Minuman Beralkohol Tidak Melindungimu dari COVID-19, Ini Faktanya

Justru, malah bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh!

Baru-baru ini, beredar informasi yang menyatakan bahwa minum minuman beralkohol bisa mengurangi risiko terinfeksi COVID-19. Informasi ini mencatut nama salah satu rumah sakit di Amerika Serikat, yakni Saint Luke's Hospital Kansas City dan tertuang di surat edaran tertanggal 7 Maret 2020.

Tak lama, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melabeli informasi ini sebagai hoaks. Pihak Saint Luke's Hospital juga membantah telah menerbitkan surat edaran tersebut.

Lantas, apa keterkaitan alkohol dan virus corona? Simak penjelasan mengapa minuman beralkohol tidak bisa melindungimu dari COVID-19!

Minuman Beralkohol Tidak Melindungimu dari COVID-19, Ini Faktanyaindiatoday.in

1. Alkohol justru bisa menurunkan sistem imun tubuh

Minuman Beralkohol Tidak Melindungimu dari COVID-19, Ini Faktanyanypost.com

Berdasarkan klarifikasi dari World Health Organization (WHO) Regional Office for Europe, mengatakan bahwa minuman beralkohol tidak bisa melindungi dari COVID-19. Alih-alih, justru bisa menurunkan daya tahan tubuh. Hal ini dipertegas pada studi berjudul "Alcohol and the Immune System" yang diterbitkan di jurnal Alcohol Research: Current Reviews pada tahun 2015.

Minuman beralkohol bisa merusak kemampuan tubuh untuk bertahan terhadap infeksi, menghambat pemulihan dari cedera jaringan serta berkontribusi terhadap kerusakan organ. Menurut Ellen F. Foxman, MD, PhD, ahli patologi dari Yale School of Medicine, mengatakan bahwa minuman beralkohol bisa menekan sistem kekebalan tubuh.

2. Terlalu banyak minuman beralkohol bisa meracuni kita

Minuman Beralkohol Tidak Melindungimu dari COVID-19, Ini Faktanyaasanarecovery.com

Akibat hoaks minuman beralkohol bisa menyembuhkan COVID-19, 700 orang tewas di Iran. Menurut Kianoush Jahanpour, juru bicara kementerian kesehatan Iran, rinciannya ialah 525 orang meninggal di rumah sakit karena keracunan alkohol. Sementara, menurut Hossein Hassanian, penasihat kementerian Iran, 200 orang lainnya yang keracunan alkohol meninggal di luar rumah sakit, jelas laman Independent.

Menurut studi berjudul "Alcohol Poisoning" yang diterbitkan di jurnal Nursing pada tahun 2013, gejala keracunan alkohol adalah bicara menjadi cadel, kebingungan, muntah, dan tidak sadarkan diri. Ini akibat etil alkohol atau etanol yang bisa menekan sistem saraf pusat. Bukannya terhindar dari COVID-19, justru menambah masalah baru!

3. Selain itu, vodka tidak bisa digunakan sebagai hand sanitizer

Minuman Beralkohol Tidak Melindungimu dari COVID-19, Ini Faktanyavocal.media

Yang menarik, di surat edaran itu disebutkan bahwa minuman beralkohol jenis vodka paling direkomendasikan untuk minum, membersihkan dan digunakan untuk sanitizer. Padahal, salah satu produsen vodka, Tito's Handmade Vodka, mengatakan bahwa produknya tidak bisa digunakan sebagai hand sanitizer. Mengapa demikian?

Ini karena Centers for Disease Control and Prevention merekomendasikan kadar alkohol untuk hand sanitizer minimal 60 persen. Sementara, kadar alkohol pada Tito's Handmade Vodka hanya 40 persen, sehingga tidak memenuhi ketentuan CDC, dilansir dari laman Business Insider.

Jadi, jangan mudah percaya dengan informasi yang beredar dan selalu upayakan untuk double check, ya!

Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN: Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com (http://kitabisa.com/kitaidnlawancorona)

Baca Juga: Waspada Hidden Carrier COVID-19, Sesuai Lagu "Ojo Mudik" Didi Kempot

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya