5 Tanda Kamu Terinfeksi Kandidiasis, Penyakit akibat Jamur Candida 

Di antaranya infeksi vagina dan saluran kemih berulang

Kandidiasis (candidiasis) adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur Candida albicans, jamur yang hidup secara alami di saluran pencernaan dan bagian tubuh lainnya. Penyakit ini memiliki gejala yang berbeda-beda, tergantung pada lokasi infeksinya.

Biasanya jamur Candida tidak menimbulkan masalah, dan bahkan berperan dalam membantu pencernaan dan menjaga keseimbangan bakteri baik dalam pencernaan. Namun, jika keseimbangan antara bakteri baik dan jahat terganggu, Candida bisa tumbuh tak terkendali. Ini bisa menyebabkan infeksi kandidiasis dan sejumlah masalah kesehatan serius lainnya.

Kandidiasis dapat dialami oleh siapa saja. Namun, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih berisiko terkena infeksi ini.

Oleh karena itu, kita harus tahu apa saja gejala yang bisa terjadi saat jamur Candida tumbuh terlalu banyak dalam tubuh. Simak ulasannya berikut ini!

1. Mengalami infeksi pada vagina atau saluran kemih yang berulang

5 Tanda Kamu Terinfeksi Kandidiasis, Penyakit akibat Jamur Candida freepik.com/chajamp

Infeksi vagina adalah gejala umum dari jamur Candida yang terlalu banyak di dalam tubuh. Menurut keterangan dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology tahun 1998, jamur Candida hidup di area genital, terutama di vagina.

Faktanya, diperkirakan sekitar 75 persen perempuan akan mengalami infeksi jamur vagina (vulvovaginal candidiasis) setidaknya sekali seumur hidup. Sementara itu, separuhnya akan mengalami satu kali atau lebih infeksi berulang.

Gejala infeksi jamur Candida pada vagina biasanya gatal, kemerahan, dan nyeri saat berhubungan seks. Keputihan berwarna putih dengan tekstur kental juga umum terjadi. Infeksi pada vagina akibat vulvovaginal candidiasis ini jarang terjadi pada perempuan yang belum mengalami pubertas atau yang sudah menopause.

Pertumbuhan berlebih dari Candida juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK). Ini lebih sering terjadi pada orang tua, seseorang yang sedang dirawat di rumah sakit, atau orang yang kekebalannya terganggu.

Gejala ISK termasuk sensasi terbakar saat buang air kecil, sering ingin buang air kecil, urine berwarna gelap, urine berbau menyengat, atau nyeri di perut bagian bawah, melansir Lifehack.

2. Mengalami masalah pencernaan 

5 Tanda Kamu Terinfeksi Kandidiasis, Penyakit akibat Jamur Candida freepik.com/julos

Gangguan pencernaan adalah keluhan yang umum terjadi, misalnya perut kembung. Namun, rasa tak nyaman yang terus-menerus terjadi setelah menandakan bisa menjadi tanda adanya masalah dalam sistem pencernaan. Ini sering kali disebabkan oleh ketidakseimbangan antara bakteri baik dan jahat yang hidup di usus.

Bakteri baik sangat penting untuk proses fermentasi yang memungkinkan tubuh untuk memecah makanan yang kamu makan dan membantu menyerap nutrisinya. Bakteri baik juga membantu mencerna pati, serat, dan sejumlah senyawa lainnya.

Jika usus dipenuhi oleh bakteri dan jamur jahat, salah satunya adalah jamur Candida yang berlebihan, kemungkinan besar kamu akan mengalami masalah pencernaan seperti  sembelit, diare, mual, gas, kram, atau kembung, melansir The Candida Diet.

Pertumbuhan berlebih jamur Candida sering menyebabkan ketidakseimbangan mikrobioma usus. Ini juga terkait dengan berbagai kondisi gastrointestinal pencernaan seperti kolitis ulseratif dan penyakit Crohn.

Selain itu, hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal Current Opinion in Microbiology tahun 2011 menunjukkan, pada hewan yang mengalami kolonisasi Candida di usus dapat menyebabkan peradangan yang mendorong kolonisasi lebih lanjut. Ini dapat menyebabkan lingkaran setan, di mana peradangan tingkat rendah terus mendukung penyebaran Candida dan bahkan dapat menyebabkan penyakit radang usus.

Baca Juga: Picu Keputihan, Ini 7 Penyebab Umum Infeksi Jamur pada Vagina

3. Infeksi pada kulit dan kuku 

5 Tanda Kamu Terinfeksi Kandidiasis, Penyakit akibat Jamur Candida Infeksi jamur Candida pada kuku. medicalnewstoday.com

Kulit dan kuku juga merupakan rumah bagi banyak spesies bakteri menguntungkan, yang membantu mencegah penyebaran jamur Candida. Namun, jika terjadi perubahan pada lingkungan atau status kesehatan, ini akan memengaruhi suhu atau tingkat kelembapan pada tubuh. Keadaan ini menyebabkan bakteri baik yang ada pada tubuh akan berjuang untuk menjaga jamur Candida tetap terkendali.

Ketika jamur Candida tumbuh tak terkendali, kamu bisa mengalami gejala seperti kulit gatal dan ruam kemerahan. Infeksi jamur Candida bisa menyerang kulit bagian mana pun, tetapi lokasi yang paling umum terdampak adalah kulit di area yang lembap, seperti selangkangan, ketiak, atau kaki. 

4. Mudah lelah dan tidak berenergi

5 Tanda Kamu Terinfeksi Kandidiasis, Penyakit akibat Jamur Candida freepik.com/wayhomestudio

Apakah kamu pernah merasa lelah sepanjang waktu? Ketidakseimbangan pada usus karena pertumbuhan berlebih jamur Candida bisa menjadi penyebabnya.

Melansir The Candida Diet, patogen seperti Candida albicans dapat memengaruhi tingkat energi setidaknya dalam tiga cara berbeda.

  • Pertumbuhan berlebih jamur Candida dapat mengurangi penyerapan nutrisi

Ketika faktor eksternal seperti antibiotik mengganggu keseimbangan flora usus, termasuk jamur Candida, salah satu efek langsungnya adalah masalah pada proses penyerapan nutrisi.

Usus adalah tempat sebagian besar proses pencernaan terjadi. Di sinilah nutrisi dipecah, diproses, dan diserap. Jika Candida (atau patogen lain) telah memperluas koloninya ke titik di mana ia memengaruhi keseimbangan, penyerapan nutrisi akan terganggu.

Tanpa melewati usus, makanan tidak akan dipecah dan diserap gizinya dengan benar, hal ini tentu akan menyebabkan kehilangan kesempatan untuk menyerap nutrisi yang dikandungnya. Seiring berjalannya waktu, ini dapat menyebabkan kelelahan, karena tubuh tidak mendapatkan bahan bakar yang dibutuhkannya.

Faktanya, para peneliti juga telah mencatat bahwa pertumbuhan berlebih Candida dikaitkan dengan kekurangan nutrisi penting seperti asam lemak esensial, magnesium, zat besi, vitamin A, dan B6. Kadar rendah dalam salah satu nutrisi ini, terutama magnesium, bisa berakibat pada kelelahan.

  • Candida menghasilkan produk sampingan beracun

Proses metabolisme Candida menghasilkan berbagai macam bahan kimia, banyak di antaranya beracun bagi tubuh. Ini termasuk racun saraf bernama asetaldehida.

Pada individu yang sehat, sejumlah kecil asetaldehida yang diproduksi oleh Candida mudah diproses oleh organ hati. Namun, pada orang dengan pertumbuhan Candida berlebih, belum tentu demikian.

Hati jadi bekerja terlalu keras untuk memproses asetaldehida dalam jumlah yang lebih besar. Penumpukan asetaldehida, etanol, dan racun lainnya dapat memperlambat berbagai proses dalam tubuh.Jangan lupa bahwa hati juga bertanggung jawab atas penyimpanan energi.

  • Candida menyebabkan penurunan hormon adrenal 

Koneksi hormon adrenal juga sering terlihat bersamaan dengan tumbuhnya jamur Candida. Alasannya adalah banyak sumber daya tubuh dialihkan untuk memproses racun Candida, melawan pertumbuhan berlebih Candida, dan menjaga tingkat energi dalam tubuh.

Seiring waktu, ini dapat menghabiskan prekursor hormonal yang diperlukan untuk menghasilkan hormon penting seperti kehamilan, kortisol, dan DHEA. Saat kadar hormon ini turun, itu dapat mulai memengaruhi tingkat energi, libido, dan masih banyak lagi.

5. Masalah pikiran dan suasana hati 

5 Tanda Kamu Terinfeksi Kandidiasis, Penyakit akibat Jamur Candida freepik.com/bunditinay

Perubahan kecemasan, suasana hati yang buruk, mudah tersinggung, dan ingatan yang buruk juga sering dikaitkan dengan hormon atau stres, tetapi itu tidak selalu terjadi. Pertumbuhan berlebih Candida bisa jadi penyebab utama masalah pikiran dan suasana hati, yang bisa memengaruhi kualitas hidup.

Penelitian telah membuktikan bahwa otak kita berhubungan erat dengan saluran pencernaan. Faktanya, hingga 90 persen serotonin (neurotransmiter yang bertanggung jawab untuk mengatur suasana hati) diproduksi di dalam usus.

Kadar serotonin yang rendah dapat menyebabkan gangguan mood seperti depresi, kecemasan, dan mudah tersinggung. Karena alasan inilah kebanyakan obat antidepresan bekerja dengan memblokir reseptor serotonin otak dan ini memungkinkan lebih banyak serotonin untuk "tinggal" di otak, melansir Balanceone.

Hal tersebut juga dijelaskan dalam sebuah studi yang dimuat di jurnal Mycopathologia tahun 2015, bahwa pertumbuhan jamur Candida yang berlebihan dapat menekan produksi neurotransmiter, seperti serotonin, dengan mengganggu kemampuan tubuh untuk membentuk hormon serotonin ini.

Candida juga bisa merusak dinding usus tubuh dan mendapatkan akses ke aliran darah, di mana ia dapat melepaskan produk sampingan beracun. Salah satu produk sampingan yang paling serius adalah asetaldehida, yang juga dapat bereaksi dengan neurotransmiter dopamin. Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan mental dan menyebabkan kecemasan, serangan panik, depresi, konsentrasi yang buruk, dan kabut otak.

Kandidiasis dapat dialami oleh siapa saja. Mewaspadai gejala-gejala yang terjadi di atas sangat penting untuk mengetahui apakah jamur Candida dalam tubuh kamu berkembang secara tak terkendali atau tidak. Bila mengalami gejala-gejala di atas, baiknya segera periksa ke dokter agar bisa segera mendapat penanganan.

Baca Juga: 10 Kesalahan Umum Merawat Vagina, Bisa Membahayakan Kesehatan Miss V

Nurul Hidayati Photo Writer Nurul Hidayati

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya