Inkompatibilitas ABO: Penyebab, Gejala, Penanganan

Terjadi jika kamu menerima darah yang tidak sesuai

Empat golongan darah utama adalah A, B, AB, dan O. Jenisnya didasarkan pada molekul di permukaan sel darah.

Ketika orang yang memiliki satu golongan darah menerima darah dari seseorang dengan golongan darah yang berbeda, hal itu dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh mereka bereaksi. Ini disebut inkompatibilitas ABO. Singkatnya, reaksi inkompatibilitas ABO bisa terjadi jika kamu menerima jenis darah yang salah selama transfusi darah.

Karena teknik pengujian modern, masalah ini sekarang sangat jarang terjadi.

1. Penyebab

Dilansir MedlinePlus, orang yang memiliki satu golongan darah dapat membentuk protein (antibodi) yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh mereka bereaksi terhadap satu atau lebih golongan darah lainnya.

Terkena jenis darah lain dapat menyebabkan reaksi. Ini penting ketika kamu perlu menerima transfusi darah atau menjalani transplantasi organ. Golongan darah harus kompatibel untuk menghindari reaksi inkompatibilitas ABO.

Sebagai contoh:

  • Orang dengan golongan darah A akan bereaksi terhadap golongan darah B atau AB.
  • Orang dengan golongan darah B akan bereaksi terhadap golongan darah A atau AB.
  • Orang dengan golongan darah O akan bereaksi terhadap golongan darah A, B, atau AB.
  • Orang dengan golongan darah AB tidak akan bereaksi terhadap golongan darah A, B, AB, atau O.

Golongan darah O tidak menimbulkan respons imun ketika diberikan kepada orang dengan golongan darah A, B, atau AB. Inilah alasan kenapa sel darah tipe O bisa diberikan kepada orang dengan golongan darah apa pun. Orang dengan golongan darah O disebut donor universal, tetapi mereka hanya bisa menerima golongan darah O.

Transfusi darah dan plasma harus disesuaikan untuk menghindari reaksi kekebalan. Sebelum seseorang menerima darah, darah dan orang yang menerimanya diuji dengan hati-hati untuk menghindari reaksi. Biasanya, reaksi terjadi karena kesalahan administrasi yang menyebabkan seseorang menerima darah yang tidak sesuai.

2. Gejala

Inkompatibilitas ABO: Penyebab, Gejala, Penangananilustrasi donor darah (unsplash.com/Nguyễn Hiệp)

Inilah beberapa gejala reaksi transfusi inkompatibel ABO:

  • Darah dalam urine.
  • Nyeri punggung bawah.
  • Menggigil.
  • Demam.
  • Sensasi atau kesan bahwa sesuatu yang tragis akan terjadi (impending doom).
  • Sesak napas.
  • Mual dan muntah.
  • Nyeri di tempat infus.
  • Sakit dada.
  • Peningkatan detak jantung.
  • Pusing.
  • Bronkospasme (kejang otot yang melapisi paru-paru; menyebabkan batuk).
  • Gagal ginjal akut.
  • Kulit kuning dan bagian putih mata (jaundice).
  • Koagulasi intravaskular diseminata.
  • Tekanan darah rendah.

3. Diagnosis

Penyedia layanan kesehatan akan menghentikan transfusi darah jika menduga seseorang mengalami reaksi inkompatibilitas. Mereka juga akan memberi tahu bank darah tentang hal itu, karena ada risiko darah yang salah juga bisa diberikan kepada pasien lain.

Dokter akan menguji sampel darah untuk bukti penghancuran sel darah merah. Mereka juga akan menguji urine untuk mengetahui apakah mengandung hemoglobin, komponen yang dilepaskan dari sel darah yang rusak. Mereka akan memeriksa ulang golongan darah pasien dan melakukan prosedur pencocokan silang lagi.

Saat prosedur ini dilakukan, dokter atau perawat akan memantau tanda-tanda vital, termasuk tekanan darah, detak jantung, pernapasan, dan suhu tubuh.

Baca Juga: Kelainan Darah: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

4. Penanganan

Inkompatibilitas ABO: Penyebab, Gejala, Penangananilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Jika seseorang mengalami reaksi apa pun, transfusi harus segera dihentikan. Penanganan juga termasuk:

  • Penggunaan obat untuk reaksi alergi (antihistamin).
  • Menggunakan obat untuk mengobati pembengkakan dan alergi (steroid).
  • Pemberian cairan melalui intravena.
  • Memberikan obat untuk menaikkan tekanan darah jika tekanan darah turun terlalu rendah.

5. Komplikasi yang mungkin terjadi

Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari inkompatibilitas ABO antara lain:

  • Gagal ginjal.
  • Tekanan darah rendah yang membutuhkan perawatan intensif.
  • Kematian. 

6. Pencegahan

Inkompatibilitas ABO: Penyebab, Gejala, Penangananilustrasi stok darah di bank darah (pixabay.com/sabin urcelay)

Tidak banyak yang bisa dilakukan jika kamu mengalami inkompatibilitas ABO. Akan tetapi, sebagian besar rumah sakit dan bank darah memiliki sistem untuk mengurangi kemungkinan terjadinya reaksi semacam itu. Ini termasuk:

  • Memeriksa identitas pendonor untuk memastikan bahwa rincian mereka cocok dengan informasi pada sampel darah mereka.
  • Melabeli sampel yang disimpan dengan benar.
  • Memeriksa ulang golongan darah pasien dan kantong darah sebelum transfusi dilakukan.

Selama reaksi inkompatibilitas ABO, sel darah merah di dalam sistem peredaran darah rusak. Pembekuan darah dapat terjadi di seluruh tubuh, mematikan suplai darah ke organ vital atau menyebabkan stroke. Terlalu banyak pembekuan darah dapat menghabiskan faktor pembekuan dan membuat kamu berisiko mengalami pendarahan yang berlebihan.

Beberapa produk yang dilepaskan dari sel darah yang rusak dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan kemungkinan gagal ginjal. Reaksi inkompatibilitas ABO dapat mengancam jiwa, kecuali jika dokter berhasil mengobatinya dengan segera. Jika kamu mengalami reaksi dan menerima perawatan yang tepat tanpa penundaan, kamu akan pulih sepenuhnya.

Baca Juga: Hitung Darah Lengkap: Tujuan, Kapan Diperlukan, Hasil

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya