Penularan Hepatitis Lewat Hubungan Seks, Ini 8 Hal yang Sering Ditanya

Penularan setiap jenis virus punya risiko yang berbeda

Sudah diketahui secara luas bahwa virus hepatitis dapat menyebar melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi atau berbagi jarum suntik yang kotor. Namun, penyakit perusak hati ini terkadang juga bisa menyebar melalui kontak seksual.

Nah, setiap jenis virus hepatitis memiliki risiko yang berbeda untuk ditularkan melalui hubungan seksual. Baca terus informasi lengkapnya di bawah ini.

1. Bagaimana risiko penularan hepatitis A lewat hubungan seks?

Mengutip laman Pusat Pengendalian dan Pecegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), virus hepatitis A (HAV) dapat terjadi dari aktivitas seksual apa pun dengan orang yang terinfeksi dan tidak terbatas pada kontak fekal-oral (bentuk penularan melalui mulut dari benda, makanan, atau minuman yang terkontaminasi kotoran orang yang terinfeksi virus).

Orang yang aktif secara seksual dianggap berisiko terkena hepatitis A jika pria berhubungan seks dengan pria, tinggal bersama atau berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi, atau menggunakan narkoba suntik.

Vaksinasi adalah cara yang paling efektif untuk mencegah penularan hepatitis A di antara orang-orang yang berisiko terinfeksi.

2. Bagaimana risiko penularan hepatitis B lewat hubungan seksual?

Penularan Hepatitis Lewat Hubungan Seks, Ini 8 Hal yang Sering Ditanyailustrasi virus hepatitis B (flickr.com/Biomed fit)

Virus hepatitis B (HBV) adalah jenis hepatitis yang paling sering dikaitkan dengan penularan seksual, karena virus ini hadir dalam air mani, cairan tubuh, dan darah yang dibagikan saat berhubungan seks tanpa kondom. Hal ini juga ditularkan melalui berbagi jarum atau pisau cukur dan paparan darah lainnya, seperti dari ibu ke bayi selama kelahiran, mengutip Verywell Health.

Rute utama penularannya adalah melalui darah dan cairan tubuh, dan tidak ditularkan melalui rute lain. Kamu tidak dapat tertular virus ini dari dudukan toilet atau dari kontak biasa dengan benda apa pun yang disentuh oleh orang yang terinfeksi. Kabar baiknya, hepatitis B bisa dicegah dengan vaksinasi.

3. Bagaimana risiko penularan hepatitis C lewat hubungan seks?

Penularan hepatitis C lewat kontak seksual secara umum dianggap sangat jarang, dan ini tidak dianggap sebagai cara utama penularan virus hepatitis C (HCV).

Virus hepatitis C tidak mudah menular melalui hubungan seksual. Biasanya, virus hepatitis C ditularkan melalui pajanan darah yang digunakan bersama jarum suntik selama penggunaan obat suntik, dan pada tingkat yang jauh lebih rendah melalui pajanan di tempat perawatan kesehatan. Beberapa kasus infeksi hepatitis C telah dilaporkan melalui paparan pekerjaan dan perinatal (sebelum dan setelah melahirkan bayi).

Akan tetapi, meskipun tidak umum, hepatitis C bisa ditularkan melalui aktivitas seksual. Memiliki infeksi menular seksual, berhubungan seks dengan banyak pasangan, dan melakukan seks anal tampaknya meningkatkan risiko seseorang untuk hepatitis C. Risikonya sangat rendah di antara pasangan heteroseksual dalam hubungan biasa.

Pria yang berhubungan seks dengan pria dengan banyak pasangan seks yang koinfeksi (infeksi simultan oleh dua virus) dengan HCV dan HIV telah terbukti menularkan hepatitis C. 

Hingga kini tidak ada vaksin hepatitis C. Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan menghindari perilaku yang dapat menyebarkan penyakit, terutama berbagi jarum suntik atau peralatan lain untuk menyuntikkan narkoba.

Ada pula rekomendasi untuk tes hepatitis C satu kali untuk semua orang dewasa (18 tahun ke atas) dan tes rutin untuk orang-orang dengan faktor risiko.

4. Apakah laki-laki dan perempuan sama-sama berisiko terkena dan menyebarkan hepatitis melalui hubungan seks?

Penularan Hepatitis Lewat Hubungan Seks, Ini 8 Hal yang Sering Ditanyailustrasi melakukan hubungan seks (unsplash.com/Womanizer Toys)

Risiko ini ditentukan oleh perilaku seseorang, bukan jenis kelaminnya, meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa lebih mungkin bagi laki-laki untuk menularkan HCV kepada perempuan daripada sebaliknya, seperti dilansir WebMD.

Laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki 10 hingga 15 kali lebih mungkin terinfeksi hepatitis B dibandingkan dengan populasi umum.

Baca Juga: Tak Hanya A dan B, Kenali 5 Jenis Hepatitis dan Perbedaannya

5. Apakah tindakan seksual tertentu lebih mungkin untuk menularkan hepatitis?

Setiap aktivitas seksual yang dapat menyebabkan lecet, luka, atau trauma lainnya sangat berisiko.

Seks anal dianggap lebih berisiko daripada seks vaginal, dan keduanya lebih berisiko daripada seks oral. Kontak oral-anal juga berisiko.

Untuk meminimalkan risiko penularan virus, para ahli mengatakan bahwa setiap orang yang aktif secara seksual yang tidak dalam hubungan monogami harus melakukan tindakan pencegahan, seperti menggunakan kondom, dental dam, kondom perempuan, dan finger cot atau finger stool (adalah pelindung jari yang mirip kondom) antara kamu dan cairan tubuh dan darah orang lain, selain mendapatkan vaksinasi terhadap hepatitis A dan B.

6. Apakah mungkin tertular hepatitis lewat ciuman?

Penularan Hepatitis Lewat Hubungan Seks, Ini 8 Hal yang Sering Ditanyailustasi berciuman (pexels.com/Loc Dang)

Tertular hepatitis lewat berciuman dengan orang yang terinfeksi tergolong jarang. Namun, ciuman dalam yang melibatkan pertukaran air liur dalam jumlah banyak mungkin dapat menularkan HBV, khususnya jika ada luka atau abrasi dalam mulut orang terinfeksi.

7. Apakah sex toy dan vibrator dapat menularkan hepatitis?

Penularan lewat vibrator dan sex toy mungkin saja terjadi karena HBV dapat hidup di luar tubuh selama seminggu atau lebih. Merendam vibrator dalam air mendidih mungkin dapat menurunkan risiko. Namun, paling amannya adalah menghindari penggunaan benda-benda tersebut hingga pasangan seksual mendapatkan vaksinasi hepatitis.

8. Seberapa efektif kondom dalam menghentikan penularan hepatitis secara seksual?

Penularan Hepatitis Lewat Hubungan Seks, Ini 8 Hal yang Sering Ditanyailustrasi kondom laki-laki dan kondom perempuan (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)

Kondom lateks diyakini setidaknya 99 persen efektif. Kecuali kamu menjalani hubungan monogami, yang terbaik adalah menggunakan kondom dalam setiap hubungan seksual. 

Beberapa ahli merekomendasikan untuk tetap menggunakan kondom biasa. Kondom beraroma atau diberi perasa lebih mungkin untuk gagal. Selain itu, untuk kondom lateks, hindari penggunaan pelumas seks berbahan minyak karena memungkinkan permukaan kondom robek. Ini karena mineral dalam minyak bersifat merusak.

Untuk meminimalkan risiko terkena hepatitis lewat hubungan seksual, gunakan kondom (untuk pria) setiap melakukan hubungan seks vaginal, oral, maupun anal. Pahami cara menggunakan kondom dengan tepat untuk mencegah paparan cairan tubuh saat melakukan kontak seksual. Bukan cuma hepatitis, ini juga akan mengurangi risiko penyakit menular seksual lainnya seperti HIV, gonore, sifilis, klamidia, dan herpes genital.

Untuk perlindungan maksimal, konsultasikan ke dokter mengenai vaksin untuk hepatitis A dan hepatitis B. Perlu digarisbawahi bahwa walaupun vaksinasi dapat mengurangi risiko hepatitis, tetapi itu tidak mengurangi risiko terhadap penyakit menular seksual lainnya. Seks aman dan sehat tetap penting sebagai bagian dari langkah pencegahan.

Baca Juga: 7 Cara Mengobati Hepatitis Berdasarkan Jenisnya, Tak Bisa Sembarangan!

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya