Kencing Nanah Super 'Super Gonorrhea' Hebohkan Publik, Apa Itu?

Apakah lebih berbahaya?

Gonore atau kencing nanah merupakan penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini menginfeksi selaput lendir saluran reproduksi, uretra, rektum, bahkan hingga mulut, tenggorokan, dan mata.

Baru-baru ini publik dikejutkan dengan kemunculan kencing nanah super atau super gonorrhea. Apakah lebih berbahaya atau lebih menular? Let's take a look!

1. Ini adalah bakteri gonore dengan tingkat resistensi obat yang tinggi

Menurut Dr. Teodora Wi, petugas medis Badan Kesehatan Dunia (WHO) dengan spesialisasi infeksi menular seksual, istilah yang tepat adalah gonorrhea superbug, bukan super gonorrhea. Ini merujuk pada bakteri gonore yang memiliki tingkat resistansi obat yang tinggi.

Bakteri tersebut resistan terhadap ceftriaxone, azithromycin, penisilin, tetrasiklin, sulfonamida, fluorokuinolon, dan makrolida. Gonorrhea superbug telah dilaporkan oleh beberapa negara, seperti Jepang, Prancis, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat (AS).

2. Mengapa bakteri gonore menjadi resistan?

Kencing Nanah Super 'Super Gonorrhea' Hebohkan Publik, Apa Itu?ilustrasi antibiotik (pexels.com/Pietro Jeng)

WHO menjelaskan mengapa bakteri gonore menjadi resistan terhadap obat, yaitu karena:

  • Akses tak terbatas ke antimikroba.
  • Penggunaan antibiotik yang berlebihan.
  • Pemilihan antibiotik yang tidak tepat.
  • Kualitas antibiotik yang kurang optimal.
  • Tidak menghabiskan antibiotik yang diresepkan.
  • Bakteri yang mampu bertahan mewariskan sifat resistan ke generasi berikutnya.

Mengutip Newsweek, bakteri Neisseria gonorrhoeae telah mengembangkan resistensi antibiotik sejak tahun 1930-an. Yang dikhawatirkan, pilihan antibiotik yang tersedia hampir habis, sementara bakteri makin kebal.

3. Salah satu gejalanya adalah sensasi terbakar saat kencing

Biasanya, gejala kencing nanah tampak pada hari kesepuluh setelah terinfeksi. Dilansir Independent, laki-laki mungkin mengalami sensasi terbakar saat buang air kecil, pembengkakan di sekitar kulup, dan keluarnya cairan berwarna kuning atau hijau dari penis.

Perempuan juga merasakan sensasi terbakar ketika kencing, pendarahan berlebihan di antara siklus menstruasi, keputihan, serta rasa sakit atau nyeri di perut bagian bawah.

Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), 1 dari 10 laki-laki yang terinfeksi tidak mengalami gejala apa pun. Perempuan lebih jarang lagi, yaitu hampir setengahnya tidak menunjukkan gejala.

Baca Juga: Benarkah Bersepeda bisa Memengaruhi Kualitas Sperma?

4. Apa yang terjadi jika kencing nanah tidak diobati?

Kencing nanah yang tidak diobati hingga tuntas memiliki implikasi negatif terhadap organ reproduksi. Antara lain:

  • Menyebabkan infertilitas atau ketidaksuburan.
  • Menyebabkan nyeri perut bagian bawah pada perempuan.
  • Meningkatkan risiko kehamilan ektopik dan kematian ibu.
  • Menyebabkan keguguran di trimester pertama.
  • Meningkatkan peluang terkena atau menularkan HIV hingga lima kali lipat.
  • Infeksi mata neonatus (istilah untuk bayi yang usianya 0-28 hari) yang bisa menyebabkan kebutaan.

Selain itu, munculnya berbagai bentuk resistansi pada Neisseria gonorrhoeae diikuti dengan penyebaran penyakit yang cepat. Ini dirasakan di semua negara, tetapi yang paling terdampak adalah negara-negara berpenghasilan rendah yang layanan kesehatannya belum merata dan kekurangan tenaga kesehatan.

5. Meningkatkan pengawasan terhadap resistansi antimikroba adalah jawabannya

Kencing Nanah Super 'Super Gonorrhea' Hebohkan Publik, Apa Itu?ilustrasi genom (pixabay.com/PublicDomainPictures)

Dalam skala individu, yang bisa kita lakukan untuk mencegah kencing nanah adalah menggunakan kondom, tidak berbagi sex toy dengan orang lain, serta selalu membersihkannya setelah digunakan.

Melakukan pemeriksaan rutin juga tak kalah penting, terutama untuk orang yang aktif secara seksual dan sering bergonta-ganti pasangan. Setidaknya, periksakan diri setahun sekali.

Yang paling penting adalah meningkatkan pengawasan resistansi antimikroba secara nasional dan internasional, termasuk whole-genome sequencing dan uji penyembuhan, khususnya di wilayah Asia di mana banyak strain bakteri yang resistan terhadap antibiotik ceftriaxone.

Baca Juga: Cegah Kutil Kelamin dengan Kondom dan Vaksin HPV

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya