10 Penyebab Kaki Kamu Bau dan Solusinya, biar Gak Bikin Malu!

Bisa karena gangguan keringat hingga infeksi kulit

Bau kaki adalah hal yang normal. Namun, kalau baunya sangat menyengat tentu itu bisa bikin malu, dan lebih dari itu, bisa menandakan ada masalah.

Bau kaki mungkin bukan sesuatu yang serius, tetapi untuk mengatasi bau kaki secara efektif, akar masalahnya harus ditemukan.

Ada banyak penyebab kenapa kaki berbau lebih aneh atau busuk dari biasanya. Ini bisa karena gangguan keringat, pertumbuhan bakteri berlebihan, atau infeksi kulit. Nah, inilah beberapa penyebab bau kaki dan solusinya.

1. Hiperhidrosis

Hiperhidrosis terjadi ketika kelenjar keringat terlalu aktif, membuatmu banyak berkeringat bahkan saat tidak kepanasan atau berolahraga. Ini bisa terjadi pada seluruh tubuh, atau kamu mungkin berkeringat berlebihan di satu area seperti kaki, mengutip Insider.

Ada banyak jenis bakteri di bagian bawah kaki, dan keringat berlebih menciptakan kelembapan, yang membuat pertumbuhan bakteri lebih banyak.

Bakteri ini memecah minyak kulit dan sel kulit mati, dan proses ini dapat menimbulkan bau kaki yang kuat seperti cuka.

2. Kurap kaki

10 Penyebab Kaki Kamu Bau dan Solusinya, biar Gak Bikin Malu!ilustrasi penyebab bau kaki (pexels.com/Isaac Taylor)

Kurap kaki, juga disebut tinea pedis atau athlete's foot, adalah infeksi jamur umum yang dapat menyebabkan kaki berbau asam atau mirip bau keju. Selain bau yang tidak sedap, kurap kaki juga dapat menyebabkan kulit gatal, pecah-pecah, atau terkelupas di sekitar area yang terkena.

Jamur menyukai tempat yang hangat dan lembap. Jadi, saat kaki berkeringat di dalam sepatu dan kaus kaki, itu menciptakan lingkungan yang sempurna untuk jamur. 

Seperti bakteri, jamur dapat menimbulkan bau tak sedap, terutama jika infeksi terkonsentrasi di sela-sela jari kaki.

3. Telapak kaki berlubang (pitted keratolysis)

Pada orang-orang yang rentan terhadap keringat berlebih, telapak kaki mungkin mengalami pertumbuhan bakteri Kytococcus sedentarius berlebih. Tidak semua orang terpengaruh oleh bakteri ini, tetapi sekitar 10 persen hingga 15 persen orang mengalami pertumbuhan berlebih Kytococcus sedentarius, yang membuat bau kaki sangat tidak sedap, seperti dilansir KidsHealth.

Seperti bakteri lainnya, Kytococcus sedentarius mengeluarkan bau ketika mereka memecah minyak dan sel kulit mati di kaki. Namun, tidak seperti bakteri lain, bakteri tersebut juga menghasilkan senyawa belerang yang mudah menguap, yang menimbulkan bau seperti telur busuk.

Jika bakteri tumbuh terlalu banyak, maka dapat menyebabkan kondisi yang disebut pitted keratolysis, yang dapat menyebabkan infeksi gatal pada telapak kaki.

4. Stres

10 Penyebab Kaki Kamu Bau dan Solusinya, biar Gak Bikin Malu!ilustrasi penyebab kaki bau (pexels.com/Andres Ayrton)

Saat dalam kondisi stres, sistem saraf menjadi lebih aktif yang akhirnya menyebabkan kamu berkeringat.

Dijelaskan dalam laman Insider, keringat stres berbeda dengan keringat yang biasa dikeluarkan dari olahraga atau hiperhidrosis. Keringat stres diproduksi oleh kelenjar apokrin di kulit dan cenderung memiliki lebih banyak asam lemak dan protein daripada keringat biasa.

Keringat jenis ini membutuhkan waktu lebih lama untuk menguap, sehingga memiliki waktu lebih lama untuk bereaksi dengan bakteri di kulit dan menghasilkan bau.

5. Kebersihan kaki yang buruk

Kebersihan kaki yang buruk dapat berkontribusi terhadap bau kaki. Inilah beberapa kebiasaan yang bisa membuat kakimu berbau tidak sedap:

  • Mengenakan kaus kaki yang sama dua hari berturut-turut.
  • Memakai sepatu yang terlalu ketat.
  • Bertelanjang kaki di area publik, misalnya tempat pemandian umum.
  • Memakai sepatu yang lembap atau setengah basah.

Baca Juga: 7 Penyebab Perubahan Bau pada Urine, Apakah Tanda Penyakit?

6. Diabetes

10 Penyebab Kaki Kamu Bau dan Solusinya, biar Gak Bikin Malu!ilustrasi bau kaki (pexels.com/Pixabay)

Memiliki diabetes bukan lantas kaki kamu akan berbau tidak sedap. Namun, komplikasi diabetes tertentu bisa menyebabkan bau kaki.

Dilansir The Healthy, seiring waktu, gula darah tinggi yang kronis dapat merusak saraf di kaki, menyebabkan mati rasa di kaki. Dengan hilangnya sensasi, orang dengan diabetes mungkin tidak sadar bila terdapat luka dan lecet.

Ini merupakan masalah serius. Kalau tidak sadar ada luka di sana, maka perawatan pun terlewatkan. Luka kaki yang tidak diobati bisa dengan cepat terinfeksi dan dengan efek samping bau kaki.

Orang dengan diabetes dapat mengalami penurunan aliran darah ke kaki, yang mungkin mempersulit penyembuhan infeksi. Ini berpotensi menyebabkan gangren, atau jaringan mati. Jika tidak ditangani dengan benar, hal ini dapat mengakibatkan amputasi kaki.

7. Perimenopause dan menopause

Berkat adanya perubahan hormon, perimenopause (transisi menuju menopause) dan menopause sering disertai dengan gejala hot flash dan keringat berlebih. Tidak heran kalau ini bisa berujung pada kaki yang sering berkeringat.

Menggunakan antiperspiran berkualitas dan menjaga kebersihan kaki dapat membantu mencegah bau kaki.

8. Hipertiroidisme

10 Penyebab Kaki Kamu Bau dan Solusinya, biar Gak Bikin Malu!ilustrasi bau kaki (pexels.com/Dids)

Kaki berkeringat dan bau mungkin merupakan tanda peringatan hipertiroidisme, kondisi tiroid yang terlalu aktif.

Kalau kamu telah mempraktikkan kebersihan kaki yang baik namun ini tidak mengatasi bau kaki, pertimbangkan untuk menemui dokter untuk mengesampingkan masalah mendasar lainnya.

9. Keracunan merkuri

Kondisi ini mungkin tidak terpikirkan saat mencurigai penyebab bau kaki. Namun, kalau kamu mengalami gejala seperti gangguan keterampilan motorik, pusing, dan penglihatan ganda, kamu mungkin ingin berbicara dengan dokter untuk menyingkirkan kemungkinan keracunan merkuri.

Salah satu penyebab keracunan merkuri yang paling umum adalah makan terlalu banyak makanan laut.

10. Kopi dan alkohol

10 Penyebab Kaki Kamu Bau dan Solusinya, biar Gak Bikin Malu!ilustrasi bau kaki (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kalau kamu minum kopi dan minuman beralkohol secara berlebihan, maka ini bisa menyebabkan keringat berlebih. Saat keringat di kaki berlebihan, bakteri bisa berkembang biak dan mengeluarkan bau tak sedap, mengutip The Healthy.

Musim panas dan kaki sering tertutup rapat (bersepatu dan berkaus kaki setiap hari) dapat memperburuk masalah ini.

Mengurangi kopi dan alkohol serta praktik kebersihan kaki yang baik dapat membantu meringankan masalah.

Cara mengatasi bau kaki

Kamu tidak dapat sepenuhnya menghilangkan bakteri dan jamur yang hidup di kulit. Namun, jumlahnya bisa ditekan. Makin sedikit bakteri dan jamur yang ada di kulit, makin sedikit bau kaki. 

Menjaga kaki sekering mungkin adalah kuncinya. Lebih sedikit keringat berarti lebih sedikit pertumbuhan bakteri dan jamur.

Dirangkum dari The Healthy dan GoodRx Health, berikut cara-cara untuk membantu menghilangkan bau kaki:

  • Cuci kaki dengan sabun lembut dan air hangat setidaknya sekali sehari. Pastikan untuk benar-benar mengeringkannya setelahnya, termasuk di antara jari-jari kaki.
  • Bertelanjang kaki di rumah. Ini termasuk tidur tanpa kaus kaki, yang akan membuat kaki lebih sejuk dan mencegah keringat terperangkap di kulit.
  • Kenakan sepatu di tempat umum. Ini termasuk tempat-tempat seperti kamar mandi umum dan pusat kebugaran. Mengenakan alas kaki akan melindungi kamu dari bakteri dan jamur ekstra.
  • Coba gunakan antiperspiran kaki. Kamu bisa menggunakan antiperspiran biasa pada kaki, tetapi hasilnya mungkin akan lebih efektif dengan antiperspiran resep yang mengandung 20 persen aluminium klorida heksahidrat.
  • Gunakan minyak esensial pada kaki. Pakai beberapa tetes minyak esensial yang mengandung serai atau thyme di kaki. Minyak ini dapat menurunkan jumlah bakteri.
  • Rendam kaki dengan air yang dicampur garam Epsom atau cuka. Larutan garam Epsom dapat membantu menghilangkan kelembapan dan menutup kelenjar keringat. Campur setengah cangkir garam ke dalam mangkuk besar berisi air hangat dan rendam selama 10 hingga 20 menit. Kamu juga bisa mencoba campuran satu cangkir cuka dengan dua cangkir air. Sebelum merendam kaki, pastikan tidak ada luka terbuka.
  • Kenakan kaus kaki yang bersih dan menyerap kelembapan. Ini akan membantu mencegah keringat terkumpul di sepatu.
  • Jangan memakai sepatu yang sama setiap hari. Mereka membutuhkan waktu untuk kering di antara penggunaan agar bakteri tidak tumbuh. Jika perlu memakai alas kaki khusus untuk bekerja atau hal lain, dapatkan dua pasang sepatu yang sama dan gantilah secara rutin.
  • Rawat kurap kaki jika memilikinya. Kondisi ini dapat memperburuk bau kaki. Untuk mengobatinya, gunakan krim antijamur (seperti terbinafine atau miconazole), bedak, atau semprotan.
  • Bicaralah dengan dokter tentang iontophoresis. Ini adalah perawatan yang menggunakan aliran listrik kecil untuk memblokir kelenjar keringat. Walaupun mungkin terdengar menakutkan, ini benar-benar aman, dan penelitian menunjukkan kebanyakan orang melaporkan penurunan keringat kaki saat menggunakan iontophoresis.
  • Tanyakan kepada dokter tentang Botox. Botox memblokir saraf yang mengaktifkan kelenjar keringat. Digunakan dalam dosis rendah, ini mencegah keringat di area tersebut hingga enam bulan.
  • Pilihan perawatan alami lainnya di rumah termasuk agen berbasis arang, serta agen berbasis soda kue yang dapat dibeli tanpa resep atau dibuat di rumah. Keduanya dapat mengeringkan kulit dan membuatnya tidak ramah bagi bakteri dan jamur.
  • Kelola kondisi medis yang dapat menyebabkan bau kaki, seperti diabetes, hipotiroidisme, dan lain-lain.

Penyebab bau kaki beragam, tetapi paling sering karena keringat berlebih atau basah yang menyebabkan bau tak sedap. 

Memiliki kebersihan kaki yang baik dapat membantu mengurangi bau kaki dan membuat kaki terasa lebih baik. Jika metode rumahan tidak berhasil, sebaiknya temui dokter untuk eveluasi lebih lanjut. Ada kemungkinan kamu membutuhkan obat resep atau perawatan lainnya.

Baca Juga: 8 Penyebab Bau Badan selama Kehamilan, Apakah Wajar?

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya