Perawatan Ortodonti, Lebih dari Sekadar Pasang Behel

Justru, lebih kompleks dari yang kita duga!

Pernahkah kamu mendengar tentang ortodonti? Perawatan ortodonti sering kali dikaitkan dengan behel atau kawat gigi. Padahal, kenyataannya lebih kompleks dari pemikiran awam.

Melansir dari Olympia Dental, ortodonti ditujukan untuk menciptakan senyuman yang indah dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dengan membuat gigi, bibir, dan rahang sejajar. Perawatannya termasuk meluruskan gigi yang bengkok atau tumpang tindih, memperbaiki celah, hingga menyetel kembali rahang.

Kenali perawatan ortodonti lebih dekat lewat pemaparan drg. Benny Mulyono Soegiharto, M.Sc, MorthRCS, Ph.D, Sp.Ort., Dokter Gigi Spesialis Ortodonsia yang berpraktik di RS Pondok Indah - Puri Indah. Ia memaparkan dalam Small Group Media Discussion RSPI yang dihelat secara virtual pada Selasa (12/1/2021). Simak, yuk!

1. Apa itu ortodonti?

Perawatan Ortodonti, Lebih dari Sekadar Pasang Behelcoredental.com.au

Perawatan ortodonti mungkin terasa asing bagi sebagian orang. Tidak hanya tentang pemasangan behel atau kawat gigi, ortodonti adalah konsep perawatan gigi yang lebih luas.

"Ortodonti adalah salah satu cabang spesialisasi di bidang kedokteran gigi yang mempelajari pertumbuhan dan perkembangan normal serta disharmoni tulang-tulang kraniofasial dan gigi geligi dari sejak kanak-kanak hingga dewasa beserta penegakan diagnosis, pencegahan, dan perawatannya," tutur drg. Benny.

Masalah apa saja yang ditangani? Mulai dari gigi berantakan, gigi tonggos, gigi miring, gigi nyameh atau cameh, dan lain sebagainya.

2. Tahapan perawatan ortodonti dibagi menjadi tiga

Perawatan Ortodonti, Lebih dari Sekadar Pasang Behelaltimadental.com

Tahapan perawatan ortodonti dibagi menjadi tiga, yaitu preventive orthodontics, interceptive orthodontics, dan comprehensive orthodontics. Apa perbedaan di antara ketiganya?

"Preventive orthodontics umumnya dilakukan pada anak usia 5-10 tahun dengan disharmoni rahang yang tidak terlalu parah. Lebih bersifat pencegahan, misalnya pemasangan space maintainer," jelas drg. Benny.

Selanjutnya adalah interceptive orthodontics. Umumnya dilakukan pada anak umur 7-13 tahun dengan kondisi dentokraniofasial yang berkembang. Penyebabnya dari faktor genetik dan kebiasaan (lingkungan), misalnya mengisap ibu jari atau ngempeng tangan.

Terakhir adalah comprehensive orthodontics. Biasanya dilakukan di usia remaja dan dewasa, di mana gigi sudah berada di tahap akhir (gigi tetap). Di tahapan ini, terdapat disharmoni dentokraniofasial yang parah. Dokter gigi akan melakukan tindakan untuk memperbaiki fungsi dan estetika.

3. Kapan kita perlu ke spesialis ortodonti?

Perawatan Ortodonti, Lebih dari Sekadar Pasang Behelplatinumdentalcare.ca

Mengutip pernyataan American Association of Orthodontists dan British Orthodontic Society, drg. Benny mengatakan bahwa anak perlu mulai dibawa ke spesialis ortodonti saat berusia 7-8 tahun atau saat periode gigi-geligi bercampur.

Ini dilakukan untuk mengevaluasi, mungkin ada kebiasaan buruk yang perlu dihentikan. Dalam pelaksanaannya, spesialis ortodonti biasanya bekerja sama dengan spesialis kedokteran gigi anak.

Apa masalah yang sering terjadi di kalangan pasien? Mereka sudah menjalani perawatan ortodonti, tetapi tidak mau menyikat gigi sesuai instruksi. Akibatnya, timbul plak gigi yang mengiritasi, membuat gusi menjadi merah dan menyebabkan radang gusi. Bisa juga menimbulkan lubang gigi atau karies.

"Apalah artinya membantu merapikan gigi kalau strukturnya rapi tapi akhirnya bolong-bolong? Percuma kalau kebersihannya tidak dijaga. Tidak mencapai sasaran perawatan dan tidak sedap dipandang juga," drg. Benny menegaskan.

Oleh karena itu, penting bagi pasien untuk selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut. Minimal, menyikat gigi dua kali sehari.

Baca Juga: 7 Penyebab Karies Gigi, Penyakit yang Banyak Dialami Anak Indonesia

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya