Studi: Benjolan Payudara Jinak Bisa Tingkatkan Risiko Kanker

Penyakit payudara jinak merupakan indikator kunci

Walaupun banyak perempuan dengan hasil skrining mamografi abnormal tidak terkena kanker payudara, tetapi sebuah penelitian menunjukkan bahwa risiko kanker payudara meningkat apabila ditemukan benjolan non kanker saat mamografi.

Apakah ini perlu dikhawatirkan? Berikut ini paparan temuan studi tersebut.

Studi melibatkan 778.000 perempuan

Studi: Benjolan Payudara Jinak Bisa Tingkatkan Risiko Kankerilustrasi dokter menjelaskan hasil mamografi kepada pasien (flickr.com/Jennifer Stone1)

Dalam studi ini, para peneliti memeriksa data lebih dari 778.000 perempuan berusia 50 hingga 69 tahun, yang memiliki setidaknya satu mammogram di pusat skrining kanker payudara di Spanyol antara tahun 1996 dan 2015.

Selama masa tindak lanjut rata-rata 7,6 tahun, mamografi menemukan pertumbuhan jaringan non-kanker, atau penyakit payudara jinak, pada 2,3 persen peserta dan kanker payudara pada 1,5 persen.

Secara keseluruhan, sekitar 25 dari 1.000 perempuan dengan penyakit payudara jinak berkembang menjadi kanker payudara, dibandingkan dengan 15 dari setiap 1.000 perempuan tanpa pertumbuhan jaringan non kanker ini. Temuan ini dilaporkan dalam International Journal of Environmental Research and Public Health pada Februari 2022.

Selain itu, risikonya bertahan dari waktu ke waktu. Perempuan yang dipantau hingga dua dekade kira-kira dua kali lebih mungkin mendapatkan diagnosis kanker payudara ketika mereka memiliki riwayat penyakit payudara jinak.

Marta Román, PhD, penulis studi utama dari Hospital del Mar di Barcelona dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa ini penting karena menunjukkan bahwa penyakit payudara jinak merupakan indikator kunci bahwa seorang perempuan memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara, daripada sekadar menjadi sesuatu yang dapat berkembang menjadi kanker. Ia juga menyebut sering menemukan penyakit jinak di satu payudara dan kanker berkembang di payudara yang lain, seperti dilansir Everyday Health.

Perempuan berusia 50 hingga 74 tahun yang berisiko rata-rata terkena kanker payudara disarankan untuk melakukan skrining mamografi dua tahun sekali. Beberapa perempuan dengan risiko lebih tinggi terkena kanker payudara mungkin perlu memulai skrining pada usia yang lebih muda atau menjalani mamografi lebih sering.

Kalau seorang perempuan didiagnosis dengan penyakit payudara jinak, dan ia memiliki faktor risiko tinggi lainnya, seperti riwayat kanker payudara dalam keluarga, maka bisa mendapat manfaat dari pemeriksaan yang lebih sering.

Kekurangan studi

Studi: Benjolan Payudara Jinak Bisa Tingkatkan Risiko Kankerilustrasi payudara (pexels.com/cottonbro studio)

Salah satu keterbatasan studi ini adalah para peneliti kekurangan data tentang beberapa faktor yang dapat memengaruhi risiko kanker payudara, termasuk obesitas, waktu menopause, dan penggunaan terapi hormon untuk mengelola gejala menopause.

Studi ini juga tidak meneliti subtipe penyakit payudara jinak, karena informasi ini hilang sekitar sepertiga dari kasus tersebut.

Menurut Cleveland Clinic, beberapa jenis penyakit payudara jinak lebih cenderung menyebabkan kanker di masa depan, termasuk kelompok sel abnormal yang dikenal sebagai hiperplasia dan pertumbuhan seperti kutil yang dikenal sebagai papiloma intraduktal. Jenis penyakit payudara jinak lainnya, seperti kista payudara berisi cairan dan benjolan yang dibentuk oleh jaringan parut tidak cenderung meningkatkan risiko kanker.

Penyebab umum penyakit payudara jinak adalah jaringan parut, infeksi payudara, dan fluktuasi hormon selama menopause, kehamilan, atau menstruasi. Terkadang, pemeriksaan payudara sendiri atau mamografi mendeteksi benjolan ini. Gejala lain dapat berupa nyeri payudara, keluar cairan dari puting, dan perubahan ukuran, bentuk, atau tampilan payudara.

Tergantung penyebabnya, penyakit payudara jinak dapat diobati dengan mengeluarkan cairan dari kista, operasi untuk mengangkat benjolan, atau antibiotik untuk menyerang infeksi.

Meskipun tidak ada cara yang sangat mudah untuk mencegah penyakit payudara jinak, perempuan dapat meningkatkan peluang untuk menemukannya lebih awal ketika lebih mudah diobatidengan melakukan pemeriksaan diri secara teratur, menjalani mamografi rutin, dan mempertahankan gaya hidup sehat secara keseluruhan dengan makan dan olahraga yang baik.

Baca Juga: 5 Fakta Filler Payudara, Opsi Pembesaran Payudara Selain Implan 

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya