Mengalami Diare Berwarna Hijau, Apa Penyebabnya?

Bisa karena makanan, bisa pula karena kondisi medis serius

Mengeluarkan tinja padat berwarna hijau mungkin tidak perlu dikhawatirkan. Ini karena penyebab umumnya adalah makanan yang kamu makan, seperti sayuran berdaun hijau, suplemen, atau obat-obatan. Namun, bagaimana jika mengalami diare berwarna hijau?

Diare yang warnanya hijau bisa terjadi akibat kondisi medis, seperti infeksi perut atau masalah pencernaan. Inilah sejumlah kemungkinan penyebab diare berwarna hijau?

1. Makanan dan minuman berwarna hijau

Kalau tinja berwarna hijau, atau mengalami diare berwarna hijau, coba pikir-pikir lagi apa yang kamu makan selama beberapa hari terakhir. Bahkan, jika makanan tersebut tidak benar-benar hijau, itu bisa menjadi akar penyebabnya.

Makanan yang dapat menyebabkan tinja berwarna hijau antara lain:

  • Sejumlah besar sayuran berdaun hijau karena klorofil (pigmen hijau pada tanaman).
  • Makanan berwarna ungu atau biru (misalnya bluberi, anggur, jus anggur atau jus beri, wine).
  • Pewarna hijau, ungu, atau biru (dalam permen, es loli, soda, gelatin, slushie, dan lain-lain).

Menurut keterangan dalam laman InformedHealth.org, tinja berwarna hijau mungkin tidak muncul selama satu atau dua hari setelah makan makanan yang mengubah warna tinja menjadi hijau. Jika memang penyebabnya adalah makanan, maka warna tinja akan kembali normal dalam satu atau dua hari.

2. Makanan yang mengandung efek pencahar

Mengalami Diare Berwarna Hijau, Apa Penyebabnya?ilustrasi cabai jalapeno (unsplash.com/Acton Crawford)

Beberapa makanan dengan efek pencahar mempercepat pencernaan. Mereka dapat berkontribusi pada tinja berwarna hijau, terutama jika dimakan dalam jumlah banyak.

Makanan ini seperti tidak menghabiskan waktu yang cukup lama di usus besar juga berarti lebih sedikit air yang diserap, sehingga tinja menjadi encer.

Berdasarkan laporan dalam World Journal of Gastroenterology tahun 2013, makanan dengan efek pencahar yang dapat menyebabkan diare berwarna hijau meliputi:

  • Kopi.
  • Makanan pedas (jalapeño, cabai)
  • Alkohol

Diare hijau atau tinja hijau dari makanan pencahar sering kali berwarna hijau tua.

3. Obat dan suplemen

Dilansir Verywell Health, beberapa obat dan suplemen dapat menyebabkan diare atau tinja berwarna hijau. Apa saja?

  • Suplemen zat besi membuat tinja berwarna hijau tua yang mungkin terlihat hitam saat tinja padat.
  • Obat pencahar membuat pencernaan lebih cepat, yang menyebabkan diare hijau karena empedu hijau dan kandungan air yang lebih tinggi.
  • Antibiotik mengubah bakteri usus, yang dapat menyebabkan lebih banyak empedu dalam tinja dan diare.
  • Obat antidiare: Bismut subsalisilat dapat mengubah warna tinja menjadi hijau atau hitam karena interaksinya dengan enzim pencernaan.
  • Kontrasepsi Depo-Provera: Suntikan ini dapat menyebabkan tinja berwarna hijau, diare, dan banyak efek samping pencernaan lainnya karena efek potensialnya pada kelenjar adrenal, yang menghasilkan hormon yang membantu mengatur beberapa fungsi tubuh.

Dalam sebagian besar keadaan, penyebab diare atau tinja berwarna hijau ini tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika tinja berubah warna atau konsistensi segera setelah memulai pengobatan atau suplemen baru, tanyakan kepada dokter atau apoteker apakah itu merupakan efek samping yang normal.

Juga, perhatikan bahwa tinja yang berwarna hitam, berbeda dengan warna hijau tua atau kehitaman, mungkin merupakan tanda perdarahan saluran cerna. Apabila kamu mengalami hal ini, segera laporkan ke dokter.

4. Infeksi dan keracunan

Mengalami Diare Berwarna Hijau, Apa Penyebabnya?ilustrasi diare (freepik.com/jcomp)

Apabila curiga mengalami keracunan makanan atau infeksi saluran cerna dan tidak sembuh dengan cepat atau gejalanya parah. segera temui dokter. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Diare berdarah.
  • Diare berlangsung lebih dari tiga hari.
  • Suhu mulut di atas 38,8 derajat Celcius.
  • Sering muntah.
  • Tanda-tanda dehidrasi (frekuensi buang air kecil berkurang, mulut dan tenggorokan kering, pusing).

Kecuali mengalami gejala yang mengkhawatirkan, kamu mungkin tidak butuh perawatan medis. Kuncinya adalah dengan meningkatkan asupan cairan dan elektrolit agar tidak mengalami dehidrasi akibat diare dan muntah-muntah. Obat antidiare yang dijual bebas juga bisa membantu.

Untuk kasus yang lebih parah, dokter mungkin meresepkan antibiotik.

5. Sensitivitas atau intoleransi makanan

Dilansir National Health Service, masalah makan yang umum antara lain:

  • Penyakit seliak.
  • Sensitivitas gluten non seliak.
  • Intoleransi laktosa.
  • Intoleransi fruktosa.
  • Kepekaan terhadap bahan-bahan seperti monosodium glutamat, kafein, pemanis buatan, bahan tambahan makanan, dan pengawet.

Perawatan paling umum untuk intoleransi atau sensitivitas makanan adalah menghilangkan makanan pemicu dari pola makan sehari-hari. Jika tidak yakin apa yang memicu gejala, bicaralah dengan dokter agar bisa dilakukan pemeriksaan.

Baca Juga: Warna Gigi Berubah Jadi Hijau? Ini Penyebabnya!

6. Sindrom pramenstruasi (PMS)

Mengalami Diare Berwarna Hijau, Apa Penyebabnya?ilustrasi gejala sindrom pramenstruasi (PMS) (pexels.com/Sora Shimazaki)

PMS adalah serangkaian gejala fisik dan suasana hati yang dialami sebelum menstruasi. Tidak semua orang dengan PMS mengalami diare berwarna hijau, tetapi ini tetap dapat terjadi. Gejala lainnya mungkin termasuk:

  • Kemurungan atau iritabilitas.
  • Insomnia.
  • Kelembutan payudara.
  • Kembung, kram, dan penambahan berat badan.
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.
  • Masalah pencernaan.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, olahraga, mengurangi garam dan kafein, dan tidak merokok atau minum alkohol sering membantu gejala PMS.

Untuk gejala yang mengganggu kehidupan sehari-hari, dokter mungkin dapat meresepkan:

  • Kontrasepsi hormonal (pil, implan, atau suntikan) atau perawatan hormonal lainnya.
  • Antidepresan SSRI, escitalopram, sertraline, dan fluoxetine.
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen atau naproxen.

7. Penyakit radang usus

Penyakit radang usus adalah istilah umum untuk kolitis ulseratif dan penyakit Crohn. Ini merupakan kondisi serius yang memengaruhi sistem pencernaan. Gejala umum termasuk:

  • Diare persisten.
  • Sakit perut.
  • Pendarahan rektal dan tinja berdarah.
  • Penurunan berat badan yang tidak disengaja.
  • Kelelahan.

Perawatan umumnya termasuk:

  • Obat antiinflamasi yang disebut asam 5-aminosalicylic acid (5-ASA), seperti sulphasalazine, mesalazine, dan olsalazine.
  • Imunomodulator seperti metotreksat, azathioprine, dan 6-mercaptopurine.
  • Kortikosteroid seperti prednison dan budesonide.
  • Obat biologis seperti adalimumab, certolizumab, dan infliximab.

8. Sindrom iritasi usus besar (IBS)

Mengalami Diare Berwarna Hijau, Apa Penyebabnya?ilustrasi seseorang dengan irritable bowel syndrome atau sindrom iritasi usus besar (image.ie)

IBS menyebabkan berbagai masalah pencernaan selain tinja berwarna hijau. Gejala umum IBS di antaranya:

  • Diare, terkadang bergantian dengan serangan sembelit.
  • Kembung.
  • Sakit perut.
  • Lendir keputihan di tinja.

Perawatan IBS yang dominan diare mungkin termasuk:

  • Makan lebih banyak serat dan lebih sedikit gluten.
  • Rencana makan khusus seperti diet rendah FODMAP.
  • Meningkatkan aktivitas fisik dan tidur.
  • Menurunkan tingkat stres.
  • Obat-obatan seperti loperamide, rifaximin, eluxodoline, dan alosetron.

9. Penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD)

NAFLD umumnya tidak memiliki gejala. Terkadang, kondisi ini dapat menyebabkan:

  • Diare hijau.
  • Kelelahan.
  • Sakit perut sebelah kanan atas.

Kasus yang lebih lanjut dapat menyebabkan: 

  • Kehilangan selera makan.
  • Penurunan berat badan yang tidak disengaja.
  • Kelemahan.
  • Retensi cairan.
  • Berdarah.

Perawatan untuk NAFLD meliputi:

  • Penurunan berat badan secara bertahap (bagi yang kelebihan berat badan atau obesitas), karena penurunan berat badan yang cepat dapat memperburuk penyakit hati.
  • Menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida.
  • Menghindari alkohol.
  • Mengontrol kadar glukosa darah untuk pasien diabetes tipe 2.

10. Diare atau tinja berwarna hijau pada bayi, balita, dan anak-anak

Mengalami Diare Berwarna Hijau, Apa Penyebabnya?ilustrasi diare berwarna hijau pada anak (pexels.com/Elina Fairytale)

Kotoran hijau adalah kejadian normal pada bayi yang disusui, terutama pada hari-hari pertama setelah melahirkan, dan tidak perlu dikhawatirkan, menurut laporan dalam Archives of Disease in Childhood: Fetal & Neonatal tahun 2012.

Pada bayi, tinja secara bertahap akan berubah menjadi kuning dan cokelat saat bayi mendekati ulang tahun pertama mereka dan makanan yang lebih bervariasi ditambahkan ke makanan.

Untuk bayi yang diberi susu formula, tinja berwarna hijau dapat berlanjut selama beberapa bulan. Ini kemungkinan karena kandungan zat besi dari beberapa susu formula.

Selain itu, memberi bayi atau anak suplemen zat besi (seperti yang biasa direkomendasikan oleh dokter anak) juga dapat menyebabkan tinja berwarna hijau.

Beberapa orang tua melaporkan bahwa anak-anak mereka memiliki tinja berwarna hijau saat tumbuh gigi. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung pengamatan umum ini.

Pada anak yang lebih besar, tinja berwarna hijau bisa berhubungan dengan makanan, atau karena memakan barang-barang non-makanan, seperti krayon.

Dalam beberapa kasus, diare berwarna hijau bisa menandakan masalah yang lebih serius. Segera temui dokter jika diare berwarna hijau (atau diare lainnya):

  • Berlangsung selama lebih dari tiga hari.
  • Disertai nyeri parah dan kram perut.
  • Disertai muntah-muntah lebih dari 24 jam.
  • Terjadi dengan tanda-tanda dehindrasi, seperti kulit, mulut, dan bibir kering, serta penurunan buang air kecil.
  • Terjadi disertai perubahan pada pola buang air besar.

Diare atau tinja berawarna hijau memang bukan sesuatu yang normal, tetapi biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Penyebab paling seringnya adalah pola makan, seperti mengonsumsi makanan atau minuman berwarna hijau, biru, atau ungu, khususnya yang mengandung pewarna warna-warna tersebut.

Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan diare berwarna hijau. Banyak dari kondisi medis tersebut melibatkan pencernaan yang cepat, membuat empedu mempertahankan warna hijau daripada berubah menjadi cokelat. Diare hijau yang berlangsung selama lebih dari beberapa hari atau datang dan pergi bisa menjadi tanda masalah pencernaan. Segera hubungi dokter jika diare berlangsung lebih dari tiga hari atau disertai muntah selama lebih dari 24 jam.

Baca Juga: Keputihan Berwarna Hijau, Apa Penyebab dan Cara Mencegahnya?

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya