Penyakit Plummer, Kondisi yang Sebabkan Hipertiroidisme

Gejala utamanya sama dengan gejala hipertiroidisme

Penyakit Plummer (Plummer disease atau juga dikenal sebagai gondok multinodular toksik/toxic multinodular goiter) adalah kondisi yang menyebabkan hipertiroidisme, yaitu kondisi ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid secara berlebihan.

Kondisi ini mengacu pada satu atau lebih nodul (biasanya pertumbuhan jinak) di kelenjar tiroid yang membuat hormon tiroid tanpa menanggapi sinyal untuk menjaga keseimbangan hormon tiroid. Hasilnya akhirnya adalah terlalu banyak hormon tiroid yang dapat diproduksi dan dilepaskan ke dalam aliran darah, mengakibatkan hipertiroidisme.

1. Penyebab

Para ahli percaya bahwa penyakit Plummer mungkin berkaitan dengan genetik. Kalau kamu punya riwayat keluarga dengan kondisi ini, kemungkinan besar kamu akan mengembangkannya. Selain itu, perempuan juga lebih mungkin untuk mengembangkan nodul beracun dibandingkan laki-laki, mengutip Penn Medicine.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit Plummer di antaranya:

  • Defisiensi atau kekurangan yodium dianggap sebagai salah satu pemicu penyakit yang paling penting.
  • Orang yang berusia di atas 40 tahun lebih mungkin mengembangkan penyakit Plummer, terutama yang sudah lama menderita nodul non toksik.
  • Perempuan memiliki risiko 6 kali lipat lebih tinggi.
  • Riwayat keluarga gondok nodular juga merupakan faktor risiko yang signifikan.
  • Iradiasi kepala dan leher membuat kamu rentan terhadap berbagai penyakit tiroid dan pembentukan nodul.

2. Gejala

Penyakit Plummer, Kondisi yang Sebabkan Hipertiroidismeilustrasi sulit tidur (pexels.com/cottonbro)

Gejala utama penyakit Plummer sama dengan gejala hipertiroidisme. Terlalu banyak hormon tiroid dapat menyebabkan:

  • Diare.
  • Kelelahan.
  • Peningkatan nafsu makan.
  • Penurunan berat badan.
  • Sulit tidur.
  • Wajah merona (flushing).
  • Detak jantung cepat atau palpitasi.
  • Peningkatan keringat.
  • Intoleransi panas.

Kondisi ini menyebabkan gondok, yaitu membesarnya kelenjar tiroid yang dapat mengakibatkan tonjolan leher yang menonjol. Namun, pembesaran mungkin tidak terlihat pada awalnya, mengutip Verywell Health.

Orang-orang dengan penyakit Plummer juga bisa mengalami:

  • Menstruasi tidak teratur.
  • Kegelisahan.
  • Kram otot.
  • Perubahan suasana hati.

Baca Juga: Hipertiroidisme: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

3. Diagnosis

Dikatakan dalam laman American Thyroid Association, diagnosis hipertiroidisme dibuat berdasarkan gejala dan temuan pemeriksaan fisik, dan dikonfirmasi dengan tes laboratorium yang menunjukkan kelebihan hormon tiroid.

Pada hipertiroidisme, ada kadar hormon tiroid yang tinggi dalam darah ditambah kadar thyroid-stimulating hormone (TSH) yang rendah. Setelah diagnosis hipertiroidisme ditegakkan, pemindaian tiroid dapat dilakukan. Tes ini menggunakan yodium radioaktif untuk menunjukkan di mana tiroid berfungsi. Nodul toksik muncul pada satu area aktivitas berlebihan dan gondok multinodular toksik memiliki banyak area.

Ultrasonografi (USG) tiroid juga dapat digunakan untuk mengevaluasi keberadaan nodul tiroid dengan lebih baik.

4. Perawatan

Penyakit Plummer, Kondisi yang Sebabkan Hipertiroidismeilustrasi operasi atau pembedahan (pexels.com/ Павел Сорокин)

Perawatan untuk penyakit Plummer mungkin melibatkan terapi obat dan operasi. Obat dapat membantu mengendalikan gejala hipertiroidisme, tetapi tidak mengatasi masalah yang mendasari nodul yang memproduksi hormon tiroid secara berlebihan.

Salah satu pilihan adalah terapi yodium radioaktif untuk mengecilkan nodul beracun. Bentuk radioaktif (isotop) yodium diberikan dalam bentuk pil. Kelenjar tiroid menyerap sebagian besar yodium dalam tubuh dan tidak membedakan antara isotop. Radioaktivitas membunuh sel tiroid. Kamu mungkin memerlukan dua putaran terapi yodium jika memiliki gondok besar karena nodul beracun.

Dokter dapat merekomendasikan operasi pengangkatan jika nodul beracun terlalu besar untuk diobati dengan terapi yodium radioaktif. Pembedahan melibatkan pengangkatan sebagian besar kelenjar tiroid yang mengandung nodul.

Mungkin ada cukup jaringan tiroid yang tersisa untuk menghasilkan tingkat hormon yang tepat. Obat mungkin masih diperlukan, terutama jika ahli bedah harus mengangkat seluruh tiroid.

5. Prognosis

Beberapa orang dengan penyakit Plummer tidak memiliki gejala dan mungkin tidak perlu pengobatan. Jika ada gejala, pengobatan biasanya efektif. Dalam kebanyakan kasus, tidak ada kekambuhan penyakit setelah operasi tiroid. Namun, perlu dicatat bahwa penyakit ini cenderung menyerang orang dewasa yang lebih tua, dan pada usia yang lebih tua komplikasi lebih mungkin terjadi.

Studi tahun 2021 dan 2022 juga menunjukkan bahwa memiliki kondisi yang menyebabkan hipertiroidisme, seperti penyakit Plummer, dapat meningkatkan risiko mengembangkan kanker tiroid.

Apabila kamu memiliki tonjolan di leher atau mengalami gejala hipertiroidisime, segera konsultasi dokter. Dokter dapat melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah itu penyakit Plummer, atau memeriksa kondisi mendasar lainnya yang mungkin menyebabkan gejala seperti kelelahan, detak jantung yang cepat, dan penurunan berat badan.

Karena gejala hipertiroidisme bisa mirip kondisi medis lainnya, mungkin perlu waktu untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Beri tahu dokter semua gejala untuk mendapatkan evaluasi dan perawatan yang dibutuhkan. 

Baca Juga: 7 Fakta Krisis Tiroid, Komplikasi Berbahaya dari Hipertiroidisme

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya