Tes Molekuler Isotermal, Layanan Swab dengan Hasil Cepat dan Akurat

Tes ini disediakan oleh Siloam Hospitals

Pandemi masih belum berakhir. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 18 November, ada sekitar 55 juta kasus COVID-19 yang terkonfirmasi secara global dengan angka kematian 1,33 juta jiwa.

Kunci diagnosis COVID-19 terletak pada tes laboratoriumnya. Mengacu pada data yang dirilis oleh Oxford University, Indonesia telah melakukan tes harian sebanyak 0,12 per 1.000 orang. Angka ini masih sangat kecil jika dibandingkan dengan negara lain di Asia, seperti Filipina yang memiliki angka tes 0,25 per 1.000 orang atau Malaysia 0,55 per 1.000 orang.

Untuk menjawab permasalahan tersebut, Siloam Hospitals menghadirkan tes molekuler isotermal. Tes ini menjanjikan waktu pemeriksaan lebih singkat dengan hasil yang akurat. Simak pemaparan lengkap dari Prof. Siti Boedina, Ahli Patologi, dan Caroline Riady, Deputy President Director Siloam Hospitals Group pada Jum'at (20/11/2020)!

1. Tes berbasis antibodi hanya untuk screening, tidak untuk diagnosis

Tes Molekuler Isotermal, Layanan Swab dengan Hasil Cepat dan Akuratbioworld.com

Salah satu jenis tes yang digunakan adalah tes antibodi. Tes ini bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya respons imun seseorang dari infeksi. Menurut Prof. Siti, antibodi adalah respons alami tubuh untuk melawan infeksi, termasuk melawan virus. Antibodi ini terbentuk beberapa saat setelah virus masuk.

Rapid test dilakukan dengan menusuk jari dan mengambil darah untuk diperiksa. Walau pemeriksaannya mudah, respons imun memerlukan waktu untuk membentuk antibodi, sehingga tidak bisa segera diketahui apakah seseorang baru terinfeksi atau sudah lama.

"Sebetulnya rapid test tidak bisa untuk diagnosis, tetapi untuk screening boleh. Tujuannya untuk mendeteksi siapa yang pernah terinfeksi atau pernah kontak dengan virus," ungkap Prof. Siti.

Tes rapid mempunyai kelemahan, yakni hasilnya dibaca dengan mata, sehingga faktor subjektifnya sangat besar. Sehingga diperlukan metode lain seperti tes serologi, yakni tes antibodi yang hasilnya dibaca oleh alat.

Keduanya sama-sama tes antibodi dan hanya digunakan untuk screening. Tes serologi memakan waktu yang lebih lama dari rapid test.

2. Tes molekuler lebih akurat dan bertujuan untuk mendeteksi DNA atau materi genetik virus

Tes Molekuler Isotermal, Layanan Swab dengan Hasil Cepat dan Akurattime.com

Selain tes antibodi, ada juga tes molekuler. Tes ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu PCR dan tes cepat molekuler (isotermal). Tes ini bertujuan untuk mendeteksi DNA atau materi genetik virus.

Menurut Prof. Siti, PCR memerlukan laboratorium yang cukup canggih, setidaknya dengan level keamanan biosafety level (BSL) 2 dan membutuhkan alat untuk amplifikasi DNA. Di Indonesia, tidak banyak laboratorium atau rumah sakit yang memiliki fasilitas seperti itu.

"Perbedaan PCR dengan tes molekuler cepat (isotermal) adalah PCR memerlukan fasilitas yang lebih canggih dan hasil akan keluar dalam waktu 1-3 hari. Sementara, tes molekuler cepat tidak memerlukan fasilitas laboratorium canggih dan hasilnya bisa diketahui dalam waktu di bawah 30 menit," Prof. Siti menjelaskan.

Selain itu, tes molekuler cepat bisa dibaca dengan alat yang ukurannya kecil dan mudah dibawa kemana-mana (portabel). Sehingga makin cepat terdeteksi, makin cepat ditangani dan penularan bisa dihindari. Fasilitas seperti ini yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam menangani pandemi.

3. RS Siloam menyediakan tes isotermal di jaringan rumah sakitnya di seluruh Indonesia

Tes Molekuler Isotermal, Layanan Swab dengan Hasil Cepat dan Akuratsiloamhospitals.com

Tes molekuler isotermal adalah metode terbaru deteksi COVID-19 dengan performa tinggi. Sama seperti PCR, pengumpulan sampel dilakukan melalui usapan (swab) nasofaring, lalu diamplifikasi dengan asam nukleat isotermal. Tes ini memberikan hasil yang lebih singkat dengan sensitivitas 95 persen dan spesifisitas 97,9 persen.

"Dengan tersedianya layanan tes molekuler isotermal di jaringan rumah sakit kami di seluruh Indonesia, masyarakat akan semakin mudah untuk mendapatkan akses terhadap tes COVID-19 dengan performa tinggi," tegas Caroline Riady.

Tes ini diproses dengan alat dari Abbott ID NOW™. Performanya terbukti secara global, khususnya dalam waktu proses pemeriksaan. Hasil positif akan keluar dalam waktu 5 menit, sementara hasil negatif akan keluar dalam waktu 15 menit.

Berapa harga tes isotermal di RS Siloam? Menurut Caroline, harga per individu adalah Rp1,299 juta dan Rp999 ribu untuk tes kolektif (minimal 10 orang). Tes ini cocok digunakan untuk kasus gawat darurat di IGD, di mana individu memerlukan tindakan operasi yang harus segera dilakukan dan membutuhkan rawat inap.

Keunggulan lainnya, sifatnya portabel atau mudah dibawa. Alhasil, layanan tes molekuler isotermal tidak terbatas di lingkungan rumah sakit saja, melainkan bisa digunakan di mana-mana. Misalnya, setelah menghadiri acara resepsi pernikahan atau melakukan pertemuan sosial dan kantor.

Baca Juga: Good News! Hasil Uji Klinis Vaksin COVID-19 NIH-Moderna Menjanjikan

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya