Infeksi Cacing Tambang pada Manusia, Apakah Berbahaya?

Infeksinya menyebar melalui tanah yang terkontaminasi

Intinya Sih...

  • Cacing tambang adalah parasit yang menginfeksi usus dan menyebar melalui tanah terkontaminasi, dapat menyebabkan anemia dan kekurangan gizi.
  • Gejala infeksi cacing tambang termasuk ruam lokal, sakit perut, diare, penurunan berat badan, dan anemia. Risiko infeksi lebih tinggi bagi anak-anak, ibu hamil, dan pekerja tertentu.
  • Pengobatan cacing tambang tersedia dalam bentuk obat antelmintik, suplemen zat besi untuk anemia, serta kemoterapi preventif untuk kelompok berisiko tinggi di negara berkembang.

Cacing tambang (hookworm) adalah parasit yang menginfeksi usus. Larva cacing tambang (telur) masuk melalui kulit. Begitu mencapai usus, mereka menetas.

Cacing tambang, askariasis, dan cacing cambuk semuanya adalah infeksi cacing gelang. Cacing parasit ini disebut soil-transmitted helmiths (STH) karena infeksinya menyebar melalui tanah yang terkontaminasi.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), diperkirakan 576–740 juta orang di dunia terinfeksi cacing tambang.

1. Penyebab, faktor risiko, dan penyebaran

Menurut Merck Manual, cacing tambang bisa menyebar ketika orang yang terinfeksi buang air besar di tanah atau ketika feses manusia digunakan sebagai pupuk tanah.

Apabila ada larva di dalam feses, itu dapat menetas setelah 1 atau 2 hari dalam kondisi yang tepat.

Setelah menetas, larva bisa hidup selama 3 hingga 4 minggu di dalam tanah, butuh 5 sampai 10 hari untuk matang di dalam tanah.

Nah, saat kamu berkontak dengan tanah yang mengandung larva tersebut, maka larva bisa berpindah ke kulit. Ini bisa terjadi jika kamu tidak pakai alas kaki saat berjalan di atas tanah yang mengandung larva serta menelan partikel tanah, misalnya makan sayur yang tidak dicuci.

Setelah masuk ke dalam tubuh, larva cacing tambang masuk ke aliran darah dan pembuluh limfatik tubuh. Sistem ini membawa larva ke paru-paru. Dari sana, kamu dapat batuk dan menelannya.

Apabila mencerna cacing tambang dewasa, cacing tersebut menempel di usus kecil dan memakan darah. Dalam beberapa kasus, anemia terjadi karena kehilangan darah akibat cacing tambang. Cacing bisa hidup lebih dari 2 tahun.

Cacing bisa kawin di usus kecil. Dari sini, ribuan telur bisa masuk ke feses.

Cacing tambang tidak dapat berpindah ke individu lain melalui kontak pribadi. Infeksi hanya bisa terjadi saat telur matang menjadi larva dalam tanah.

Beberapa kelompok punya risiko lebih tinggi berkontak dengan parasit. Contohnya:

  • Tinggal di daerah hangat, tropis, atau subtropis.
  • Sedang hamil atau usia subur.
  • Sering menghabiskan waktu di daerah dengan manajemen sanitasi dan kebersihan yang buruk, terutama jika berjalan tanpa alas kaki atau dengan kontak kulit ke tanah.
  • Berjemur di atas tanah yang terkontaminasi larva cacing tambang.
  • Tukang ledeng, tukang listrik, dan pembasmi hama.
  • Anak kecil yang bersentuhan dengan tanah atau kotak pasir yang terkontaminasi.
  • Pekerja yang bersentuhan dengan tanah yang terkontaminasi, terutama petani.

Risiko meningkat di daerah di mana "night soil" alias pupuk yang berasal dari kotoran manusia digunakan.

2. Gejala

Infeksi Cacing Tambang pada Manusia, Apakah Berbahaya?ilustrasi diare (freepik.com/jcomp)

Tidak semua orang yang terinfeksi akan mengalami gejala. Namun, saat ada gejala, sering kali ini berupa gatal atau ruam lokal yang terjadi saat larva menembus kulit, biasanya di bagian bawah kaki. Namun, jika infeksinya berat, gejala di bawah ini dapat muncul:

  • Kelelahan.
  • Diare.
  • Penurunan berat badan.
  • Kurang nafsu makan.
  • Sakit perut.
  • Anemia.

Sementara kebanyakan orang yang terinfeksi tidak mengalami gejala, tetapi infeksi cacing tambang bisa menyebabkan masalah serius jika tidak ditangani, terutama bagi ibu hamil dan anak kecil (Journal of Acute Medicine, 2018)

Makanan cacing tambang adalah darah, dan ini mengakibatkan kehilangan darah internal, malnutrisi, dan anemia seiring waktu. Dampak jangka panjangnya dapat menyebabkan konsekuensi serius bagi pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak.

3. Diagnosis

Apabila kamu memiliki gejala infeksi cacing tambang, dokter akan menguji sampel feses. Sampel feses akan dianalisis di bawah mikroskop untuk mencari telur cacing tambang.

Kalau kamu baru saja bepergian ke daerah di mana infeksi cacing tambang biasa terjadi, dokter mungkin merekomendasikan tes darah.

Tes hitung darah lengkap dapat menunjukkan eosinofilia (eosinofil—sel darah putih yang melawan penyakit— dalam darah lebih tinggi dari batas normal).

Tanda infeksi cacing tambang bisa muncul beberapa minggu sebelum telur ada di dalam feses.

Baca Juga: Cacing Kremi pada Anak: Gejala, Penyebaran, Pengobatan

4. Pengobatan

Infeksi Cacing Tambang pada Manusia, Apakah Berbahaya?ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Berbagai pilihan pengobatan tersedia untuk cacing tambang, termasuk beberapa yang dapat mengobati infeksi hanya dalam satu dosis.

Karena pilihan pengobatan ini aman dan efektif, ini sering diberikan secara preventif tanpa diagnosis atau diberikan ke seluruh komunitas setiap tahun untuk menjaga agar infeksi tetap terkendali.

Sangat dimungkinkan untuk pulih sepenuhnya jika kamu diobati sebelum komplikasi serius berkembang.

1. Obat-obatan

Cacing tambang dapat diobati dengan mudah dengan sejumlah obat antelmintik—seperti albendazole, mebendazole, dan pyrantel pamoate—yang dirancang untuk membersihkan tubuh dari parasit.

Obat-obatan ini diminum selama 1 atau 3 hari, tergantung jenis obat dan dosisnya. Obat-obatan tersebut bisa diberikan kepada anak kecil usia 1 tahun.

2. Suplemen zat besi

Untuk anak-anak, ibu hamil, dan orang-orang yang mengembangkan anemia akibat infeksi cacing tambang, dokter sering meresepkan suplemen zat besi selain obat anti cacing (Tropical Medicine & International Health, 2013).

Suplemen ini membantu memulihkan simpanan zat besi tubuh. Ini sangat penting untuk membuat sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.

3. Kemoterapi preventif

Pengobatan cacing tambang terkadang diberikan tanpa pemeriksaan tinja untuk kelompok yang berisiko tinggi terkena cacing tambang di negara-negara berkembang. Ini disebut pengobatan preventif atau kemoterapi preventif.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kelompok-kelompok berikut ini sebagai kelompok berisiko tinggi:

  • Anak-anak usia prasekolah dan sekolah.
  • Perempuan usia subur.
  • Orang dewasa yang pekerjaannya berisiko tinggi mengalami infeksi cacing tambang.

5. Komplikasi yang dapat terjadi

Apabila mengalami infeksi cacing tambang yang berlangsung lama, kamu bisa mengembangkan anemia.

Anemia ditandai dengan jumlah sel darah merah yang rendah, yang dapat menyebabkan gagal jantung pada kasus yang parah.

Anemia terjadi akibat cacing tambang memakan darah. Kamu lebih berisiko mengalami anemia berat jika pola makanmu buruk, sedang hamil, atau sakit malaria.

Komplikasi lain yang dapat berkembang termasuk kekurangan nutrisi dan kondisi yang dikenal sebagai asites. Kondisi ini disebabkan oleh kehilangan protein yang serius dan mengakibatkan penumpukan cairan di perut.

Anak-anak yang sering terkena infeksi cacing tambang dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan mental yang lambat karena kehilangan zat besi dan protein.

6. Pencegahan

Infeksi Cacing Tambang pada Manusia, Apakah Berbahaya?ilustrasi pencegahan infeksi cacing tambang (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Langkah-langkah di bawah ini dapat membantu mencegah infeksi cacing tambang. Ini dapat meliputi:

  • Memakai sepatu, terutama di area kotor dengan risiko kontaminasi tinggi.
  • Gunakan penghalang untuk mencegah kulit menyentuh tanah saat duduk di tanah.
  • Hindari mengonsumsi tanah atau makanan yang tidak dicuci yang mungkin terkontaminasi cacing tambang.
  • Tidak buang air besar di tanah atau di luar ruangan.
  • Tidak menggunakan pupuk yang terbuat dari feses manusia.
  • Menutup kotak pasir anak-anak.
  • Lakukan tindakan pencegahan seperti pakai sarung tangan dan sepatu saat berkebun.
  • Merawat anjing dan kucing peliharaan yang memiliki cacing tambang (cacing tambang dapat ditemukan pada hewan peliharaan termasuk anjing dan kucing. Strain hewan dapat menyebar ke manusia dalam beberapa kasus).

Pastikan melakukan langkah-langkah pencegahan di atas agar terhindar dari infeksi cacing tambang.

Infeksi cacing tambang sering kali tidak menimbulkan gejala. Jika ada, gejalanya biasanya ruam lokal, sakit perut, diare, kurang nafsu makan, dan penurunan berat badan. Seiring waktu, itu dapat menyebabkan anemia dan kekurangan gizi. Jika mengalaminya, segera temui dokter.

Infeksi cacing tambang bisa diobati. Obat diminum selama 1 sampai 3 hari. Untuk anemia, dokter dapat meresepkan suplemen zat besi.

Baca Juga: Cara Kerja Obat Cacing Pirantel Pamoat Mengatasi Cacingan

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya