Illumina Luncurkan Alat untuk Deteksi Tuberkulosis Resistan Obat

Teknologi ini bisa deteksi TB-RO lebih cepat

Tuberkulosis (TBC atau TB) masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI per 2 Januari 2023, terdapat 969.000 kasus TB aktif dengan angka kematian 34 orang per 100.000 penduduk.

Yang tak kalah mengkhawatirkan adalah tuberkulosis resistan obat (TB-RO) karena lebih sulit dan lebih lama diobati. Kasus TB-RO yang bisa dideteksi hanya 40 persen.

Atas dasar itu, Illumina mengadakan virtual media briefing dengan tema "Ketahui Risiko TB-Resistan Obat dan Teknologi yang Bantu Proses Deteksi Lebih Cepat" pada Senin sore (20/3/2023).

Acara ini dihadiri oleh Kindi Adam, S.Si., M. Biotech., peneliti di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Budi Hermawan selaku Ketua Perhimpunan Organisasi Pasien (POP) TB Indonesia, serta Anna Carrera, Director of AMEA Product Marketing & Emerging Markets Illumina. Simak sampai tuntas, ya!

1. Berapa banyak orang di Indonesia yang terkonfirmasi TB resistan obat?

TB resistan obat adalah kondisi di mana bakteri menjadi kebal terhadap obat yang digunakan untuk mengobati tuberkulosis. Artinya, obat tersebut tidak bisa lagi membunuh bakteri TB.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2021, terdapat 8.268 orang yang terkonfirmasi TB resistan rifampisin (TB-RR) dan TB multidrug-resistant (TB-MDR) di Indonesia.

Sementara itu, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan ada sekitar 450.000 kasus TB-RR dan TB-MDR secara global pada tahun 2021, naik 3,1 persen dibandingkan tahun 2020.

2. Berapa banyak layanan rujukan TB resistan obat di Indonesia?

Illumina Luncurkan Alat untuk Deteksi Tuberkulosis Resistan Obatilustrasi rumah sakit (unsplash.com/Adhy Savala)

Dengan 969.000 kasus aktif TB di Indonesia, berapa banyak fasilitas layanan kesehatan yang tersedia? Menurut Kindi, per 22 Februari 2023, terdapat ratusan layanan rujukan TB resistan obat di seluruh nusantara.

Sebanyak 114 rumah sakit (RS) terletak di Pulau Jawa, dengan rincian 36 RS di Jawa Tengah, 23 RS di DKI Jakarta, 19 RS di Jawa Barat, 18 RS di Jawa Timur, 10 RS di Banten, dan 8 RS di DI Yogyakarta.

Lalu, 122 RS tersebar di seluruh Pulau Sumatra, 38 RS di Pulau Kalimantan, 50 RS di Pulau Sulawesi, 40 RS di Bali dan Nusa Tenggara, 16 RS di Kepulauan Maluku, dan 21 RS di Papua.

3. Tes cepat molekuler bisa mempercepat diagnosis TB

Tes dahak atau tes sputum mikroskopik digunakan untuk mendiagnosis TB. Ini adalah gold standard untuk diagnosis TB. Hasil akan keluar dalam waktu 3 bulan, seperti yang diutarakan oleh Budi, mantan pasien TB.

Sekarang, hasil bisa didapatkan lebih cepat berkat tes cepat molekuler (TCM). Per 31 Januari 2023, terdapat 2.201 alat TCM di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Perbaiki dan Lawan Stigma, Begini 5 Fakta Tentang Tuberkulosis

4. Deeplex Myc-TB hadir untuk mendeteksi TB-RO dengan cepat

Untuk mendeteksi TB-RO dengan cepat dan ekstensif, Deeplex Myc-TB pun diluncurkan. Alat uji berbasis next-generation sequencing (NGS) ini adalah hasil kerja sama Illumina dan GenoScreen.

Menggunakan pendekatan berbasis kultur bebas untuk mengidentifikasi mycobacteria TB dan lebih dari 100 spesies mycobacteria non-TB. Selain itu, Deeplex Myc-TB bisa mendeteksi resistansi terhadap 15 antibiotik dalam waktu 24-48 jam.

5. Diharapkan, ini bisa membantu mengakhiri epidemi TB global pada tahun 2035

Illumina Luncurkan Alat untuk Deteksi Tuberkulosis Resistan Obatilustrasi pasien TB (pexels.com/Vlada Karpovich)

Deeplex Myc-TB diharapkan bisa membantu mewujudkan target WHO, yaitu mengakhiri epidemi TB global pada tahun 2035. Harapannya, dunia bisa terbebas dari TB, tanpa kematian, rasa sakit, dan penderitaan akibat penyakit tersebut.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh pasien TB untuk mencegah penyebaran, yakni menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin, berjemur di bawah sinar matahari, serta memastikan rumah memiliki ventilasi yang baik. Selain itu, pasien TB harus patuh minum obat agar tidak terjadi resistansi.

Baca Juga: Hari Tuberkulosis Sedunia: Pandemik Jadi Tantangan Penanggulangan TBC

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya