Hipermagnesemia: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Hipermagnesemia bisa menjadi tanda gagal ginjal

Hipermagnesemia adalah kondisi langka. Ini terjadi ketika ada terlalu banyak magnesium dalam darah.

Magnesium adalah mineral yang digunakan tubuh sebagai elektrolit, yang berarti membawa muatan listrik ke seluruh tubuh ketika dilarutkan dalam darah. Magnesium memiliki peran dalam kesehatan tulang, fungsi kardiovaskular, dan neurotransmisi, di antara fungsi lainnya. Sebagian besar magnesium disimpan di tulang. Ketika kadarnya dalam tubuh tinggi, ini bisa menjadi tanda gagal ginjal.

1. Apa itu hipermagnesemia

Pada orang sehat, jumlah magnesium yang beredar dalam darah sangat sedikit. Sistem gastrointestinal (usus) mengatur dan mengontrol berapa banyak magnesium yang diserap tubuh dari makanan serta berapa banyak yang diekskresikan dalam urine.

Tubuh yang sehat mempertahankan tingkat 1,7 hingga 2,3 miligram per desiliter (mg/dL) magnesium setiap saat. Tingkat magnesium yang tinggi adalah 2,6 mg/dL atau lebih.

2. Penyebab dan faktor risiko

Hipermagnesemia: Penyebab, Gejala, Pengobatanilustrasi gagal ginjal akut, acute kidney injury, cedera ginjal akut (unsplash.com/Olga Kononenko)

Dilansir Mercy Health, hipermagnesemia paling sering terjadi karena ginjal berhenti bekerja dengan benar dalam beberapa cara. Ini sering terjadi pada orang yang mengalami gagal ginjal pada akhir hidupnya, atau ginjal yang tidak berfungsi sebagai akibat dari kondisi lain.

Saat tidak bekerja secara semestinya, ginjal tidak mampu menjaga magnesium dalam tubuh pada tingkat yang tepat. Mineral tersebut menumpuk di darah, yang dapat menyebabkan hipermagnesemia.

Memiliki penyakit hati stadium akhir juga dapat menyebabkan kondisi ini. Ini berarti hati secara bertahap berhenti bekerja dengan baik selama bertahun-tahun.

Secara umum, ginjal melakukan pekerjaan yang sangat baik untuk membuang terlalu banyak magnesium. Risiko hipermagnesemia sangat rendah sampai seseorang mengalami gagal ginjal.

Dokter sering mendiagnosis hipermagnesemia pada orang yang sudah sangat tua atau orang dengan gangguan usus. Orang yang menjalani dialisis mungkin berisiko mengalami kondisi ini. Akan tetapi, proses dialisis itu sendiri membantu mengurangi risiko.

Beberapa penyakit, seperti hipotiroidisme, penyakit Addison, dan sindrom alkali susu, meningkatkan risiko hipermagnesemia.

Jika mengonsumsi obat-obatan yang mengandung magnesium, termasuk obat pencahar dan antasida, kamu mungkin juga berisiko lebih besar.

3. Gejala

Dijelaskan dalam laman Drugs.com, kamu mungkin tidak mengalami tanda dan gejala ketika kadar magnesium hanya sedikit di atas normal. Saat kadar magnesium darah meningkat, kamu mungkin mengalami salah satu atau beberapa dari gejala di bawah ini:

  • Mual dan muntah.
  • Kelemahan otot.
  • Wajah merona (hangat dan kemerahan).
  • Detak jantung lambat atau tidak teratur.
  • Sakit kepala.
  • Mengantuk, pusing, atau pingsan.
  • Refleks melambat.
  • Napas lebih lambat dari biasanya.
  • Kelumpuhan otot.

Baca Juga: Hiperkalemia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

4. Diagnosis

Hipermagnesemia: Penyebab, Gejala, Pengobatanilustrasi konsultasi dokter (pexels.com/cottonbro)

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu, untuk melihat apakah ada tanda-tanda hipermagnesemia. Dokter juga akan mengajukan pertanyaan seputar obat apa pun yang kamu gunakan.

Selanjutnya, dokter mungkin akan memesan tes darah. Ini untuk mendapatkan informasi tentang kadar magnesium dalam darah. Makin tinggi kadarnya, maka makin parah kasus hipermagnesemia yang dialami.

Tingkat normal magnesium dalam darah adalah antara 1,7 dan 2,3 mg/dL. Jika tes menunjukkan kamu memiliki 2,6 mg/dL atau lebih, dokter mungkin mendiagnosis kamu dengan hipermagnesemia.

5. Pengobatan

Langkah pertama dalam pengobatan hipermagnesemia adalah mencari tahu penyebab kondisi ini. Apabila berhubungan dengan obat apa pun yang kamu minum, kamu mungkin harus berhenti mengonsumsi magnesium untuk menurunkan kadarnya.

Perawatan lain untuk hipermagnesemia meliputi:

  • Kalsium yang diberikan secara intravena dapat membantu menenangkan beberapa gejala. Kalsium membantu menormalkan detak jantung dan pernapasan.
  • Menyingkirkan kelebihan magnesium dengan pil air, diuretik, atau bentuk kalsium lainnya.

Jika kadar magnesium masih tinggi setelah perawatan ini, mungkin kamu perlu menjalani dialisis. Prosedur ini diperlukan jika mengalami gagal ginjal. Mesin akan membantu menghilangkan kelebihan kalsium dari darah. Mesin dialisis mengambil alih fungsi yang biasanya dilakukan ginjal. Tergantung pada jenis dialisis, prosesnya bisa memakan waktu antara 1 hingga 4 jam.

Jika ginjal berfungsi normal, hipermagnesemia bisa diobati dengan mudah. Kamu bisa kembali ke kehidupan normal setelah dokter mengetahui dari mana kelebihan magnesium berasal dan kamu mendapatkan perawatan. Makin dini diagnosis, maka makin mudah untuk mengobatinya dan pulih sepenuhnya.

Apabila hipermagnesemia terjadi karena gagal ginjal, kamu lebih mungkin mengalami komplikasi. Ini mungkin membuat pemulihan lebih menantang. Jika kondisi didiagnosis setelah sudah menjadi parah, pemulihan mungkin lebih sulit dan butuh waktu lebih lama. Bicarakan dengan dokter tentang gejala dan cara untuk mencegah masalah kesehatan tambahan.

6. Pencegahan

Hipermagnesemia: Penyebab, Gejala, Pengobatanilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Lakukan langkah-langkah ini untuk membantu mencegah hipermagnesemia:

  • Apabila memiliki penyakit ginjal, tanyakan obat apa yang bisa digunakan. Beberapa obat mengandung magnesium, atau dapat memengaruhi kadar magnesium. Pencahar dan enema mengandung magnesium. Ginjal mungkin tidak dapat membuang magnesium dari ini dan kamu mungkin mengalami hipermagnesemia.
  • Jika meminum obat pereda nyeri yang diresepkan, tanyakan tentang enema dan pencahar. Obat nyeri resep memperlambat sistem pencernaan dan dapat meningkatkan jumlah magnesium yang diserap tubuh. Penggunaan gabungan obat nyeri dan enema atau pencahar dapat meningkatkan kadar magnesium dalam darah.
  • Konsumsi suplemen magnesium dan antasida sesuai petunjuk. Kadar magnesium darah mungkin menjadi terlalu tinggi jika mengonsumsi lebih dari jumlah yang disarankan.
  • Jauhkan suplemen magnesium dan antasida dari jangkauan anak-anak. Anak mungkin mengalami overdosis magnesium jika dia mengonsumsinya.

Jika didiagnosis lebih awal, hipermagnesemia biasanya dapat diobati. Jika fungsi ginjal normal, ginjal dapat mengeluarkan kelebihan magnesium dengan cepat setelah sumbernya diidentifikasi dan dihentikan.

Pada kasus yang parah, terutama jika terlambat didiagnosis, hipermagnesemia bisa lebih sulit diobati pada orang-orang yang memiliki ginjal rusak. Namun, dialisis dan kalsium intravena dapat menghentikan gejala dengan cepat.

Lansia dengan disfungsi ginjal memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi parah. Orang sakit kritis yang sudah dirawat di rumah sakit memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi jika didiagnosis dengan hipermagnesemia.

Baca Juga: Cek 6 Fakta Hiperkalsemia, Kondisi saat Tubuh Kelebihan Kalsium

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya