10 Jenis Infeksi Parasit pada Otak, Dampaknya Bisa Fatal

Di antaranya toksoplasmosis dan malaria serebral

Infeksi parasit dapat menyerang hampir semua bagian tubuh. Namun, parasit yang menginfeksi sistem saraf pusat, termasuk otak, berpotensi paling mengganggu dan merusak. Kondisi ini tidak hanya terkadang berakibat fatal, tetapi juga dapat menyebabkan kecacatan permanen. 

Beberapa infeksi parasit yang melibatkan sistem saraf pusat dapat terjadi pada siapa saja terlepas dari kesehatan yang mendasarinya. Sebaliknya, infeksi parasit oportunistik adalah infeksi yang lebih mungkin terjadi ketika seseorang memiliki sistem kekebalan yang tertekan karena perawatan kanker, HIV, atau kondisi medis kronis lainnya.

1. Toksoplasmosis

Toksoplasmosis adalah infeksi parasit yang disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii

Dalam beberapa kasus, infeksi dapat menyebar ke otak dan sumsum tulang belakang, dan kista dapat hidup di sana selama bertahun-tahun. Namun, sistem kekebalan menjaga parasit tetap terkendali bagi sebagian besar orang dan tidak ada gejala yang berkembang.

Akan tetapi, dalam beberapa kasus defisiensi imun, khususnya AIDS, parasit bisa menyebabkan kekacauan di otak. Parasit otak ini membuat abses melingkar (akan terlihat pada MRI), dan dapat memiliki konsekuensi neurologis yang menghancurkan, termasuk kejang, defisit neurologis fokal, gangguan kesadaran, dan kematian.

Dilansir UNAIDS, toksoplasmosis adalah AIDS-defining condition, yaitu penyakit yang berhubungan langsung dengan penekanan sistem kekebalan yang terkait dengan infeksi HIV.

Toksoplasmosis sering dikaitkan dengan kotoran kucing. Namun, ini mungkin dilebih-lebihkan. Pada pasien AIDS, tidak ada perbedaan risiko berdasarkan paparan kotoran kucing. Akan tetapi, ibu hamil harus menghindari kontak dengan kotoran kucing karena infeksi dapat menyebabkan masalah serius pada janin.

2. Infeksi parasit neurologis

10 Jenis Infeksi Parasit pada Otak, Dampaknya Bisa Fataltampilan cacing gelang (common.wikimedia.com/EMsmile)

Mungkin kamu tidak malu saat mengaku punya infeksi bakteri atau virus kepada orang lain. Namun, banyak yang malu mengaku punya infeksi parasit, misalnya infeksi cacing pita. Entah kenapa ini kesannya lebih tidak dikehendaki daripada jenis infeksi lainnya.

Faktanya, dilansir Stanford Medicine, persentase yang besar dari populasi dunia memiliki beberapa bentuk infeksi parasit, dan diperkirakan lebih dari satu miliar orang terinfeksi cacing gelang.

3. Malaria serebral

Bukannya melebih-lebihkan, tetapi malaria adalah salah satu ancaman serius bagi kehidupan manusia sepanjang sejarah. Selama ribuan tahun, penyakit ini telah membunuh ratusan juta orang, mengutip artikel dalam jurnal Nature tahun 2002.

Mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC), malaria serebral dapat menyebabkan perubahan kesadaran atau kejang. Tanpa pengobatan, penyakit ini bisa menyebabkan koma atau kematian, sementara dengan pengobatan angka kematiannya bisa diturunkan menjadi antara 15 sampai 20 persen. Beberapa penyintas, terutama anak-anak, dapat memiliki defisit residual seperti kebutaan, tuli, kejang, atau masalah kognitif.

4. Angiostrongyliasis

10 Jenis Infeksi Parasit pada Otak, Dampaknya Bisa Fatalilustrasi Angiostrongylus cantonensis (cdc.gov)

Angiostrongyliasis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Angiostrongylus cantonensis. Paling umum terjadi di Asia Tenggara, tetapi juga bisa terjadi di Karibia. Parasit bisa didapat dari konsumsi siput, siput tanpa cangkang, kepiting, atau udang yang dimasak kurang matang.

Larva parasit ini dapat bermigrasi ke otak menyebabkan sakit kepala, mual, dan leher kaku. Berbeda dengan banyak infeksi parasit lainnya pada sistem saraf pusat, tidak ada pengobatan khusus yang tersedia dan infeksi biasanya sembuh dalam waktu dua hingga delapan minggu.

5. Neurocysticercosis

Neurocysticercosis terjadi melalui penularan fekal-oral, atau saat kamu terpapar feses manusia yang mengandung telur cacing pita babi Taenia solium. Cuci tangan dan kebersihan dapur sangat penting agar telur tidak tertelan. Menelan telur menyebabkan larva cacing pita tumbuh di berbagai jaringan manusia, terutama otak dan otot. Ini bisa menyebabkan kejang dan banyak lagi.

Daging babi yang kurang matang dapat mengandung larva cacing pita, berpotensi menyebabkan infeksi cacing pita di usus kecil, dengan setiap cacing mengeluarkan ribuan telur. Telur inilah yang dapat menyebabkan neurocysticercosis.

Saat kamu memakan telur cacing pita (yang telah dilepaskan oleh carrier cacing pita), embrio cacing dapat menembus usus dan menuju ke sistem saraf pusat atau sumsum tulang belakang. Gejalanya mungkin termasuk peningkatan tekanan intrakranial, sakit kepala, dan kejang, seperti dilansir National Organization for Rare Disorders.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), neurocysticercosis paling umum terjadi di daerah di mana babi dipelihara dan sanitasinya buruk, termasuk sebagian besar Amerika Selatan dan India, dan diperkirakan telah menginfeksi setidaknya 50 juta orang di seluruh dunia.

Baca Juga: 8 Jenis Infeksi Parasit pada Mata, Kenali Tanda-tandanya

6. Tripanosomiasis

10 Jenis Infeksi Parasit pada Otak, Dampaknya Bisa Fatalilustrasi parasit African trypanosomiasis (commons.wikimedia.org/CDC/Dr. Myron G. Schultz)

Tripanosomiasis, juga disebut "penyakit tidur", disebabkan oleh parasit protozoa Trypanosoma brucei gambiense atau Trypanosoma brucei rhodesiense. Seperti halnya malaria, parasit ini disebarkan oleh inang serangga.

Tripanosomiasis Amerika ditularkan oleh kutu pembunuh, sementara trypanosomiasis Afrika disebarkan oleh lalat Tsetse, yang meninggalkan bekas luka berukuran dua hingga lima sentimeter di kulit. Ruam juga bisa muncul.

Setelah beberapa waktu, kadang bertahun-tahun, parasit menyebar dari darah ke otak, menyebabkan meningoensefalitis dan pembengkakan. Gejalanya dapat meliputi sakit kepala, sulit berpikir, perubahan kepribadian, serta gangguan gerakan seperti tremor atau ataksia (kekurangan koordinasi). Tanpa pengobatan, penyakit ini bisa berakibat fatal.

7. Schistosomiasis

Schistosomiasis, juga disebut bilharzia atau bilharziasis, disebabkan oleh infeksi cacing pipih kecil yang disebut cacing. Biasanya, cacing kecil berbentuk daun ini menyebabkan masalah usus, hati, ginjal, atau kandung kemih. Secara global pada tahun 2017, hampir 99 juta orang dirawat karena schistosomiasis, yang seringkali didapat melalui mandi dan berenang di danau air tawar tempat cacing ini hidup, seperti dijelaskan dalam laman WHO.

Menurut buku Biological Agents, seperti banyak parasit, siklus hidup organisme ini rumit dan melibatkan banyak tahapan berbeda. Manusia mendapatkan infeksi melalui kontak dengan air dari danau air tawar yang mengandung larva schistosomal, yang menembus kulit dan bermigrasi ke dalam pembuluh darah. Begitu berada di pembuluh darah, mereka dapat melakukan perjalanan ke seluruh tubuh. Cacing menggunakan pengisap untuk menempel pada dinding pembuluh darah, di mana mereka dapat hidup hingga 30 tahun.

Sekitar 240 juta orang terinfeksi schistosomiasis setiap tahun.

Kebanyakan orang tidak merasakan gejala sama sekali. Terkadang, infeksi akut dapat terlihat satu hari setelah terpapar dengan ruam yang gatal. Demam, menggigil, batuk, dan nyeri otot bisa muncul satu hingga dua bulan kemudian. Karena schistosom dapat menyebar ke berbagai organ, berbagai gejala dapat terjadi.

Cacing dapat menyebar ke sumsum tulang belakang, menyebabkan mielopati. Ini menyebabkan rasa sakit, retensi urine, dan kelemahan pada daerah di bawah tingkat infeksi. Kelumpuhan permanen dapat terjadi. Dalam kasus lain, schistosomiasis dapat memengaruhi otak, menyebabkan epilepsi atau peningkatan tekanan intrakranial.

Karena cacing ini dapat hidup di dalam tubuh selama bertahun-tahun, dengan potensi masalah serius kapan saja, orang yang terinfeksi harus dirawat terlepas dari apakah mereka memiliki gejala yang serius atau tidak.

8. Echinococcus

10 Jenis Infeksi Parasit pada Otak, Dampaknya Bisa Fatalilustrasi parasit Echinococcus granulosus (commons.wikimedia.org/CDC/Dr. L.L.A. Moore, Jr)

Echinococcus atau hydatidosis adalah cacing pita yang pada tahap awal kehidupannya dapat menyebabkan kista pada jaringan hidup manusia, termasuk otak dan sumsum tulang belakang. Parasit yang bertanggung jawab meliputi Echinococcus granulosus dan Echinococcus multilocularis.

Kamu bisa mendapatkan infeksi lewat makan makanan yang terkontaminasi. Penyakit ini lebih sering terjadi di Afrika, Asia Tengah, Amerika Selatan bagian Selatan, Mediterania, dan Timur Tengah.

Dilansir Merck Manual, tahap awal infeksi selalu tanpa gejala, dan mungkin bertahun-tahun sebelum kista menimbulkan masalah. Di otak, kista dapat menyebabkan kejang atau peningkatan tekanan intrakranial.

Di sumsum tulang belakang, kista dapat menyebabkan kompresi dan kelumpuhan sumsum tulang belakang. Namun, infeksi sistem saraf pusat relatif jarang—biasanya kista menginfeksi organ lain, seperti paru-paru atau hati.

9. Trichinellosis

Trichinellosis adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing gelang (nematoda) dan paling sering ditemukan pada daging babi yang kurang matang (walaupun bisa ditemukan juga pada jenis daging lainnya).

Larva menyerang dinding usus kecil dan berkembang menjadi cacing dewasa. Cacing kemudian melepaskan telur yang tumbuh menjadi kista di otot. Saat otot tertelan oleh hewan lain, siklus berlanjut.

Trichinellosis yang parah dapat menyebabkan meningitis dan ensefalitis, dengan gejala umumnya berupa sakit kepala. CT scan akan menunjukkan lesi kistik kecil di seluruh otak.

10. Paragonimiasis

10 Jenis Infeksi Parasit pada Otak, Dampaknya Bisa Fatalilustrasi parasit Paragonimus (cdc.gov)

Paragonimiasis adalah infeksi parasit cacing pipih Paragonimus yang dapat masuk ke tubuh melalui makan kepiting atau udang karang yang kurang matang. Kasusnya paling sering ditemukan di negara-negara Asia Timur.

Parasit tidak sering memengaruhi sistem saraf pusat, tetapi parasit bisa mencapai otak baik melalui aliran darah maupun foramina di dasar tengkorak, menurut artikel dalam Handbook of Clinical Neurology tahun 2013.

Parasit dewasa melepaskan zat peradangan dan terowongan melalui jaringan, yang dapat menyebabkan sakit kepala, kejang, dan stroke.

Dalam banyak kasus, infeksi parasit pada otak tidak diketahui. Persentase tinggi populasi di seluruh dunia hidup dengan cacing atau parasit lain atau parasit lain, dan ini dapat memengaruhi sistem saraf pusat. Kondisi ini harus ditanggapi dan ditangani dengan serius.

Kebersihan diri yang baik, seperti sering cuci tangan dan pakai sarung tangan, mencuci buah dan sayuran secara menyeluruh, dan memasak daging dengan benar dapat sangat membantu menurunkan risiko terhadap infeksi parasit.

Baca Juga: Infeksi Cacing Tambang pada Manusia, Apakah Berbahaya?

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya