Vaksin COVID-19 Tinggal Selangkah Lagi, Sedang Diujikan pada Manusia

Vaksin ini dikembangkan oleh Tiongkok dan Amerika Serikat

Di balik kecemasan akan jumlah kasus positif virus corona atau COVID-19 yang kian meningkat dari hari ke hari, secercah harapan datang. Rabu (18/3) lalu, Tiongkok mengumumkan telah menemukan vaksin COVID-19 dan sedang melakukan uji coba pada manusia.

Begitu pula dengan Amerika Serikat yang menemukan vaksin bernama mRNA-1273. Ketahui detailnya di bawah ini!

1. Vaksin dari Tiongkok diujicoba hingga 31 Desember

Vaksin COVID-19 Tinggal Selangkah Lagi, Sedang Diujikan pada Manusiascmp.com

Pengembangan vaksin COVID-19 dipimpin oleh Mayor Jenderal Chen Wei dari Akademi Ilmu Kedokteran Militer Tiongkok, jelas laman The Newpaper. Dalam tes fase pertama ini, peneliti mencari tahu apakah suntikan vaksin ini aman untuk manusia atau tidak.

Rencananya, Tiongkok akan merekrut 108 orang yang sehat untuk berpartisipasi dalam uji coba vaksin ini dan akan berlangsung hingga 31 Desember mendatang. Uji coba ini akan melibatkan CanSino Biologics, perusahaan bioteknologi di Hong Kong.

2. Vaksin ini pun siap diproduksi dalam skala besar

Vaksin COVID-19 Tinggal Selangkah Lagi, Sedang Diujikan pada Manusiaaa.com.tr

Sejak 26 Januari 2020 lalu, para peneliti telah berkejaran dengan waktu untuk menemukan vaksin yang bisa melindungi manusia dari COVID-19 yang berpotensi mematikan, terang laman New York Post. Chen Wei dan timnya pun mengatakan kalau vaksin ini siap diproduksi dalam skala besar.

Para peneliti ini tak main-main dalam menciptakan vaksin COVID-19. Chen mengatakan kalau ia dan timnya telah mempersiapkan keamanan, efektivitas, kualitas yang terkendali dan produksi massal yang mengacu pada standar dan hukum internasional.

3. Moderna, perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat menciptakan vaksin bernama mRNA-1273

Vaksin COVID-19 Tinggal Selangkah Lagi, Sedang Diujikan pada Manusiabiospectrumasia.com

Tak hanya Tiongkok, perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat, Moderna, menciptakan vaksin COVID-19 bernama mRNA-1273. Kini, US National Institutes of Health sedang melakukan studi tahap awal terhadap mRNA-1273, ungkap laman Pharmaceutical Business Review.

Dalam studi fase pertama, peneliti akan memeriksa keamanan dan imunogenisitas dari tiga level dosis mRNA-1273 (25, 100, 250 μg). Rencananya, penelitian ini melibatkan 45 orang dewasa yang sehat dengan waktu ujicoba 12 bulan. Jadi, kedua vaksin ini (dari Tiongkok dan Amerika Serikat) tidak akan tersedia dalam waktu dekat karena harus melalui serangkaian ujicoba terlebih dahulu.

Baca Juga: Interferon Alpha 2B: Obat dari Kuba yang Diklaim Bisa Atasi COVID-19

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Septi Riyani
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya