Studi: Orang yang Makan Daging Ular Berisiko Terinfeksi Parasit

Mengapa itu bisa terjadi?

Sebagian besar orang hanya makan daging hewan yang diternakkan, seperti ayam, bebek, sapi, kambing, babi, atau kelinci. Namun, ada orang yang mengonsumsi segala jenis daging hewan, termasuk ular!

Padahal, dengan mengonsumsi daging ular, kita berisiko terinfeksi parasit. Apa dampaknya bagi kesehatan kita? Yuk, cari tahu!

1. Parasit yang paling umum adalah Armillifer armillatus dan Armillifer grandis

Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam jurnal EcoHealth tahun 2017, dari 40 ular berbisa yang diperiksa, 35 di antaranya terinfeksi Armillifer dewasa. Ini adalah parasit dari genus Pentastomida.

Terdapat dua spesies Armillifer yang umum dijumpai, yaitu Armillifer armillatus dan Armillifer grandis. Sebanyak 91 persen A. grandis ditemukan pada ular beludak (ular berbisa dari famili Viperidae) dan 81 persen A. armillatus ditemukan pada ular sanca (ular pembelit dari famili Pythonidae).

Ular yang diteliti berasal dari pasar daging hewan liar di distrik Kole, Republik Demokratik Kongo, Afrika. Telur parasit kemungkinan besar menular ke manusia secara langsung melalui konsumsi daging mentah atau secara tidak langsung melalui tangan, peralatan dapur, dan air yang terkontaminasi.

2. Risiko terkena pentastomiasis meningkat setelah mengonsumsi daging ular

Studi: Orang yang Makan Daging Ular Berisiko Terinfeksi Parasitilustrasi kebutaan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Pentastomiasis atau infeksi cacing lidah adalah zoonosis (penyakit yang dapat ditularkan hewan ke manusia atau sebaliknya). Penyebabnya adalah parasit dari genus Linguatula dan Armillifer yang masing-masing menjadikan anjing dan ular sebagai inang terakhir.

Menurut buku berjudul Hunter's Tropical Medicine and Emerging Infectious Diseases (Tenth Edition) yang terbit tahun 2020, pentastomiasis bisa mengarah ke visceral (organ dalam) dan ocular (mata). Pentastomiasis visceral biasanya asimtomatik (tidak bergejala) dan ditemukan secara tidak sengaja ketika dilakukan radiografi perut atau operasi.

Kebalikannya, pentastomiasis ocular sangat simtomatik. Bahkan, kadang larvanya terlihat "berjalan-jalan" di bola mata! Berdasarkan penelitian yang dimuat dalam jurnal PLOS Neglected Tropical Diseases tahun 2014, sebanyak 69 persen mengalami kerusakan visual permanen dan 31 persen melaporkan kehilangan penglihatan total akibat pentastomiasis ocular.

3. Selain itu, lesi kalsifikasi akan terbentuk di paru-paru dan hati

Lesi kalsifikasi di paru-paru dan hati akan terbentuk pada orang yang mengonsumsi daging ular selama bertahun-tahun. Ini dibuktikan dalam studi yang diterbitkan di Pan African Medical Journal tahun 2016.

Infestasi Armillifer armillatus ini dialami oleh tiga orang dewasa Nigeria yang masing-masing berusia 80 tahun, 70 tahun, dan 42 tahun. Lesi itu diketahui berkat computed tomography (CT) scan dan radiografi konvensional.

Biasanya, pengobatan infestasi Armillifer armillatus bersifat konservatif karena sebagian besar kasus tidak menunjukkan gejala. Pasien dengan infestasi ringan hingga sedang akan diberi Mebendazole yang umum digunakan untuk mengobati infestasi cacing parasit. Sementara itu, pasien yang bergejala mungkin memerlukan pembedahan, terutama yang datang dengan obstruksi (penyumbatan) usus dan perforasi (lubang pada dinding organ).

Baca Juga: Waspada! Ini 7 Penyakit yang Bisa Disebarkan oleh Lalat

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya