Makan 5 Telur per Minggu Turunkan Risiko Penyakit Kardiovaskular?

Tetap konsumsi telur sewajarnya saja, jangan berlebihan

Telur adalah sumber protein yang baik serta nutrisi lain seperti vitamin D dan kolin. Namun, telur juga tinggi kolesterol yang bila dikonsumsi berlebihan dapat menyumbat arteri.

Karena kandungan kolesterolnya, para ahli, seperti dari American Heart Association, merekomendasikan makan satu telur utuh atau dua telur putihnya saja per hari sebagai bagian dari yang bisa diterima dari pola makan yang sehat untuk jantung.

Akan tetapi, sebuah studi baru mencatat makan lima atau lebih telur per minggu dikaitkan dengan perbaikan faktor risiko penyakit kardiovaskular tertentu. Berikut ini ulasan penelitiannya.

1. Temuan studi

Studi bertajuk "Egg Intake Is Associated with Lower Risks of Impaired Fasting Glucose and High Blood Pressure in Framingham Offspring Study Adults" dalam jurnal Nutrients yang terbit pada 18 Januari 2023 mencatat bahwa konsumsi telur tetap kontroversial dengan studi yang terus menghadirkan temuan yang bertentangan.

Menambah bukti itu, para peneliti menemukan bahwa makan lima atau lebih telur per minggu dikaitkan dengan perbaikan faktor risiko penyakit kardiovaskular tertentu. Setelah 4 tahun, partisipan studi memiliki rata-rata tekanan darah sistolik dan gula darah puasa yang lebih rendah.

Orang yang makan lebih banyak telur juga memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2 atau gula darah puasa tinggi dan tekanan darah tinggi.

Baca Juga: COVID-19 Menyebabkan Masalah Kardiovaskular Jangka Panjang?

2. Bagaimana telur dapat memengaruhi aspek risiko penyakit kardiovaskular?

Makan 5 Telur per Minggu Turunkan Risiko Penyakit Kardiovaskular?ilustrasi makan telur (pexels.com/Kampus Production)

Untuk menguji efek konsumsi telur, para peneliti melihat data dari Framingham Offspring Study. Mulai tahun 1971, lebih dari 5.000 anak dewasa dari studi kohort Framingham Offspring Study awal mulai menjalani pemeriksaan setiap 4 tahun untuk mencari apakah mereka mengembangkan penyakit kardiovaskular atau masalah kesehatan lainnya. Orang-orang antara usia 30 dan 64 tahun disertakan.

Selama setiap ujian, partisipan studi mengisi kuesionar dan berpartisipasi dalam wawancara. Mereja juga melakukan pemeriksaan darah dan pengukuran seperti tekanan darah.

Tim peneliti juga meminta mereka untuk menyimpat catatan pola makan 3 hari antara tahun 1983 dan 1995.

Konsumsi telur dibagi menjadi tiga kategori:

  • Kurang dari 0,5 telur per minggu.
  • 0,5 hingga kurang dari 5 telur per minggu.
  • Lebih dari sama dengan 5 telur per minggu.

Setelah analisis data, tim peneliti menyimpulkan bahwa makan lima telur atau lebih setiap minggu tidak memiliki efek buruk pada gula darah atau tekanan darah. Mereka juga menemukan bahwa asupan telur dalam jumlah sedang bahkan dapat memperbaiki gula darah dan mengurangi risiko terkena gula darah tinggi dan diabetes tipe 2.

Lebih lanjut, tim peneliti mencatat bahwa orang yang memiliki tekanan darah sistolik lebih rendah dan secara signifikan mengurangi risiko terkena tekanan darah tinggi.

“Secara keseluruhan, hasil ini tidak memberikan bukti untuk membatasi asupan telur guna mengurangi risiko peningkatan glukosa atau tekanan darah tinggi pada orang dewasa yang sehat,” tulis para peneliti mengutip Healthline.

"Sebaliknya, telur dalam jumlah sedang dapat mengurangi risiko gangguan glukosa puasa, diabetes tipe 2, atau tekanan darah tinggi bila dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan yang sehat."

3. Kekurangan dari penelitian ini

Dilansir Healthline,  perlu dicatat bahwa kemungkinan ada konflik kepentingan dari penelitian tersebut karena didanai oleh American Egg Board, yaitu organisasi pemasaran Amerika Serikat yang berfokus pada pemasaran dan promosi telur untuk konsumsi manusia.

Selain itu, penelitian tersebut hanya mengamati dua aspek penyakit jantung, yaitu tekanan darah dan risiko diabetes. Jadi, masih ada banyak pertanyaan mengenai aspek lain dari konsumsi telur pada penyakit jantung, seperti peningkatan low-density lipoprotein (LDL) alias kolesterol jahat.

Beberapa faktor penyakit kardiovaskular juga tidak diukur dalam penelitian tersebut. Secara umum, makanan seperti telur kemungkinan besar tidak memiliki efek negatif terhadap gula darah karena tidak mengandung karbohidrat. Nah, makanan yang sangat rendah karbohidrat tidak menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang besar.

Tak hanya itu, penelitian tersebut juga tidak melakukan pengukuran dampaknya terhadap kolesterol dan trigliserida.

Amber Core, ahli diet terdaftar di The Ohio State University Wexner Medical Center, mengatakan kepada Healthline bahwa sementara studi ini menunjukkan bahwa telur mungkin memiliki dampak positif pada tekanan darah dan kadar glukosa puasa, tetapi ini bukan indikasi perlindungan terhadap perkembangan penyakit jantung.

Perkembangan penyakit jantung lebih ditentukan oleh kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan faktor penentu genetik. Namun, perlu diperhatikan bahwa gula darah tinggi merupakan faktor risiko penyakit jantung, dan makan telur bisa menjadi bagian dari pola makan yang bertujuan membantu menstabilkan gula darah untuk mengurangi risiko tersebut.

Ia juga menambahkan bahwa bukan hanya kandungan kolesterol telur yang menjadi perhatian. Telur mengandung lemak jenuh yang tinggi, yang juga dapat meningkatkan kolesterol.

Singkatnya, walaupun temuan studi baru ini terdengar seperti kabar baik, tetapi terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa telur dapat mencegah penyakit kardiovaskular. Telur tetap harus dikonsumsi dalam batasan normal, yaitu tingkat rendah hingga sedang. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan.

Dilansir Johns Hopkins Medicine, untuk mencegah penyakit kardiovaskular sejak dini, kamu bisa menerapkan gaya hidup sehat berupa:

  • Tidak merokok, segera berhenti merokok, dan hindari asap rokok.
  • Mengonsumsi makanan yang menyehatkan jantung.
  • Rutin berolahraga.
  • Mengelola berat badan jika memiliki kelebihan berat badan.
  • Mampu mengelola stres dengan baik.

Baca Juga: Telur Bebek vs Telur Ayam, Mana yang Lebih Sehat?

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya