Otomikosis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Infeksi telinga yang disebabkan oleh jamur

Otomikosis atau otomycosis adalah infeksi telinga yang disebabkan oleh jamur. Ini lebih sering dialami orang-orang yang tinggal di daerah subtropis dan selama masa panas dan kelembapan yang tinggi. Otomikosis juga dikenal sebagai otitis eksterna jamur.

Otomikosis biasanya memengaruhi saluran telinga luar. Saluran ini dimulai dari gendang telinga dan berlanjut ke bagian luar kepala. Dalam beberapa kasus, telinga tengah juga bisa terdampak. Sekitar 10 persen infeksi saluran telinga luar (otitis eksterna) disebabkan oleh jamur.

1. Gejala

Beberapa gejala infeksi jamur pada telinga bisa termasuk (Mediterranean Journal of Hematology and Infectious Diseases, 2011):

  • Gatal.
  • Sakit telinga.
  • Cairan telinga yang warnanya bisa bervariasi, seperti kuning, putih, abu-abu, cokelat, atau hijau.
  • Kehilangan pendengaran.
  • Telinga berdenging atau tinitus.

2. Penyebab dan faktor risiko

Otomikosis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi otomikosis atau infeksi jamur di telinga (commons.wikimedia.org/Mohammad2018)

Menurut WebMD, ada beberapa penyebab otomikosis:

  • Jamur: Ada banyak jenis jamur yang menyebabkan otomikosis. Jamur yang paling umum menyebabkan infeksi adalah Aspergillus dan Candida. Aspergillus adalah jamur yang dapat ditemukan di mana-mana, baik di dalam maupun di luar ruangan. Kita menghirup spora Aspergillus setiap hari tanpa masalah. Akan tetapi, bagi sebagian orang, ini dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti infeksi paru-paru dan reaksi alergi. Candida adalah jenis ragi yang biasanya hidup di kulit dan di dalam tubuh, termasuk di mulut, tenggorokan, dan usus. Beberapa spesies dapat menyebabkan kandidiasis.
  • Penggunaan antibiotik dan steroid: Telah terjadi peningkatan kasus otomikosis dalam beberapa tahun terakhir. Para ahli mengatakan bahwa peningkatan ini disebabkan oleh meluasnya penggunaan antibiotik spektrum luas dan steroid, serta obat tetes telinga antibiotik. Dalam sebuah penelitian terhadap 26 anak muda dengan otomikosis, para peneliti menemukan bahwa mereka telah menggunakan obat tetes telinga antibiotik yang mengandung ofloksasin untuk mengobati kotoran telinga. Beberapa peneliti percaya bahwa antibiotik memengaruhi tingkat pH saluran telinga dan menghilangkan bakteri pesaing, sehingga memudahkan jamur untuk tumbuh.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Otomikosis lebih sering dialami orang-orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah. Mereka mungkin memiliki lebih banyak komplikasi dan kekambuhan otomikosis. Satu komplikasi parah terjadi jika infeksi menyebar ke tulang temporal tengkorak. Jika tidak diobati, ini bisa berakibat fatal.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kamu mengalami infeksi saluran telinga antara lain:

  • Kemasukan air saat berenang.
  • Membersihkan telinga dengan korek kuping dan melukai saluran telinga.
  • Menggunakan alat bantu dengar seperti penyumbat telinga, khususnya jika itu kotor atau kamu tidak membersihkannya dengan benar.
  • Iritan seperti cat rambut atau hair spray masuk ke dalam telinga.
  • Beberapa orang lebih rentan terkena infeksi saluran telinga. Orang-orang dengan kondisi seperti diabetes, limfoma, AIDS, eksem, dermatitis seboroik, psoriasis, atau orang dengan alergi lebih mungkin mengalami infeksi.

Menambahkan dari Verywell Health, orang yang baru saja menjalani transplantasi atau menerima kemoterapi atau terapi radiasi mungkin juga lebih rentan terhadap infeksi jamur pada telinga.

3. Diagnosis

Untuk menentukan apakah infeksi telinga disebabkan oleh jamur, dokter akan memeriksa riwayat kesehatan dan gejala yang dimiliki. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik menggunakan otoskop, alat berlampu yang digunakan untuk melihat bagian dalam telinga dengan lebih baik. Dokter akan mencari tanda-tanda infeksi di saluran telinga dan gendang telinga (Mycoses, 2019).

Jika ada cairan, kotoran, atau jenis penumpukan lainnya di telinga, dokter akan mengumpulkan sampel dan mengirimkannya ke laboratorium untuk menentukan penyebab infeksi telinga, apakah itu bakteri atau jamur.

Pasalnya, gejalanya sama, sehingga mengetahui apa penyebab infeksi telinga akan membuat pengobatan lebih efektif.

Kultur sering kali tidak diperlukan karena infeksi jamur memiliki tampilan dan presentasi klasik.

Baca Juga: Amankah Menggunakan Penyumbat Telinga saat Tidur?

4. Pengobatan

Otomikosis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi konsultasi dokter (pexels.com/Lucas Guimarães Bueno)

Perawatan otomikosis bisa berupa obat tetes telinga, krim topikal, atau obat oral.

Pembersihan

Pertama-tama, dokter biasanya perlu membersihkan telinga. Dokter mungkin menggunakan bilas atau alat pengisap. Pembersihan akan menghilangkan kotoran atau bahan yang menumpuk dan memungkinkan obat bekerja lebih baik.

Selanjutnya, telinga dibersihkan dan dikeringkan untuk menghambat pertumbuhan jamur lebih lanjut.

Jangan mencoba membersihkan telinga sendiri dengan kapas, korek kuping, atau alat lain karena ini bisa memperburuk kondisi.

Obat tetes telinga atau agen topikal

Dokter mungkin meresepkan obat tetes telinga yang mengandung agen antijamur. Studi menunjukkan bahwa 1 persen obat tetes telinga klotrimazol menunjukkan tingkat kesembuhan yang tinggi dan mencegah kekambuhan (Journal of Pakistan Medical Association, 2014).

Obat tetes telinga mungkin juga mengandung ekonazol, mikonazol, atau amfoterisin B, di antara bahan kimia lainnya.

Antijamur juga bisa dalam bentuk krim topikal yang dioleskan ke telinga luar.

Obat topikal lainnya mungkin termasuk:

  • Aluminium asetat.
  • Asam salisilat
  • Hidrogen peroksida

Bahan-bahan di atas dapat membantu mengobati jamur atau melunakkan kerak yang terbentuk untuk membantu obat lain menembus lebih baik.

Obat oral

Obat oral seperti itraconazole atau voriconazole biasanya dicadangkan untuk infeksi yang lebih parah, atau infeksi yang sulit dihilangkan dengan obat topikal. Beberapa spesies jamur resistan terhadap obat tetes telinga antijamur.

Antijamur oral bisa menjadi masalah bagi orang yang memiliki penyakit hati.

Pereda nyeri yang dijual bebas, seperti asetaminofen atau ibuprofen, dapat digunakan untuk meredakan nyeri ringan.

5. Komplikasi yang dapat terjadi

Infeksi jamur pada telinga biasanya bukan kondisi yang serius, tetapi ada beberapa kasus langka yang dapat menyebabkan komplikasi. Komplikasi ini meliputi:

  • Gendang telinga pecah.
  • Gangguan pendengaran.
  • Infeksi pada tulang temporal di sisi dan pangkal tengkorak.
  • Mastoiditis jamur (radang tulang yang ada di samping telinga).
  • Peradangan otak (ensefalitis).

Meskipun jarang, tetapi komplikasi dapat serius dan berpotensi mengancam jiwa. Jadi, penting untuk segera mencari pengobatan jika menduga kamu memiliki otomikosis.

6. Pencegahan

Otomikosis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi menggaruk telinga (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Ada beberapa cara untuk membantu mencegah otomikosis. Ini termasuk:

  • Menyisakan sedikit kotoran telinga di telinga untuk sifat antijamur alaminya.
  • Mengeringkan telinga dengan baik setelah berenang dan mandi.
  • Menggunakan penyumbat telinga saat berenang untuk mencegah air masuk ke dalam telinga.
  • Menggunakan pengering rambut dengan kecepatan rendah untuk mengeringkan telinga.
  • Hindari menggaruk telinga karena dapat merusak kulit dan memudahkan jamur untuk menyerang.
  • Hindari menggunakan korek kuping untuk membersihkan telinga.

Umumnya otomikosis tidak berbahaya dan mudah diobati dengan perawatan antijamur. Namun, ini bisa berkembang menjadi kronis jika penderitanya tidak merespons pengobatan atau memiliki sistem kekebalan yang lemah, diabetes melitus, atau kondisi kulit kronis seperti eksem.

Otomikosis biasanya dapat dicegah dengan menjaga telinga tetap kering dan menghindari sumber air yang terkontaminasi.

Baca Juga: 10 Penyebab Benjolan di Belakang Telinga, Jangan Disepelekan

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya