Pernah Dengar Pap Smear Anal? Ini Kegunaannya!

Prosedur untuk skrining kanker dubur

Mungkin kamu sudah akrab dengan Pap smear serviks untuk skrining kanker serviks. Namun, tahukah kamu kalau metode ini juga bisa digunakan untuk skrining kanker dubur atau kanker anus, kanker yang juga bisa diakibatkan oleh virus HPV yang ditularkan secara seksual?

Kanker dubur relatif jarang, sehingga kebanyakan orang tidak perlu mempertimbangkan untuk melakukan Pap smear anal. Walaupun jarang, tetapi kasus kanker dubur diperkirakan meningkat. Pada kelompok orang tertentu, risikonya lebih tinggi daripada populasi umum.

Baca terus artikel ini mengenai prosedur Pap smear anal, metodenya, dan kapan kamu memerlukannya.

1. Tujuan Pap smear anal

Pemeriksaan Pap smear anal bertujuan untuk melihat perubahan pada sel skuamosa yang melapisi anus serta serviks (Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, 2018). Perubahan pada sel ini mungkin menunjukkan kemungkinan berkembangnya kanker atau kanker telah berkembang.

Seperti halnya kanker serviks, human papillomavirus (HPV) bertanggung jawab atas sebagian besar kasus kanker dubur. Faktanya, menurut National Cancer Institute, lebih dari 90 persen kanker dubur disebabkan oleh HPV, yang juga bertanggung jawab atas kanker penis serta kanker kepala dan leher.

Sebagai catatan, dari ratusan strain HPV, dua strain yang paling sering dikaitkan dengan kanker dubur adalah HPV 16 dan HPV 18. Keduanya merupakan target vaksin HPV.

2. Siapa yang direkomendasikan untuk menjalani Pap smear anal?

Pernah Dengar Pap Smear Anal? Ini Kegunaannya!ilustrasi konsultasi dengan dokter (pexels.com/Thirdman)

Tidak ada organisasi yang mengeluarkan pedoman skrining kanker dubur rutin untuk masyarakat umum. Namun, karena orang yang hidup dengan HIV paling berisiko terhadap infeksi HPV, HIV Medicine Association of the Infectious Diseases Society of America (HIVMA) merekomendasikan bahwa orang tertentu yang hidup dengan HIV melakukan Pap smear dubur:

  • Laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki.
  • Perempuan yang melakukan seks anal reseptif.
  • Perempuan dengan riwayat hasil Pap smear serviks yang abnormal.
  • Semua orang yang terinfeksi HIV yang memiliki kutil kelamin (kondiloma).

Kelompok tambahan yang berisiko tinggi terkena kanker dubur menurut American Cancer Society antara lain:

  • Perempuan yang pernah mengidap kanker vagina, vulva, atau serviks.
  • Siapa pun yang telah menjalani transplantasi organ.
  • Siapa pun yang memiliki riwayat kutil kelamin.

Selain itu, kanker dubur lebih sering terjadi pada orang yang berusia di atas 50 tahun serta perokok.

3. Persiapan

Tidak ada persiapan khusus untuk Pap smear anal. Namun, ada beberapa hal yang tidak boleh kamu lakukan sebelumnya untuk memastikan hasil akurat. Dilansir Verywell Health, selama 24 jam sebelum Pap smear anal, jangan:

  • Melakukan hubungan seks anal reseptif.
  • Memasukkan krim, pelumas, atau obat apa pun ke dalam anus.
  • Memasukkan mainan seks atau benda lain ke dalam anus.
  • Melakukan douching atau menggunakan enema.

Kalau, karena alasan apa pun, kamu tidak mematuhi instruksi di atas, hubungi penyedia layanan kesehatan dan tanyakan apakah kamu harus menjadwal ulang tes.

Baca Juga: Kanker Anus: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

4. Prosedur

Pernah Dengar Pap Smear Anal? Ini Kegunaannya!ilustrasi prosedur Pap smear anal (unsplash.com/Alexander Grey)

Selama prosedur, kamu harus melepaskan pakaian dari pinggang ke bawah dan mengenakan gaun medis. Perempuan mungkin memilih untuk memakai rok atau dress sehingga tidak perlu melepasnya, sehingga yang perlu dilepaskan hanya sepatu dan pakaian dalam. Ruang pemeriksaan medis cenderung dingin, sehingga kamu mungkin ingin memakai atau membawa kaus kaki agar nyaman.

Tes Pap smear anal cuma makan waktu kurang dari 5 menit.

Sebelum tes

Saat tiba di tempat tes, kamu akan check-in dengan resepsionis. Ketika tiba waktunya untuk pemeriksaan, staf fasilitas layanan kesehatan akan mengantar kamu ke ruangan pemeriksaan. Kamu akan diberikan gaun medis dan diinstruksikan untuk menanggalkan pakaian dari pinggang ke bawah sebelum mengenakan gaun. Jangan ragu untuk mengenakan kaus kaki kalau kamu akan merasa kedinginan.

Selama tes

Pap smear anal mirip Pap smear serviks. Namun, terdapat beberapa perbedaan penting.

Dilansir GoodRx Health, selama prosedur Pap smear anal, dokter akan memasukkan swab kecil ke dalam anus untuk mengumpulkan sampel sel dari lokasi yang tepat. Dokter akan memutar swab tersebut beberapa kali untuk mengumpulkan sel dari jaringan anus. Setelahnya, dokter juga melakukan pemeriksaan rektal dengan jari untuk memeriksa adanya kelainan, seperti pembengkakan, pendarahan, atau kelenjar yang membesar.

Sampel tersebut kemudian dikirim ke laboratorium untuk diperiksa di bawah mikroskop. Sampel juga akan dilihat apakah memiliki tanda prakanker atau kanker. Dokter juga dapat memeriksa untuk HPV.

Prosedur Pap smear anal mungkin sedikit tidak nyaman, tetapi tidak menyakitkan. Prosedur ini biasanya diulang setiap tahun tergantung pada faktor risiko kamu untuk kanker dubur.

5. Interpretasi hasil

Pemeriksaan sampal Pap smear anal di laboratorium biasanya makan waktu sekitar dua minggu untuk mendapatkan hasilnya. Berikut ini interpretasi hasil pemeriksaan:

  • Negatif: Semua sel ditemukan normal.
  • Tidak memuaskan: Sampel yang diambil tidak dapat diuji (misalnya terlalu sedikit atau terkontaminasi) sehingga perlu pengujian ulang.
  • Atypical Squamous Cells of Undetermined Significance (ASCUS): Ada beberapa sel atipikal (atau tidak biasa). Ini mungkin menunjukkan infeksi atau peradangan.
  • ASC-H (Sel Skuamosa Atipikal, tidak dapat mengesampingkan Lesi Intraepitel Skuamosa Anal Tingkat Tinggi (HSIL): Hasil ini dapat menunjukkan kelainan ringan atau sesuatu yang lebih parah.
  • Low-Grade Anal Squamous Intraepithelial Lesion (LSIL): Ada beberapa sel abnormal.
  • High-Grade Anal Squamous Intraepithelial Lesion (HSIL): Kelainan sel parah yang bisa menjadi prakanker. Lebih banyak pengujian akan dibutuhkan.
  • Karsinoma skuamosa: Perubahan sel yang mengindikasikan kanker. Kalau kamu mendapatkan hasil ini, dokter selanjutnya akan merekomendasikan biopsi.

6. Tindak lanjut

Pernah Dengar Pap Smear Anal? Ini Kegunaannya!ilustrasi pemeriksaan sampal Pap smear anal (pexels.com/Chokniti Khongchum)

Umumnya, dokter akan mendapatkan hasil Pap smear anal dalam beberapa hari dan dokter atau stafnya akan menghubungi kamu. Kadang, hasil tes dikirim lewat email. Kalau tidak memahami hasilnya, hubungi penyedia layanan kesehatan untuk mengajukan pertanyaan apa pun.

Jika sel-sel abnormal ditemukan, tergantung pada tingkatannya, kamu mungkin perlu dipantau atau kamu akan diminta datang untuk pengujian lebih lanjut, yang dapat mencakup pemeriksaan anus digital, biopsi, atau anoskopi.

Anoskopi adalah tes ketika alat ringan kecil yang disebut anoskop dimasukkan ke dalam anus untuk menyinari kulit yang melapisi anus dan rektum. Sering kali, anoskopi resolusi tinggi (HRA) akan direkomendasikan untuk tindak lanjut dari Pap smear anal yang abnormal. Jenis anoskopi ini dilakukan dengan instrumen beresolusi tinggi dan bisa lebih akurat daripada anoskopi biasa.

Terkadang, anoskopi dilakukan bersamaan dengan biopsi.

Merasa cemas sebelum, selama, dan setelah Pap smear anal adalah hal yang wajar. Namun, prosedur ini cepat dan relatif mudah, kok!

Tetap tenang dan ingat bahwa ini hanyalah alat skrining, bukan tes diagnostik. Bahkan jika kamu menerima hasil positif, itu tidak berarti bahwa kamu telah atau akan mengembangkan kanker. Sering kali, lesi abnormal sembuh dengan sendirinya dan tidak menjadi kanker.

Pap smear anal direkomendasikan untuk orang yang berisiko lebih tinggi terkena kanker dubur. Kalau kamu punya pertanyaan tentang kesehatan seksual atau risiko infeksi HPV, tanyakan kepada dokter. Dokter dapat membantu apakah prosedur ini direkomendasikan dalam kasus kamu. Pap smear anal tahunan dapat membantu mendeteksi kanker secara dini sehingga dapat diobati dan disembuhkan.

Baca Juga: Sakit di Anus yang Terasa Menusuk saat BAB? Waspadai Abses Anus

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya