Ingin Melepas KB IUD (Spiral)? Ketahui 8 Hal Ini

Apakah bisa langsung hamil setelah IUD dilepas?

Intrauterine device (IUD) atau alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), juga disebut KB spiral, adalah metode kontrasepsi reversibel jangka panjang yang efektif. Banyak perempuan menyukainya dibanding pil KB yang harus diminum setiap hari.

IUD tidak bertahan selamanya dan harus diganti saat masa berlakunya habis. Ada pula alasan lain kenapa perempuan memutuskan atau membutuhkan IUD untuk dilepas sebelum waktunya. Apabila kamu berencana ingin melepas IUD, kenali prosedurnya, apa yang diharapkan, dan persiapan yang diperlukan.

1. Berapa lama KB IUD bisa dipasang di dalam rahim?

Pertama, ada beberapa jenis IUD yang bisa dipilih, tetapi dua yang paling umum adalah IUD yang melepaskan levonorgestrel dan IUD tembaga.

IUD yang melepaskan levonorgestrel dimaksudkan untuk bertahan 3–8 tahun, tergantung merek, sedangkan IUD tembaga bisa bertahan hingga 10 tahun.

IUD memiliki tanggal kedaluwarsa. Lebih dari itu, tidak ada jaminan IUD akan berfungsi untuk mencegah kehamilan. Ada pula risiko infeksi apabila jenis kontrasepsi ini dibiarkan terlalu lama melewati tanggal kedaluwarsanya.

Yang paling baik memang IUD segera dikeluarkan setelah kedaluwarsa atau saat kedaluwarsa. Namun, kalau terlewat beberapa hari atau minggu tidak perlu langsung panik. Studi dalam jurnal Obstetrics & Gynecology (2015) menyebut, IUD tembaga dan levonorgestrel tetap efektif setidaknya selama 1 tahun setelah tanggal kedaluwarsa. Namun, amannya tetap buat janji temu untuk melepaskan IUD sebelum atau tak lama setelah IUD melewati tanggal kedaluwarsa.

2. Alasan IUD perlu dilepas sebelum waktunya

Ingin Melepas KB IUD (Spiral)? Ketahui 8 Hal Iniilustrasi intrauterine device (IUD), alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), atau spiral (commons.wikimedia.org/Robin Marty)

Walaupun bisa bertahan lama, tetapi ada beberapa alasan kenapa beberapa perempuan ingin melepas IUD sebelum waktunya diganti atau dilepas. Dilansir GoodRx Health, ini termasuk:

  • Perubahan menstruasi seperti perubahan aliran, keteraturan, dan kram.
  • Efek samping IUD yang melepaskan levonorgestrel, seperti sakit kepala, mual, nyeri payudara, dan perubahan suasana hati.
  • Ingin hamil.

Ada juga sejumlah alasan medis untuk melepas IUD dini, termasuk:

  • IUD bergerak keluar dari tempatnya.
  • Infeksi setelah melahirkan (endometritis).
  • Penyakit radang panggul yang tidak membaik dengan antibiotik.
  • Kehamilan.
  • Masalah medis baru seperti kanker tertentu, penyakit hati, penyakit jantung, atau lupus.
  • Alergi baru terhadap bahan dalam IUD.

Kamu bisa memilih untuk melepas IUD Anda kapan saja berdasarkan preferensi pribadi.

3. Persiapan pelepasan IUD

Melepas IUD biasanya lebih singkat dan tidak terlalu menyakitkan dibanding saat alat kontrasepsi ini dipasang. IUD bisa dilepas kapan saja selama siklus menstruasi. Tidak seperti saat dimasukkan, pelepasannya tidak harus disesuaikan dengan menstruasi.

Ada beberapa hal yang perlu kamu tahu untuk mempersiapkan pelepasan IUD:

  • Hindari seks setidaknya 7 hari sebelum pelepasan untuk memastikan kamu tidak hamil.
  • Minum ibuprofen atau asetaminofen sekitar 2 jam sebelum IUD dilepas, atau sesuai saran dokter.
  • Pertimbangkan apakah kamu ingin melanjutkan kontrasepsi setelah melepas IUD. Ini mungkin pemasangan IUD baru, bentuk kontrasepsi yang berbeda, atau tidak sama sekali. Ingatlah bahwa ada kemungkinan untuk hamil segera setelah IUD dilepas.

4. Prosedur

Ingin Melepas KB IUD (Spiral)? Ketahui 8 Hal Iniilustrasi intrauterine device (IUD) (womensgroupofgwinnett.com)

Di fasilitas pelayanan kesehatan, dokter atau perawat bisa melepas IUD. Biasanya prosesnya hanya beberapa menit. Kamu akan berbaring dan kemudian dokter atau perawat akan:

  • Mencari benang IUD.
  • Memegang benang menggunakan alat medis yang disebut forsep.
  • Menarik benang dengan lembut dan mantap untuk mengeluarkan IUD.
  • Memeriksa IUD untuk memastikannya telah dilepas dalam keadaan utuh.

Saat akan melepas IUD, terkadang dokter atau perawat tidak dapat menemukan benangnya. Kalau ini terjadi, ini bisa membuat proses pelepasan sedikit lebih rumit. Ini biasanya berarti IUD telah bergeser.

Dalam kasus ini, kamu perlu pemindaian ultrasonografi (USG) dan tes kehamilan untuk mencari IUD dan memeriksa kehamilan. Jika IUD masih ada namun sulit dijangkau, maka kamu memerlukan prosedur lain dengan dokter spesialis untuk melepas IUD.

Baca Juga: Apa Metode Pencegah Kehamilan yang Paling Efektif?

5. Apakah IUD bisa dilepaskan sendiri di rumah?

Studi dalam jurnal Contraception (2014) menemukan bahwa 59 persen orang telah mencoba melepas IUD di rumah. Ini bisa karena beberapa alasan, seperti:

  • Kurangnya akses ke penyedia layanan kesehatan.
  • Kurangnya cakupan asuransi yang tepat.
  • Pilihan pribadi.

Penyedia layanan kesehatan memiliki panduan tentang cara melepas IUD dengan aman di rumah, termasuk peralatan apa yang digunakan, dan kapan harus mencari bantuan profesional.

Kamu sebaiknya hanya mencoba melepas IUD sendiri di rumah jika dapat melihat atau merasakan benang IUD. Tingkat keberhasilan untuk melepas IUD sendiri adalah 20 persen, yang berarti bahwa 80 persen pada akhirnya harus menemui penyedia layanan kesehatan untuk melepas IUD mereka.

6. Setelah IUD dilepas, apa yang terjadi?

Ingin Melepas KB IUD (Spiral)? Ketahui 8 Hal Iniilustrasi pencegah kehamilan, kontrasepsi, KB (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)

Pendarahan ringan dan kram normal setelah IUD dilepas, tetapi gejala tersebut hanya sementara.

Setelah IUD dilepas, menstruasi akan kembali, tetapi ini dapat memakan waktu hingga beberapa bulan.

Beberapa orang dengan IUD yang melepaskan levonorgestrel melaporkan berbagai gejala setelah pelepasan, termasuk penambahan berat badan, perubahan suasana hati, kelelahan, kecemasan, dan sakit kepala. Ini sering disebut sebagai "Mirena crash".

Tidak ada penelitian tentang fenomena tersebut, tetapi gejala akan hilang seiring waktu karena kadar hormon kembali normal.

7. Waspadai tanda-tanda komplikasi

Setelah IUD dilepas, komplikasi, seperti infeksi, bisa terjadi. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, segera hubungi dokter kalau kamu mengalami salah satu dari berikut ini setelah pelepasan IUD:

  • Demam.
  • Pendarahan vagina yang lebih berat dari biasanya.
  • Keputihan berbau busuk.
  • Nyeri hebat yang tidak berkurang dengan obat nyeri yang dijual bebas.
  • Hubungan seksual yang menyakitkan.

8. Hamil setelah IUD dilepas

Ingin Melepas KB IUD (Spiral)? Ketahui 8 Hal Iniilustrasi test pack (freepik.com/jcomp)

Kesuburan kembali normal segera setelah IUD dilepas, sehingga memungkinkan kamu untuk segera hamil.

Kalau kamu tidak berencana untuk hamil, bicarakan dengan dokter tentang memulai metode kontrasepsi lain segera setelah IUD dilepas.

Melepas KB IUD biasanya merupakan prosedur yang mudah dan relatif tidak menyakitkan dengan persiapan yang sederhana.

Sebaiknya IUD dilepas di fasilitas pelayanan kesehatan oleh tenaga medis profesional. IUD bisa dilepas kapan pun, tetapi kesuburan akan segera kembali normal. Jadi, penting untuk memilih metode kontrasepsi alternatif apabila kamu tidak berencana untuk hamil.

Baca Juga: Kenali 7 Kelebihan Kontrasepsi IUD, Tertarik Pasang?

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya