Koma Miksedema: Gejala, Penyebab, Penanganan

Merupakan salah satu kondisi yang mengancam jiwa

Kelenjar tiroid bertanggung jawab untuk membuat hormon tiroid yang penting bagi semua sel tubuh untuk bekerja dengan baik.

Dalam kondisi tertentu, tiroid menjadi kurang aktif dan menghasilkan lebih sedikit hormon (hipotiroidisme). Orang dengan hipotiroidisme memiliki masalah yang mencerminkan kurangnya aktivitas organ tubuh, yang mengakibatkan gejala seperti kelelahan, rasa dingin, penambahan berat badan, kulit kering, sembelit, dan kantuk.

Ketika kadar hormon tiroid menjadi sangat rendah, gejalanya memburuk dan bisa menyebabkan kondisi serius yang disebut koma miksedema atau myxedema coma.

Walaupun tergolong jarang, tetapi koma miksedema adalah kondisi yang mengancam jiwa. Orang dengan hipotiroidisme yang hampir atau sedang koma harus segera dibawa ke unit gawat darurat.

1. Penyebab

Koma miksedema merupakan akibat dari hipotiroidisme yang tidak diobati atau tidak terdiagnosis. Namun, menurut laporan dalam Journal of Thyroid Research tahun 2011, beberapa faktor dapat memicu koma miksedema lebih cepat pada beberapa orang. Ini termasuk:

  • Infeksi.
  • Paparan dingin.
  • Menghentikan pengobatan hipotiroidisme.
  • Stres.
  • trauma
  • Penyakit mendadak, seperti serangan jantung atau stroke.

Jika kamu memiliki hipotiroidisme, penting untuk menjaga tubuh tetap hangat. Segera hubungi dokter jika mengalami infeksi, seperti infeksi saluran kemih, butuh waktu lebih lama untuk sembuh dari yang diharapkan.

2. Gejala

Koma Miksedema: Gejala, Penyebab, Penangananilustrasi koma miksedema (pexels.com/Anna Shvets)

Koma miksedema muncul ketika tubuh tidak lagi mampu menoleransi efek dari hipotiroidisme. Menurut publikasi StatPearls, ketika kadar hormon tiroid sangat rendah, seseorang dapat mengalami gejala berikut ini:

  • Kebingungan atau perlambatan mental.
  • Hipotermia.
  • Penurunan napas.
  • Kadar oksigen darah rendah.
  • Kadar karbon dioksida darah tinggi.
  • Kadar sodium darah lebih rendah dari biasanya.
  • Syok.
  • Kejang.
  • Koma.

Krisis miksedema dapat menyebabkan kematian, sering kali karena komplikasi dari infeksi, perdarahan, atau kegagalan pernapasan. Ini lebih sering terjadi pada perempuan dan orang yang berusia di atas 60 tahun. Ini juga dapat terjadi selama kehamilan.

Baca Juga: Koma Diabetes: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

3. Diagnosis

Dilansir WebMD, orang dengan hipotiroidisme dan mengalami demam, perubahan perilaku atau status mental, sesak napas, atau pembengkakan tangan dan kaki yang meningkat harus dibawa ke unit gawat darurat.

Beberapa pengujian dan tes di bawah ini dapat dilakukan:

  • Tes darah dilakukan untuk memeriksa jumlah sel darah, elektrolit, gula, dan kadar hormon tiroid. Tes juga dilakukan pada kadar hormon kortisol untuk mengevaluasi fungsi hati dan kelenjar adrenal.
  • Gas darah dievaluasi untuk memeriksa kadar oksigen dan karbon dioksida.
  • EKG jantung dilakukan untuk memeriksa gangguan dalam aktivitas jantung.

Tes tambahan dilakukan atas kebijaksanaan dokter yang merawat.

4. Penanganan

Koma Miksedema: Gejala, Penyebab, Penangananilustrasi unit gawat darurat (pexels.com/Pixabay)

Apabila dokter mencurigai koma miksedema, dokter akan memulai pengobatan dengan terapi hormon tiroid. Tujuannya adalah untuk meredakan gejala dengan mengembalikan kadar hormon T3 dan T4.

Tergantung pada seberapa parah komanya, dokter akan memberikan hormon T3 dan T4 menggunakan infus. Namun, seseorang dapat menerima pengobatan secara oral jika kondisinya cukup sehat. Selain terapi penggantian hormon tiroid, pasien mungkin memerlukan obat lain seperti steroid.

5. Komplikasi yang dapat terjadi

Hormon tiroid sangat penting untuk metabolisme sel. Jadi, hipotiroidisme yang parah dapat memperlambat metabolisme dan memengaruhi penggunaan oksigen dalam tubuh. Ini dapat berdampak negatif pada hampir semua proses tubuh dan sistem tubuh, mengutip Healthline. Akibatnya, miksedema dapat menyebabkan:

  • Hipotermia.
  • Pembengkakan dan akumulasi cairan.
  • Penurunan metabolisme obat yang menyebabkan overdosis obat.
  • Masalah kehamilan, termasuk keguguran, preeklamsia, lahir mati, dan cacat lahir.
  • Gagal jantung.
  • Masalah ginjal.
  • Depresi.
  • Koma.
  • Kematian.

Koma miksedema dapat dicegah dengan pengobatan dini hipotiroidisme, minum obat tiroid secara teratur, dan pengenalan gejala peringatan koma miksedema.

Tanpa diagnosis yang cepat, krisis miksedema sering berakibat fatal. Menurut penelitian, tingkat kematian mungkin setinggi 25 hingga 60 persen bahkan dengan pengobatan. Orang dewasa yang lebih tua berada pada risiko yang lebih tinggi untuk memiliki hasil yang buruk.

Prospek koma miksedema baik jika penderitanya menerima terapi penggantian tiroid. Akan tetapi, perawatan harus dilanjutkan seumur hidup. Jika hipotiroidisme terkontrol dengan baik, itu tidak akan memperpendek rentang hidup seseorang.

Baca Juga: 5 Penyebab Koma Metabolik, Tak Boleh Disepelekan!

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya