12 Penyebab Darah dalam Air Kencing Pria

Dari infeksi saluran kemih hingga kanker prostat

Darah dalam air kencing disebut sebagai hematuria, dan ini sangat umum terjadi. Faktanya, menurut studi dalam Expert Review of Anticancer Therapy tahun 2017, sekitar 13 hingga 20 persen orang mengalaminya pada suatu titik dalam hidup.

Darah dalam urine dapat terlihat dengan mata telanjang yang tampak merah terang atau cokelat, atau mungkin mikroskopis yang artinya hanya terdeteksi lewat tes urine.

Darah dalam air kencing mungkin muncul dalam waktu lama, datang dan pergi, atau terjadi hanya sekali. Walaupun kadang dokter mungkin tidak menemukan penyebab langsungnya, tetapi tetap penting untuk berkonsultasi agar dokter dapat mengesampingkan masalah serius.

Khusus buat para pria, inilah beberapa penyebab darah dalam air kencing yang penting untuk diketahui.

1. Infeksi saluran kemih

Dilansir Cleveland Clinic, penyebab darah dalam air kencing pertama adalah infeksi saluran kemih (ISK). ISK dapat terjadi ketika bakteri dari luar tubuh masuk ke sistem saluran kemih—terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra—menyebabkan peradangan dan infeksi.

Risiko ISK pada laki-laki termasuk masalah prostat dan baru menjalani prosedur kateterisasi.

Selain darah dalam urine, gejala ISK yang perlu diketahui antara lain:

  • Sering tiba-tiba ingin buang air kecil.
  • Rasa sakit atau sensasi terbakar di uretra.
  • Urine keruh dan berbau tajam.

Jarang, ISK bisa memengaruhi ginjal. Dalam kasus ini, infeksi cenderung akan lebih parah dan bisa menyebabkan gejala tambahan, seperti:

  • Nyeri di punggung, pinggang, dan selangkanan.
  • Mual dan muntah.
  • Demam dan menggigil.

2. Sistitis

Sistitis dan ISK bisa menjadi hal yang sama, tetapi tidak selalu demikian. Sistitis adalah radang kandung kemih yang dapat disebabkan oleh penyebab menular atau tidak menular. ISK adalah infeksi saluran kemih, termasuk segala sesuatu mulai dari uretra hingga kandung kemih hingga ginjal.

Dipaparkan dalam laman Mayo Clinic, tanda dan gejala sistitis dapat meliputi:

  • Dorongan yang kuat dan terus-menerus untuk buang air kecil.
  • Nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil.
  • Sering buang air kecil dalam jumlah sedikit.
  • Darah dalam urine.
  • Mengeluarkan urine yang keruh atau berbau tajam.
  • Ketidaknyamanan panggul.
  • Perasaan tertekan di area di bawah pusar.
  • Demam ringan.

3. Infeksi ginjal

12 Penyebab Darah dalam Air Kencing Priailustrasi darah dalam urine (freepik.com/freepik)

Pyelonephritis atau infeksi ginjal adalah infeksi bakteri serius pada salah satu atau kedua ginjal. Infeksi ginjal butuh perawatan medis segera. Jika tidak diobati dengan benar, infeksi dapat menyebabkan kerusakan permanen pada ginjal.

Gejala infeksi ginjal dapat meliputi:

  • Demam.
  • Menggigil.
  • Rasa terbakar atau nyeri saat buang air kecil.
  • Harus sering buang air kecil.
  • Dorongan yang kuat dan bertahan lama untuk buang air kecil.
  • Nyeri punggung, pinggang, atau selangkangan.
  • Mual dan muntah.
  • Nanah atau darah dalam urine.
  • Urine yang berbau tidak sedap atau keruh.
  • Sakit perut.

4. Batu ginjal dan kandung kemih

Jika darah mengandung terlalu sedikit cairan dan terlalu banyak limbah, produk limbah dapat berikatan dengan bahan kimia dalam urine, membentuk batu keras di ginjal atau kandung kemih.

Sering kali, batunya cukup kecil untuk dikeluarkan saat buang air kecil. Namun, batu yang lebih besar mungkin tertinggal di ginjal atau kandung kemih atau tersangkut di tempat lain di saluran kemih.

Batu yang lebih besar umumnya menimbulkan gejala yang lebih nyata, seperti:

  • Darah dalam urine.
  • Nyeri punggung bawah di kedua sisi.
  • Sakit perut yang berkepanjangan.
  • Mual atau muntah.
  • Demam dan menggigil.
  • Air kencing berwarna keruh atau berbau tajam.

Baca Juga: Apa yang Terjadi Kalau Tidak Pipis setelah Berhubungan Seks?

5. Beberapa jenis obat

Dilansir Medical News Today, ada beberapa obat yang bisa menyebabkan darah dalam air kencing:

  • Pengencer darah: Obat untuk membantu mencegah penggumpalan darah, tetapi beberapa jenis, termasuk warfarin dan aspirin, dapat menyebabkan darah dalam urine.
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS): Kalau kamu menggunakan obat ini dalam waktu lama, maka dapat merusak ginjal dan menyebabkan darah terlihat dalam tes urine (hematuria mikroskopik).
  • Cyclophosphamide dane ifosfamide: Ini adalah obat kemoterapi yang dapat menyebabkan sistitis hemoragik, yaitu timbulnya darah secara tiba-tiba dalam urine dan nyeri serta iritasi kandung kemih.
  • Senna: Penggunaan obat pencahar ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan hematuria.

Kalau kamu menduga darah dalam urine terjadi karena obat, bicarakan dengan dokter tentang gejala yang kamu alami.

6. Hematuria yang diinduksi olahraga

12 Penyebab Darah dalam Air Kencing Priailustrasi sprint (pexels.com/RUN 4 FFWPU)

Hematuria yang diinduksi oleh olahraga (exercise-induced hematuria atau EIH) mengacu pada darah dalam urine yang terjadi setelah berolahraga. Penyebabnya tidak diketahui secara pasti, tetapi cenderung terkait dengan olahraga intensitas tinggi, bukan durasi olahraga.

Orang yang tidak terhidrasi dengan baik saat berolahraga mungkin juga memiliki risiko yang lebih tinggi.

Studi dalam jurnal Renal Failure tahun 2014 menyelidiki terjadinya EIH pada 491 peserta dewasa yang sehat. Sebanyak 12 persen menunjukkan EIH setelah lari 5 kilometer yang dibatasi waktu. Angka ini turun menjadi hanya 1,3 persen ketika peserta menyelesaikan lari tanpa batasan waktu, menunjukkan bahwa darah dalam urine terjadi karena intensitas usaha selama lari berjangka waktu.

Para penulis mencatat bahwa EIH biasanya sembuh dalam 3 hari dan menyarankan untuk menemui dokter jika terjadi perdarahan yang berlangsung lebih dari 2 minggu.

7. Hiperplasia prostat jinak

Benign prostatic hyperplasia (BPH) atau hiperplasia prostat jinak adalah istilah medis untuk pembesaran prostat.

Prostat yang membesar dapat menekan uretra, mengakibatkan buang air kecil menjadi sulit. Kandunga kemih dapat mengompensasi dengan bekerja lebih keras untuk mengeluarkan urine, yang dapat menyebabkan kerusakan dan pendarahan.

Dilansir Urology Care Foundation, BPH memengaruhi sekitar 50 persen laki-laki dewasa berusia 51–60 tahun dan sebanyak 90 persen dari mereka yang berusia di atas 80 tahun.

Gejala BPH meliputi:

  • Kebutuhan mendesak untuk buang air kecil.
  • Sering buang air kecil, terutama pada malam hari.
  • Kesulitan memulai buang air kecil.
  • Perlu mendorong atau mengejan saat buang air kecil.
  • Aliran urine yang lemah atau terputus-putus.
  • Perasaan bahwa kandung kemih penuh bahkan setelah buang air kecil.
  • Darah dalam air kencing.

Dalam kasus parah, orang dengan BPH mungkin tidak dapat buang air kecil sama sekali. Ini adalah keadaan darurat medis butuh penanganan sesegera mungkin.

8. Baru menjalani kateterisasi

Kesulitan buang air kecil sering terjadi karena cedera, operasi, atau penyakit. Kateter urine adalah tabung fleksibel yang membantu mengalirkan urine dari kandung kemih.

Pada laki-laki, kateter urine bisa menetap atau eksternal. Kateter yang menetap dimasukkan ke dalam kandung kemih melalui uretra. Ini mungkin tetap berada di kandung kemih selama beberapa hari atau minggu.

Kateter urine eksternal adalah alat yang dipasang di atas penis dan mengumpulkan urine ke dalam kantong drainase.

Kedua jenis kateter dapat memungkinkan bakteri memasuki uretra dan berkembang biak, kemungkinan menyebabkan ISK terkait kateter (catheter-associated urinary tract infection atau CAUTI). Ini dapat menyebabkan darah dalam urine.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), sebanyak 75 persen ISK yang didapat di rumah sakit disebabkan oleh penggunaan kateter.

Gejala CAUTI sama dengan ISK umum, tetapi mungkin juga termasuk kontraksi otot yang tiba-tiba dan involunter (spasme) di punggung bawah atau perut.

Baca Juga: 8 Penyebab Air Kencing Berwarna Hijau, Salah Satunya Penyakit Hati

9. Cedera pada ginjal

12 Penyebab Darah dalam Air Kencing Priailustrasi ginjal (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Glomerulonefritis adalah istilah untuk sekelompok penyakit yang dapat melukai glomeruli, struktur kecil dalam ginjal yang membantu menyaring dan membersihkan darah.

Pada orang dengan glomerulonefritis, ginjal yang terluka tidak dapat membuang limbah dan kelebihan cairan dari tubuh. Tanpa pengobatan, glomerulonefritis dapat menyebabkan gagal ginjal.

Glomerulonefritis sering terjadi pada pria muda yang juga mengalami gangguan pendengaran dan penglihatan.

Glomerulonefritis akut datang tiba-tiba dan dapat menyebabkan gejala seperti:

  • Wajah bengkak pada pagi hari.
  • Darah dalam urine.
  • Buang air kecil berkurang.
  • Sesak napas.
  • Batuk.
  • Tekanan darah tinggi.

Glomerulonefritis kronis berkembang perlahan. Dalam beberapa kasus, kamu mungkin tidak mengalami gejala selama beberapa tahun. Tanda dan gejalanya dapat meliputi:

  • Darah dalam urine.
  • Protein dalam urine.
  • Pembengkakan pada wajah atau pergelangan kaki.
  • Sering buang air kecil pada malam hari.
  • Urine berbuih atau berbuih.

10. Kanker prostat

Dengan diagnosis dan penanganan dini, kanker prostat biasanya dapat disembuhkan. Namun, cuma beberapa laki-laki akan mengalami gejala selama tahap dini penyakit, sehingga sangat penting untuk mendapatkan skrining rutin.

Saat gejala kanker prostat muncul, ini bisa mirip BPH. Tanda dan tejala kanker prostat meliputi:

  • Nyeri tumpul di area panggul bawah.
  • Nyeri di punggung bawah, paha, atau paha atas.
  • Ejakulasi yang menyakitkan.
  • Darah pada air mani.
  • Hilang nafsu makan.
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
  • Sakit tulang.

Kalau mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya segera buat janji temu dengan dokter.

11. Kanker kandung kemih

Pada tahap awal kanker kandung kemih, kamu mungkin hanya mengalami sedikit gejala. Menurut American Cancer Society, indikasi paling awal biasanya adalah darah dalam air kencing.

Beberapa orang mungkin melihat perubahan warna urine. Bagi yang lain, jejak darah hanya dapat dideteksi dengan tes urine.

Kemungkinan gejala lain dari kanker kandung kemih stadium awal meliputi:

  • Kebutuhan yang sering atau mendesak untuk buang air kecil, terutama pada malam hari.
  • Kesulitan buang air kecil.
  • Aliran kencing yang lemah.
  • Rasa sakit atau sensasi terbakar saat buang air kecil.

Gejala kanker kandung kemih pada tahap yang lebih lanjut meliputi:

  • Ketidakmampuan untuk buang air kecil.
  • Nyeri punggung bawah di satu sisi.
  • Bengkak di kaki.
  • Hilangnya nafsu makan.
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
  • Sakit tulang.

12. Nefritis lupus

12 Penyebab Darah dalam Air Kencing Priailustrasi infeksi salurah kemih (freepik.com/Jcomp)

Nefritis lupus adalah komplikasi yang sering terjadi pada orang dengan penyakit lupus. Ini terjadi ketika autoantibodi lupus memengaruhi struktur di ginjal yang menyaring limbah. Hal ini menyebabkan radang ginjal dan dapat menyebabkan darah dalam urine, protein dalam urine, tekanan darah tinggi, gangguan fungsi ginjal atau bahkan gagal ginjal.

Tanda dan gejalanya antara lain:

  • Darah dalam air kencing.
  • Urin berbusa.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Pembengkakan di tangan, pergelangan kaki, atau kaki.
  • Tingkat produk limbah yang disebut kreatinin dalam darah tinggi.

Daftar di atas bukanlah daftar lengkap penyebab darah dalam air kencing laki-laki. Jadi, kalau kamu mengalaminya, apalagi disertai gejala lain, segeralah temui dokter. Untuk mencari penyebabnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan meninjau riwayat kesehatan, tes urine, tes darah, dan tes lainnya.

Berdasarkan penyebab yang dicurigai, tes pencitraan seperti ultrasonografi atau pielogram intravena dapat dipesan. Pengobatan hematuria akan tergantung penyebab yang mendasarinya.

Baca Juga: 7 Penyebab Sering Kencing pada Malam Hari, Perlukah Khawatir?

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya