu makan, ada gejala-gejala lain yang mungkin sudah familier. Seperti nyeri dada, demam, kelelahan, batuk yang persisten, nyeri perut, napas pendek, bahkan hingga suara serak dan diare.

Nyeri dada dialami oleh 42,73 persen orang Inggris dan 38,57 persen orang Amerika Serikat yang positif COVID-19. Sementara, demam dialami oleh 34,34 persen orang Inggris dan 27,74 persen orang Amerika Serikat yang positif COVID-19.

Aplikasi pelacak gejala ini adalah aplikasi smartphone gratis yang diluncurkan di Inggris pada 24 Maret 2020 dan di Amerika Serikat pada 29 Maret 2020. Aplikasi ini mengumpulkan data dari individu asimptomatik dan simtomatik serta melacak secara real time bagaimana penyakit berkembang.

Dengan catatan, informasi kesehatan ini dilaporkan sendiri setiap hari, mulai dari gejala, rawat inap, reverse-transcription PCR (RT-PCR), informasi demografis dan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.

Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN: Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com (http://kitabisa.com/kitaidnlawancorona)

Baca Juga: Minuman Beralkohol Tidak Melindungimu dari COVID-19, Ini Faktanya

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya