Kanker Payudara Ada di Urutan Teratas dengan Jumlah Kasus Terbanyak

16,7 persen dari 348.809 kasus kanker adalah kanker payudara

Surabaya, IDN Times - Kanker payudara adalah momok menakutkan bagi perempuan. Kanker payudara berada di urutan teratas dengan jumlah kasus terbanyak. 16,7 persen dari 348.809 kasus kanker di Indonesia adalah kanker payudara. Data ini mengacu dari Global Cancer Observatory 2018 dari World Health Organization (WHO). Menyusul di urutan kedua adalah kanker serviks (leher rahim) dengan total 9,3 persen dan jumlah 32.469 kasus.

Berawal dari hal tersebut, Novotel Samator Surabaya Timur menghelat acara dengan tajuk "Beauty in Strength" untuk menumbuhkan kesadaran tentang kanker payudara sekaligus memperingati Hari Batik Nasional. Beauty in Strength diselenggarakan pada Jum'at (11/10) di Novotel Samator Surabaya Timur.

Ada tiga pembicara yang dihadirkan, yakni dr. Santi Septika SpRad, dokter spesialis radiologi dari Siloam Hospitals Surabaya, dr. Irmadita Citrashanty, SpKK, dokter spesialis kulit dan kelamin dari Surabaya Skin Centre dan Embran Nawawifashion designer sekaligus dosen dari Universitas Kristen Petra. Simak bincang-bincangnya!

1. Kanker payudara banyak terjadi di rentang usia 40 tahun ke atas

Kanker Payudara Ada di Urutan Teratas dengan Jumlah Kasus TerbanyakIDN Times/Nena Zakiah

Sesi dibuka oleh pemaparan dr. Santi Septika SpRad tentang kanker payudara. Ia menjelaskan bahwa 1 dari 10 orang perempuan akan mengembangkan kanker payudara. Kanker payudara berisiko lebih kecil pada perempuan muda, tetapi risiko akan semakin meningkat seiring bertambahnya usia.

"Rentang usia terbanyak adalah 40 tahun ke atas. Tetapi, sekarang trennya agak maju. Perempuan dari usia 30 tahun sekarang mulai banyak yang mengidap kanker payudara. Sementara, usia belasan sampai 20 tahunan masih terhitung kecil persentasenya," ungkap dr. Santi Septika SpRad.

Berdasarkan data dari laman Breast Cancer, 1 dari 1.732 perempuan dari usia 20-29 tahun akan mengembangkan kanker payudara. Sementara, 1 dari 228 perempuan dari rentang usia 30-39 tahun berpotensi mengembangkan kanker yang sama. Risiko semakin meningkat pada perempuan berusia 40-49 tahun dengan prevalensi 1 dari 69 perempuan.

2. Apa saja faktor risiko kanker payudara?

Kanker Payudara Ada di Urutan Teratas dengan Jumlah Kasus TerbanyakIDN Times/Nena Zakiah

Penyebab kanker payudara belum diketahui dan masih diteliti hingga sekarang. Namun, ada sejumlah faktor risiko yang perlu kamu ketahui. Menurut dr. Santi Septika SpRad, faktor risiko paling utama adalah terlahir sebagai perempuan dan bertambahnya usia. Selain itu, masih ada 13 faktor lain yang bisa meningkatkan risiko kanker payudara.

Faktor risiko tersebut adalah:

  1. Memiliki riwayat personal terkena kanker payudara atau kanker ovarium
  2. Ada riwayat keluarga yang terkena kanker payudara
  3. Memiliki kepadatan payudara yang tinggi saat dilakukan mammogram
  4. Memiliki biopsi yang menunjukkan hiperplasia
  5. Terkena radiasi dalam jumlah besar di usia muda
  6. Tidak pernah memiliki anak
  7. Memiliki anak pertama setelah usia 35 tahun
  8. Mempunyai tingkat androgen atau estrogen yang tinggi
  9. Pernah atau masih menggunakan hormon menopause
  10. Mengalami kegemukan setelah menopause
  11. Meminum alkohol lebih dari sekali dalam sehari
  12. Mulai menopause setelah usia 55 tahun
  13. Menstruasi pertama terjadi sebelum usia 12 tahun

3. Bagaimana gejala atau ciri-ciri kanker payudara?

Kanker Payudara Ada di Urutan Teratas dengan Jumlah Kasus TerbanyakIDN Times/Nena Zakiah

Kanker payudara memiliki gejala dan ciri-ciri yang spesifik. Namun, perlu diingat bahwa gejala ini tidak sama pada semua perempuan. Gejala paling umum adalah mengalami perubahan pada tampilan payudara. Setidaknya, ada delapan tanda peringatan kanker payudara yang perlu kamu ketahui, seperti:

  1. Terdapat perubahan ukuran atau bentuk payudara
  2. Puting yang gatal, bersisik dan ruam
  3. Adanya benjolan, simpul keras dan penebalan pada payudara
  4. Adanya pembengkakan, area yang kemerahan atau muncul rasa panas
  5. Rasa sakit di satu tempat yang tidak hilang
  6. Keluarnya cairan pada puting payudara (bukan cairan ASI)
  7. Puting tertarik ke dalam
  8. Muncul kerutan, tekstur kulit seperti kulit jeruk dan terbentuk lesung di payudara

4. Lakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)

Kanker Payudara Ada di Urutan Teratas dengan Jumlah Kasus TerbanyakIDN Times/Nena Zakiah

Sebagai perempuan, kita perlu peka terhadap kondisi payudara kita sendiri. Hal itu ditegaskan oleh dr. Santi Septika SpRad. Menurut dr. Santi, kita perlu memeriksa payudara sendiri setiap hari. Tujuannya agar kita mengetahui apabila ada perubahan pada payudara. Sehingga, apabila ada perubahan kita bisa mengambil tindakan secepatnya. Ia menyarankan agar kita melakukan pemeriksaan SADARI setiap hari saat sedang mandi.

Kanker Payudara Ada di Urutan Teratas dengan Jumlah Kasus Terbanyakpitapink-ykpi.or.id

Bagaimana cara melakukan pemeriksaan SADARI? Lakukan langkah-langkah di bawah ini!

  1. Angkat kedua tangan di depan cermin dan periksa apakah ada kemerahan atau pembengkakan pada payudara
  2. Letakkan tangan di pinggang dan periksa payudara
  3. Tekan payudara dari atas ke bawah dan rasakan apakah ada benjolan
  4. Tekan payudara secara melingkar dan rasakan apakah ada benjolan
  5. Tekan payudara ke arah puting dan perhatikan apakah ada cairan yang keluar
  6. Baringkan tubuh dan ganjal bagian punggung dengan bantal. Lalu, tekan payudara secara melingkar.

Baca Juga: 5 Mitos Tentang Kanker Payudara Ini Sebaiknya Tidak Kamu Percaya

5. Lalu, kapan waktu yang tepat untuk melakukan mamografi?

Kanker Payudara Ada di Urutan Teratas dengan Jumlah Kasus TerbanyakIDN Times/Nena Zakiah

Jika kamu merasakan adanya perubahan di payudara, sebaiknya kamu melakukan pemeriksaan mamografi. Disarankan, mamografi dilakukan sekitar 7-10 hari setelah hari terakhir menstruasi. Misalnya, hari terakhir menstruasi terjadi pada tanggal 10, maka kita perlu melakukan mamografi antara tanggal 17-20 di bulan tersebut.

"Mengapa harus seperti itu? Karena di masa itu, kondisi payudara paling lembek dan paling nyaman untuk mamografi. Sehingga, saat payudara dipencet untuk mamografi, tidak terasa sakit atau kencang. Selain itu, ini adalah fase di mana kelenjar payudara paling tidak aktif dan membuat hasil di mamografi menjadi lebih baik," ujar dr. Santi Septika SpRad memberi penjelasan.

Jika tanggal menstruasi kita tidak menentu, kamu perlu menghapalkan kapan kondisi payudara paling lembek dan tidak kencang. Mamografi perlu dilakukan untuk perempuan berusia 40 tahun ke atas jika tidak ada riwayat keluarga. Jika ada riwayat anggota keluarga yang terkena kanker payudara, mamografi perlu dimajukan di usia 30-35 tahun.

6. Hindari makanan karsinogenik untuk mencegah kanker payudara

Kanker Payudara Ada di Urutan Teratas dengan Jumlah Kasus Terbanyakcancerfightersthrive.com

Lebih lanjut, dr. Santi memberi arahan supaya kita menghindari makanan tertentu. Misalnya, makanan yang bersifat karsinogenik, seperti makanan yang dibakar di atas arang. Lalu, hindari juga makanan yang diberi pengawet, pewarna, makanan kaleng dan makanan yang diberi penyedap rasa.

Jangan lupa juga untuk menghindari daging unggas yang diberi injeksi hormon. Biasanya, ayam diberi suntikan hormon agar pertumbuhannya lebih cepat dan bobotnya lebih berat. Daging unggas yang disuntik hormon akan menyebabkan pembentukan sel-sel kanker, khususnya kanker payudara, ungkap laman University of North Carolina.

7. Tak hanya diskusi seputar kanker payudara, ada pula sharing session mengenai batik dan kesehatan kulit serta fashion show!

Kanker Payudara Ada di Urutan Teratas dengan Jumlah Kasus TerbanyakIDN Times/Nena Zakiah
Kanker Payudara Ada di Urutan Teratas dengan Jumlah Kasus TerbanyakIDN Times/Nena Zakiah
Kanker Payudara Ada di Urutan Teratas dengan Jumlah Kasus TerbanyakIDN Times/Nena Zakiah

Setelah sesi diskusi mengenai kanker payudara dengan dr. Santi Septika SpRad berakhir, dilanjutkan dengan berbagai acara menarik lainnya. Seperti sharing session tentang batik dengan Embran Nawawi, fashion show batik rancangan Embran Nawawi dan sharing session seputar kesehatan kulit dengan dr. Irmadita Citrashanty SpKK.

Kanker Payudara Ada di Urutan Teratas dengan Jumlah Kasus TerbanyakIDN Times/Nena Zakiah
Kanker Payudara Ada di Urutan Teratas dengan Jumlah Kasus TerbanyakIDN Times/Nena Zakiah

Selain itu, terdapat pula sesi sharing singkat dengan Roza Klaarwater yang merupakan survivor kanker payudara. Ia menceritakan kisahnya saat pertama didiagnosa kanker payudara dan perjuangannya untuk sembuh. Acara "Beauty in Strength" berakhir pada jam 18.00 dan ditutup dengan sesi foto bersama antara peserta dan pembicara.

Kanker Payudara Ada di Urutan Teratas dengan Jumlah Kasus TerbanyakIDN Times/Nena Zakiah
Kanker Payudara Ada di Urutan Teratas dengan Jumlah Kasus TerbanyakIDN Times/Nena Zakiah

Baca Juga: 6 Cara Sederhana Cegah Kanker Payudara, Cewek Harus Tahu Nih!

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya