Coronavirus Baru Ditemukan di Rusia, Kemungkinan Kebal Vaksin

Virus ini diberi nama Khosta-2

Para peneliti telah menemukan virus corona baru pada kelelawar yang berpotensi menimbulkan masalah bagi populasi manusia. Virus ini dikatakan dapat menginfeksi sel manusia dan mampu menghindari perlindungan kekebalan dari vaksin COVID-19.

Virus ini diberi nama Khosta-2, dikenal sebagai sarbecovirus—sub-kategori virus corona yang sama dengan SARS-CoV-2—dan menunjukkan "sifat yang mengganggu".

1. Temuan studi

Coronavirus Baru Ditemukan di Rusia, Kemungkinan Kebal Vaksinilustrasi kelelawar penyakit virus (pexels.com/Miriam Fischer)

Dilaporkan dalam jurnal PLoS Pathogens pada September 2022, para peneliti yang dipimpin oleh Michael Letko, asisten profesor di Paul Allen School of Public Health at Washington State University, Amerika Serikat, menemukan sekelompok virus corona yang mirip SARS-CoV-2 yang awalnya ditemukan hidup pada kelelawar di Rusia pada tahun 2020. Pada saat itu, para ilmuwan tidak menganggap Khosta-2 sebagai ancaman bagi manusia.

Akan tetapi, ketika tim peneliti melakukan analisis yang lebih hati-hati, mereka menemukan bahwa virus dapat menginfeksi sel manusia di lab, tanda peringatan pertama bahwa itu bisa menjadi ancaman kesehatan masyarakat yang mungkin terjadi.

Virus terkait yang juga ditemukan dalam kelelawar Rusia, Khosta-1, tidak dapat memasuki sel manusia dengan mudah, tetapi Khosta-2 bisa. Khosta-2 melekat pada protein yang sama, ACE2, yang digunakan SARS-COV-2 untuk menembus sel manusia.

Reseptor pada sel manusia adalah cara virus masuk ke sel. Jika virus tidak bisa masuk ke "pintu", maka itu tidak bisa masuk ke sel dan sulit untuk membangun semua jenis infeksi, mengutip Time.

Baca Juga: Ahli: Gawat! Subvarian Omicron BA.2.75.2 Makin 'Mengganas'

2. Penemuan Khosta-1 dan Khosta-2

Coronavirus Baru Ditemukan di Rusia, Kemungkinan Kebal Vaksinilustrasi virus (freepik.com/kjpargeter)

Di antara ratusan sarbecovirus yang ditemukan dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar ditemukan pada kelelawar Asia dan tidak mampu menginfeksi sel manusia.

Virus Khosta-1 dan Khosta-2 ditemukan pada kelelawar di dekat Taman Nasional Sochi, Rusia, pada tahun 2020, dan pada awalnya tampaknya mereka bukan ancaman bagi manusia, menurut penulis penelitian.

"Secara genetik, virus Rusia yang aneh ini tampak seperti beberapa virus lain yang ditemukan di tempat lain di seluruh dunia, tetapi karena mereka tidak terlihat seperti SARS-CoV-2, tidak ada yang mengira mereka benar-benar sesuatu yang terlalu menarik," kata Letko seperti dikutip Euronews.

"Tetapi ketika kami melihat mereka lebih jauh, kami benar-benar terkejut menemukan bahwa mereka dapat menginfeksi sel manusia. Itu mengubah sedikit pemahaman kami tentang virus ini, dari mana asalnya dan daerah mana yang menjadi perhatian.

3. Beberapa hal yang bikin para peneliti khawatir

Coronavirus Baru Ditemukan di Rusia, Kemungkinan Kebal Vaksinilustrasi vaksinasi (IDN Times/Herka Yanis)

Tim peneliti menetapkan bahwa Khosta-1 menimbulkan risiko rendah bagi manusia, tetapi Khosta-2 lebih mengkhawatirkan.

Secara khusus, seperti SARS-CoV-2, Khosta-2 dapat menggunakan spike proteinnya untuk menginfeksi sel dengan menempel pada protein reseptor ACE2, yang ditemukan di seluruh sel manusia.

Kemudian, pada peneliti ingin mengetahui apakah virus tersebut dapat menghindari kekebalan yang ditawarkan oleh infeksi virus corona sebelumnya atau vaksin COVID-19. Menggunakan serum yang berasal dari orang yang divaksinasi COVID-19, tim peneliti menemukan bahwa Khosta-2 tidak dinetralisir oleh vaksin yang ada saat ini.

Para peneliti juga menguji serum dari orang yang terinfeksi varian Omicron, tetapi sekali lagi, antibodinya tidak efektif.

Kabar baiknya, tim peneliti menyatakan bahwa virus baru ini tidak memiliki beberapa fitur genetik yang dianggap "memusuhi" sistem kekebalan dan berkontribusi pada penyakit pada manusia. Akan tetapi, ada risiko bahwa Khosta-2 dapat menimbulkan malapetaka jika mengalami rekombinasi dengan virus kedua seperti SARS-CoV-2.

"Ketika melihat SARS-2 memiliki kemampuan ini untuk menyebar kembali dari manusia dan ke satwa liar, dan kemudian ada virus lain seperti Khosta-2 yang menunggu pada hewan-hewan dengan sifat-sifat ini yang benar-benar tidak kita inginkan dari mereka, ini mengatur skenario 'melempar dadu' sampai mereka menggabungkan diri untuk membuat virus yang berpotensi lebih berisiko," kata Letko.

Dengan temuan ini tentunya kita perlu waspada, tetapi tidak perlu panik. Jaga selalu kebersihan dan kesehatan dan terapkan gaya hidup dan kebiasaan sehat. Temuan coronavirus baru di Rusia ini menyoroti perlunya pengembangan vaksin baru yang tidak hanya menargetkan varian SARS-COV-2 yang diketahui, seperti Omicron, tetapi juga memberi pelindungan dari semua sarbecovirus.

Baca Juga: Studi: Infeksi Varian Omicron Tingkatkan Imunitas Melawan Varian Delta

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya