7 Obat yang Harus Dikonsumsi bersama Makanan dan Alasannya

Makanan membantu penyerapan obat-obatan tertentu

Saat mengonsumsi obat, kita tentu maunya obat tersebut bekerja maksimal untuk menyembuhkan atau menangani penyakit atau kondisi tertentu. Efek terapi yang maksimal bisa dicapai apabila obat digunakan dengan tepat. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah waktu minum obat.

Obat merupakan senyawa kimia yang memiliki cara kerja yang berbeda-beda dalam mengatasi gangguan di dalam tubuh. Cara kerjanya tergantung berbagai faktor, salah satunya adalah interaksi obat dengan makanan. Saat diminum, obat akan melewati lambung dan kemudian masuk ke usus. Sebagian kecil obat diserap di lambung dan sebagian besar diserap di usus. 

Obat pada umumnya dapat diserap dengan baik apabila tidak terdapat gangguan di lambung dan usus, misalnya berupa makanan. Namun, ada juga obat-obatan yang penyerapannya dibantu oleh makanan. 

Selain interaksi dengan makanan, sifat dan efek dari obat juga menentukan kapan sebaiknya obat diminum, yakni sebelum, saat, atau sesudah makan.

Artikel ini akan membahas apa saja obat yang harus diminum saat makan dan alasannya.

Alasan beberapa obat perlu dikonsumsi dengan makanan

Secara umum, ada beberapa alasan sejumlah obat perlu dikonsumsi bersama makanan:

  • Membantu penyerapan obat: Beberapa obat bekerja lebih baik jika diminum saat ada makanan dalam perut. Menurut National Library of Medicine, ini membantu meningkatkan penyerapan obat ke dalam aliran darah. Artinya, lebih banyak obat tersedia untuk melakukan tugasnya dalam tubuh kita.
  • Mengurangi efek samping pada perut: Makanan dapat membanti melindungi perut dari iritasi yang disebabkan oleh beberapa obat.
  • Mencegah gula darah rendah: Kita perlu makan saat menggunakan beberapa obat diabetes untuk mencegah gula darah turun terlalu rendah.

Apa saja obat yang perlu dikonsumsi dengan makanan? Terus baca, ya!

1. OAINS

7 Obat yang Harus Dikonsumsi bersama Makanan dan Alasannyailustrasi obat-obatan (pexels.com/Tara Winstead)

Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) adalah obat-obatan yang dapat membantu mengobati nyeri dan peradangan. Contohnya ibuprofen, meloxicam, dan naproxen.

OAINS dapat merusak lambung, bahkan beberapa bisa langsung mengiritasi lapisan perut dan juga dapat mengganggu lapisan lendir pelindung di perut.

Menurut laporan dalam British Journal of Clinical Pharmacology tahun 2015, OAIDS direkomendasikan untuk dikonsumsi bersama makanan atau susu untuk membantu mengurangi iritasi lambung. Akan tetapi, makanan juga bisa membuat OAINS lebih lama untuk bekerja, yang mana ini tidak ideal saat kita sedang merasa kesakitan.

2. Antasida

Antasida membantu meringankan gejala refluks asam, seperti heartburn. Obat ini bekerja dengan menetralkan asam di dalam perut. Beberapa antasida mengandung kalsium, seperti kalsium karbonat, sementara beberapa lainnya mungkin mengandung magnesium dan/atau aluminium.

Kemungkinan besar refluks asam bisa terjadi setelah makan. Jadi, mengonsumsi antasida dengan makanan dapat membantu mencegah atau mengurangi gejala ini. Obat ini tidak akan menghentikan pelepasan asam dari perut, tetapi dapat menetralkan asam setelah dipicu oleh makanan.

Antasida biasanya bekerja selama sekitar 20 hingga 60 menit saat diminum dengan perut kosong. Namun, jika diminum 1 jam setelah makan, obat mampu bekerja hingga 2 jam, menurut studi dalam Journal of International Medical Research tahun 2022.

3. Beberapa antibiotik

7 Obat yang Harus Dikonsumsi bersama Makanan dan Alasannyailustrasi obat-obatan (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Beberapa antibiotik perlu dikonsumsi saat perut kosong agar bisa diserap lebih baik. Namun, beberapa lainnya bekerja lebih baik bila dikonsumsi bersama makanan.

Contoh antibiotik yang harus dikonsumsi bersama makanan antara lain:

  • Amoxicillin/clavulanate (Augmentin).
  • Cefpodoxime.
  • Nitrofurantoin (Macrobid, Macrodantin).
  • Rifabutin (Mycobutin).

Amoxicillin/clavulanate dan rifabutin keduanya dapat menyebabkan efek samping seperti mual dan sakit perut. Meminum antibiotik tersebut dengan makanan dapat membantu mengurangi masalah perut.

Beberapa antibiotik akan diserap lebih baik apabila dikonsumsi dengan makanan. Apabila lebih banyak obat masuk ke dalam tubuh, maka itu akan berkerja lebih baik. 

Sebagai contoh, sekitar 40 persen lebih banyak nitrofurantoin diserap ke dalam tubuh saat dikonsumsi bersama makanan. Tablet cefpodoxime juga lebih baik diserap saat dikonsumsi bersama makanan, seperti dilansir GoodRx Health.

Perlu diingat, tidak semua antibiotik dikonsumsi bersama makanan. Tanyakan kepada dokter atau apoteker untuk memastikannya.

4. Kortikosteroid

Kortikosteroid adalah obat yang membantu menurunkan peradangan dalam tubuh. Contohnya adalah prednisone, hydrocortisone, dan methylprednisolone.

Sakit perut adalah efek samping yang umum dari kortikosteroid oral. Obat tersebut merangsang pelepasan asam di perut, bisa menyebabkan iritasi. Menurut penelitian, mengonsumsi kortikosteroid dengan makanan dapat membantu menetralkan asam di perut dan mencegah atau meminimalkan sakit perut.

Baca Juga: 20 Obat yang Sebaiknya Dihindari saat Hamil karena Berpotensi Bahaya

5. Insulin kerja cepat

7 Obat yang Harus Dikonsumsi bersama Makanan dan Alasannyailustrasi suntik insulin (unsplash.com/Dennis Klicker)

Insulin digunakan untuk mengobati diabetes, dengan cara membantu tubuh mengontrol kadar glukosa darah. Ada banyak jenis insulin. Tergantung pada jenis yang digunakan, beberapa mungkin perlu digunakan bersama makanan.

Insulin kerja cepat (seperti insulin aspart) biasanya disuntikkan tepat sebelum makan. Menggunakan insulin kerja cepat tanpa makan bisa meningkatkan risiko gula darah rendah (hipoglikemia). Hipoglikemia bisa berbahaya jika tidak ditangani.

Dokter akan membantu kamu memahami cara menentukan dosis insulin berdasarkan berapa banyak karbohidrat yang kamu makan dan target kadar glukosa darah.

6. Sulfonilurea

Sulfonilurea adalah obat yang menurunkan gula darah, digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2. Contohnya termasuk glipizide, glimepiride, dan glyburide. Obat-obatan ini bekerja dengan memberi tahu pankreas untuk melepaskan lebih banyak insulin, yang menurunkan kadar glukosa darah.

Karena cara kerjanya, penting untuk mengonsumsi sulfonilurea dengan makanan. Obat tersebut bisa menurunkan glukosa darah terlalu rendah saat diminum dengan perut kosong.

Waktu pemberian dosis bergantung pada sulfonilurea spesifik yang diresepkan. Tanyakan kepada dokter atau apoteker tentang berapa lama kamu harus menunggu sebelum makan setelah obat digunakan. Dalam kebanyakan kasus, kamu akan meminum dosis dalam waktu 30 menit setelah makan.

7. Chloroquine

7 Obat yang Harus Dikonsumsi bersama Makanan dan Alasannyailustrasi minum obat (pexels.com/Ron Lach)

Chloroquine adalah obat antiprotozoal yang biasanya digunakan untuk mengobati dan mencegah malaria. Chloroquine dapat menyebabkan efek samping yang berhubungan dengan perut, seperti mual, diare, dan kram perut.

Studi dalam American Journal of Emergency Medicine tahun 2020 menyebut bahwa chloroquine secara langsung mengiritasi lambung, oleh karena itu meminumnya dengan makanan mungkin bisa membantu. Selain itu, mengonsumsi chloroquine dengan susu dapat menurunkan efek toksiknya pada sel-sel di perut.

Adakah makanan yang perlu dihindari?

Kalau minum obat bersama makanan untuk mencegah sakit perut, kamu harus menghindari makanan dan minuman asam. Minuman ringan, kopi, dan susu menyebabkan lebih banyak pelepasan asam di perut daripada air. Hindari juga makanan berlemak, tinggi gula, atau pedas.

Selain itu, beberapa makanan dapat memperburuk efek samping dari beberapa obat. Misalnya, makanan asin atau manis dapat memperburuk efek samping kortikosteroid, seperti pembengkakan dan gula darah tinggi. Jus limau gedang (grapefruit) juga diketahui dapat berinteraksi dengan obat-obatan.

Kalau tidak yakin dengan minuman dan makanan apa yang boleh atau tidak boleh diminum dengan obat kamu, tanyakan kepada dokter atau apoteker.

Ada beberapa obat yang harus dikonsumsi dengan makanan. Makanan dapat membantu penyerapan obat-obatan tertentu, serta dapat membantu mencegah atau mengurangi efek samping obat seperti sakit perut atau gula darah rendah.

Jenis makanan yang harus dikonsumsi dan waktu minum obat tergantung pada banyak faktor. Selalu tanyakan kepada dokter atau apoteker apakah obat yang kamu gunakan sebaiknya diminum saat perut kosong atau dengan makanan.

Baca Juga: 8 Jenis Obat yang Dapat Merusak Kesehatan Ginjal

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya