6 Penyebab Gigi Bergeser, Apa yang Harus Dilakukan?

Gigi akan terus bergeser sepanjang hidup tanpa kita sadari

Walaupun kamu tidak menyadarinya, tetapi faktanya gigi kita selalu bergerak, bahkan setelah menggunakan kawat gigi atau perawatan gigi lainnya. Gigi akan terus bergeser sepanjang hidup.

Pergeseran gigi ini umumnya normal dan tidak menimbulkan masalah. Namun, dalam beberapa kasus gerakannya bisa lebih jelas, menyebabkan gigi berantakan (maloklusi), dan terkadang rasa sakit pada gigi.

Telah dirangkum dari Verywell Health dan Healthline, inilah deretan penyebab gigi bergeser dan apa yang bisa kamu lakukan untuk menanganinya.

1. Pasca penggunaan kawat gigi atau perawatan ortondonti lainnya

Apabila kamu pernah pakai kawat gigi atau menjalani prosedur ortodonti lainnya untuk memperbaiki kesesejajaran gigi, artinya gigi kamu telah dipindahkan dari posisi aslinya.

Setelah kawat gigi dilepas atau berhenti menggunakan aligner, gigi mungkin mulai bergeser kembali ke posisi semula. Ini hal yang alami. Gerakan ini mungkin lebih jelas pada beberapa orang, sementara yang lain mungkin mengalami gerakan yang sangat sedikit.

Orang yang menggunakan retainer cekat atau retainer lingual, yang merupakan retainer yang secara permanen pada gigi setelah perawatan ortodonti, juga berisiko mengalami pergeseran gigi.

Namun, menurut penelitian, pada sebagian waktu, perpindahan gigi terjadi jika salah satu ikatan retainer putus atau bila retainer tidak diikat dengan benar (Clinician's Corner, 2016).

Alasan lainnya gigi bisa bergeser setelah memakai kawat gigi terkait dengan kesehatan gusi dan tulang rahang. Apabila terjadi pengeroposan tulang akibat penyakit gusi atau masalah kesehatan lainnya, akan lebih sulit bagi gigi untuk tetap di tempatnya setelah kawat gigi dilepas.

Alasan lain gigi bisa bergerak setelah kawat gigi terkait dengan kesehatan gusi dan tulang rahang Anda. Jika pengeroposan tulang terjadi akibat penyakit gusi atau masalah kesehatan lainnya, akan lebih sulit bagi gigi Anda untuk tetap berlabuh di tempatnya setelah kawat gigi Anda lepas.

2. Cabut gigi

6 Penyebab Gigi Bergeser, Apa yang Harus Dilakukan?ilustrasi implan gigi (unsplash.com/Jonathan Borba)

Setelah kamu cabut gigi, gigi di sekitarnya mungkin mulai bergeser untuk mencoba mengisi ruang bekas gigi yang dicabut.

Pencabutan gigi bungsu mungkin tidak menimbulkan masalah besar. Risiko yang lebih besar adalah kehilangan gigi taring atau gigi seri. Gigi di kedua sisi dapat bergeser ke arah satu sama lain di ruang kosong yang ditinggalkan oleh ekstraksi.

Cara terbaik untuk mencegah masalah tersebut adalah mengganti gigi hilang atau  dicabut dengan implan gigi atau bridge yang menutupi ruang gigi atau gigi yang hilang.

3. Perilaku menggemeretakkan gigi

Menggemeretakkan gigi atau bruksisme dapat menyebabkan berbagai masalah gigi. Mengatupkan atau menggemeretakkan gigi secara berlebihan lama-lama dapat merusak gigi. 

Bruksisme umum terjadi pada malam hari saat tidur, sementara beberapa orang melakukannya saat terjaga akibat stres atau ketegangan sepanjang hari.

Selain menyebabkan sakit kepala, nyeri rahang, dan bunyi "klik" atau "krek" di rahang, bruksisme bisa memengaruhi posisi dan integritas gigi. Tekanan yang terjadi terus-menerus pada gigi akibat perilaku ini bisa membuat gigi bergerak, menyebabkan gigi berantakan, dan masalah lainnya.

Baca Juga: 7 Penyebab Umum Sakit Gigi saat Bangun Tidur dan Cara Mengatasinya

4. Pertumbuhan rahang

6 Penyebab Gigi Bergeser, Apa yang Harus Dilakukan?ilustrasi penyebab gigi bergeser (pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Sepanjang masa bayi, masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa muda, tulang rahang atas (maksila) dan bawah (mandibula) tumbuh dan berubah bentuk. Umumnya, selama masa remaja, pertumbuhan rahang bawah melebihi rahang atas, yang dapat menyebabkan gigi berjejal di bagian gigi bawah. Selain itu, hal ini dapat menyebabkan ketidaksejajaran gigi (maloklusi).

Dalam banyak kasus, pergeseran gigi yang terjadi bukan masalah besar. Namun, ada kemungkinan perubahan gigitan dapat terjadi, yang mana ini memerlukan perawatan.

5. Penyakit gusi

Penyakit gusi seperti gingivitis (peradangan pada gusi dan gusi berdarah) dan periodontitis (gusi yang terinfeksi) juga dapat menyebabkan gigi bergeser karena pengeroposan tulang sekunder.

Periodontitis, yaitu komplikasi dari gingivitis yang tidak ditangani, mulai memengaruhi tulang di bawahnya yang dapat menyebabkan gigi menjadi longgar hingga tanggal.

6. Penggunaan alat CPAP

6 Penyebab Gigi Bergeser, Apa yang Harus Dilakukan?ilustrasi mesin CPAP untuk sleep apnea (sleepfoundation.org)

Terapi continuous positive airway pressure (CPAP) melibatkan pemakaian masker di hidung (walaupun beberapa masker ada yang menutupi mulut) untuk menerima aliran udara yang stabil ke paru-paru.

CPAP dirancang untuk pasien sleep apnea obstruktif. Kondisi ini menyebabkan jaringan di belakang tenggorokan rileks saat tidur, membatasi membatasi aliran oksigen ke saluran udara.

Sebuah penelitian mengakui bahwa CPAP dapat menyebabkan beberapa pergerakan gigi. Para peneliti menyarankan pengguna CPAP untuk memperhatikan setiap perubahan pada gigitan mereka dan menemui dokter gigi untuk mencegah atau memperbaiki pergerakan gigi yang kentara (Journal of Clinical Sleep Medicine, 2018) 

Yang bisa kamu lakukan untuk menghentikan atau meminimalkan pergeseran gigi

Baik pernah menjalani perawatan ortodonti atau pencabutan gigi, kamu bisa melakukan langkah-langkah ini untuk mengurangi jumlah perpindahan atau pergeseran gigi yang bisa terjadi di tahun-tahun mendatang.

1. Removable retainer

Penggunaan retainer yang bisa dilepas adalah cara utama untuk mencegah gigi bergeser. Ini paling sering dibutuhkan setelah kawat gigi atau aligner dilepas untuk mempertahankan posisi gigi. Alat ini memberikan tekanan agar gigi tidak bergeser dari tempatnya. 

Biasanya dokter gigi akan memberikan panduan khusus tentang cara merawat dan menggunakan removable retainer, seperti:

  • Memakai retainer setidaknya selama 12 jam sehari selama 6 bulan pertama.
  • Terus memakainya pada malam hari setelah periode tersebut.
  • Jika terasa kencang, kamu perlu menggunakannya lebih lama.
  • Lepaskan retainer saat makan.

Retainer khusus seperti spring aligner dapat membantu mengatasi pergerakan gigi yang sangat ringan.

2. Retainer permanen

Dalam beberapa kasus, ortodontis mungkin menyarankan pemasangan retainer permanen, atau lingual, untuk memperbaiki ketidaksejajaran akibat perpindahan gigi. Kawat yang telah disesuikan ini diikat di bagian dalam gigi, berfungsi seperti retainer yang dapat dilepas.

Meskipun sangat efektif, tetapi pastikan untuk membersihkannya dengan benar untuk menghindari penumpukan plak gigi.

3. Pelindung gigi

Pelindung gigi atau mouth guard dipakai untuk penanganan bruksisme. Dipakai saat tidur, alat ini menyediakan bantalan antara set gigi atas dan bawah. Penggunaannya dapat mengurangi tekanan yang ditempatkan pada rahang dan gigi yang menyebabkan gigi bergeser.

4. Senantiasa menjaga kebersihan gigi dan mulut

Apa pun yang berhubungan dengan kesehatan gigi, strategi yang paling sederhana namun penting adalah menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik setiap hari. Praktiknya adalah:

  • Menyikat gigi setidaknya dua kali sehari.
  • Flossing setiap hari.
  • Rutin ke dokter setidaknya dua kali dalam setahun.
  • Menghindari perilaku yang membahayakan gigi, seperti merokok.
6 Penyebab Gigi Bergeser, Apa yang Harus Dilakukan?ilustrasi retainer (unsplash.com/Diana Polekhina)

Penyebab gigi bergeser bisa karena beberapa alasan, yang mana beberapa di antaranya bisa dikontrol (kawat gigi, cabut gigi, retainer, dan penggunaan mesin CPAP) dan yang tidak bisa dikontrol (pertumbuhan rahang dan bruksisme).

Gigi yang bergeser bisa ditangani dengan beberapa cara, termasuk menggunakan retainer yang bisa dilepas maupun permanen, atau menggunakan pelindung mulut. Jika kamu merasa gigi bergeser, jangan ragu untuk menemui dokter untuk segera memperbaiki masalah sesegera mungkin.

Baca Juga: Memutihkan Gigi, Apa Efek Samping dari Bleaching Gigi?

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya