10 Penyebab Lutut Sakit saat Jongkok, Bisa Serius lho!

Salah satunya karena teknik jongkok yang tidak tepat

Kamu sedang squat selama rutinitas olahraga atau berjongkok untuk meraih sesuatu di kolong tempat tidur, lalu kamu mengaduh kesakitan dan menghentikan aktivitas tersebut karena jongkok membuat lutut sakit.

Penyebab lutut sakit saat jongkok beragam, mulai dari cedera sementara hingga kondisi kronis. Apabila rasa sakitnya luar biasa dan terjadi secara tiba-tiba saat jongkok, atau rasa sakitnya meningkat dari sengatan kecil menjadi rasa sakit menusuk yang lebih dramatis, temui dokter untuk menemukan penyebabnya.

1. Teknik jongkok yang tidak tepat

Nyeri lutut saat jongkok seringnya terjadi akibat tidak melakukan latihan dengan benar, dilansir The Healthy.

Sebagai permulaan, ketika lutut memanjang terlalu jauh di atas jari-jari kaki, artinya kamu tidak berjongkok dengan tumpuan di pinggul, yang mana ini mengirimkan lebih banyak tekanan ke sendi lutut daripada ketika membiarkan glutes (otot-otot di pantat) untuk membantu. Ini dapat menyebabkan sakit lutut.

Kesalahan umum lainnya adalah saat jongkok kamu memutar pinggul ke dalam, yang memaksa lutut. Lutut yang "jatuh" saat jongkok ini bisa jadi karena kelemahan pada rotator pinggul eksternal, alias otot glute medius dan tensor fasciae latae, yang berperan dalam menstabilkan pinggul dan lutut.

2. Terkilir

10 Penyebab Lutut Sakit saat Jongkok, Bisa Serius lho!ilustrasi lutut terkilir (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Memutar lutut dengan canggung saat berjongkok atau menerima pukulan pada lutut dapat menyebabkan keseleo, mengutip Medical News Today.

Keseleo menyakitkan dan dapat menyebabkan pembengkakan. Cedera ini bisa membuat jongkok dan melakukan latihan lain yang melibatkan lutut terasa sakit. Seseorang dengan lutut terkilir mungkin juga merasa sulit untuk berjalan atau membebani sendi ini.

3. Kurangnya fleksibilitas

Kalau kamu memiliki paha depan, paha belakang, betis, atau adduktor (paha bagian dalam) yang kencang, kamu bisa mengalami nyeri lutut saat jongkok. Ini bisa menyebabkan bentuk yang bentuk yang buruk (seperti lutut jatuh ke dalam atau menjangkau terlalu jauh di atas jari kaki), yang juga dapat memperparah nyeri lutut.

Pastikan untuk memasukkan latihan mobilitas dan fleksibilitas dalam jadwal latihan mingguan sehingga kamu bisa menghindari sakit lutut karena keterbatasan rentang gerak di tubuh bagian bawah. Gerakan atau menahan seperti peregangan quad, betis, dan fleksor pinggul dapat membantu.

4. Sindrom nyeri patellofemoral

10 Penyebab Lutut Sakit saat Jongkok, Bisa Serius lho!ilustrasi nyeri lutut (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Sindrom nyeri patellofemoral dapat menyebabkan nyeri di sekitar tempurung lutut dan di bagian depan lutut, sehingga terasa nyeri saat jongkok.

Siapa pun dapat mengembangkan sindrom nyeri patellofemoral, tetapi beberapa orang menyebutnya sebagai "lutut pelari" atau "lutut pelompat" karena sering memengaruhi individu yang banyak berolahraga. Setiap cedera pada lutut juga dapat menyebabkan nyeri lutut saat jongkok.

5. Tendonitis

Tendon menghubungkan otot ke tulang. Tendonitis pada lutut dapat terjadi jika kamu meregangkan atau menggunakan tendon di sekitar lutut secara berlebihan, menyebabkannya membengkak.

Tendonitis lebih mungkin terjadi akibat gerakan berulang, terutama jika gerakan tersebut memberikan banyak tekanan pada tendon. Ini sering terjadi pada orang-orang yang sering melakukan gerakan berulang saat berolahraga, atau pekerja kasar.

Baca Juga: Studi: Menurunkan Berat Badan Kurangi Risiko Osteoartritis Lutut

6. Robekan pada meniskus

10 Penyebab Lutut Sakit saat Jongkok, Bisa Serius lho!ilustrasi olahraga yang melibatkan jongkok (unsplash.com/Pavigym Prama)

Meniskus, atau tulang rawan di lutut, bertindak sebagai peredam kejut antara tulang paha dan tulang kering. Menurut American Academy of Orthopaedic Surgeons, ada dua bantalan ini di kedua sisi sendi lutut.

Kalau mengalami robekan pada meniskus medial atau lateral, kamu mungkin merasakan nyeri saat jongkok. Jenis nyeri ini sering terasa seperti lutut terkunci, terjepit, atau tertarik.

Orang-orang yang melakukan olahraga kontak lebih rentan mengalami robekan meniskus, begitu pula orang-orang yang berusia lebih tua.

7. Iliotibial band syndrome

Iliotibial band syndrome (ITBS) adalah jenis cedera lutut akibat seringnya penggunaan fleksi dan ekstensi lutut. Penggunaan sendi lutut yang intensif dan sering tidak hanya merusak struktur sendi dan merusak tulang yang disebut tempurung lutut. Pita iliotibial yang terletak di area lutut menjadi bengkak atau kencang, membuat kedua tulang yang bertemu di lutut saling bergesekan sehingga menimbulkan gesekan.

Cedera lutut jenis ini dianggap sebagai cedera penggunaan berlebihan dan dapat terjadi dari aktivitas sederhana seperti berlari naik turun tangga. Orang yang melakukan squat sering mengalami cedera tubuh bagian bawah jika berolahraga dengan sudut yang salah.

Gerakan squat box juga menjadi alasan utama di balik perkembangan ITBS. Box squat melibatkan membawa kotak berbobot sangat berat yang memberi tekanan lebih besar pada lutut.

Menurut penelitian, ada beberapa faktor risiko untuk mengembangkan ITBS. Ini termasuk kerusakan pita iliotibial yang sudah ada sebelum atau pita yang sudah dikencangkan, kurangnya fleksibilitas, osteoporosis atau osteopenia, penyakit tulang lainnya, perawakan tubuh lemah, gaya hidup kurang gerak, cedera lutut, dan latihan kekuatan yang berlebihan (Journal of Science and Medicine in Sport, 2007). Jika kamu memiliki salah satu faktor risiko tersebut, mengambil tindakan pencegahan ekstra dapat membantu mencegah ITBS.

8. Robekan ACL atau PCL

10 Penyebab Lutut Sakit saat Jongkok, Bisa Serius lho!ilustrasi penanganan cedera lutut (pixabay.com/planet_fox)

Ada beberapa ligamen lutut yang menjaganya tetap stabil, termasuk anterior cruciate ligament (ACL) dan posterior cruciate ligament (PCL). Trauma, seperti jatuh, bisa menyebabkan robekan pada salah satu ligamen, yang kemudian bisa menimbulkan rasa sakit saat jongkok.

Robekan di ACL atau PCL sering juga disertai robekan meniskus medial. Ini bisa membuat lutut terasa tidak stabil daripada kesakitan. Namun, rasa sakit tetap mungkin terjadi.

Melakukan olahraga yang mengharuskan kamu mengubah arah secara tiba-tiba atau berhenti berlari dengan cepat dapat menyebabkan robekan ACL atau PCL. Begitu juga aktivitas seperti mendarat dari lompatan atau pukulan langsung ke lutut.

9. Osteoartritis

Osteoartritis adalah bentuk arthritis yang paling umum, memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Kondisi ini terjadi ketika tulang rawan pelindung yang melindungi ujung tulang rusak seiring waktu, mengutip Mayo Clinic. Osteoartritis sering terjadi seiring bertambahnya usia, tetapi trauma (seperti robekan meniskus) dapat meningkatkan risiko kondisi tersebut.

Meskipun osteoartritis dapat merusak sendi mana pun, kelainan ini paling sering menyerang sendi di tangan, lutut, pinggul, dan tulang belakang.

Gejala osteoartritis berupa nyeri, kaku, bengkak, dan rentang gerak terbatas.

10. Synovial plica syndrome

10 Penyebab Lutut Sakit saat Jongkok, Bisa Serius lho!ilustrasi penyebab lutut sakit (unsplash.com/BATCH by Wisconsin Hemp Scientific)

Synovial plica syndrome (SPS) atau sindrom plica lutut sering terjadi karena penggunaan berlebihan. Biasanya ada empat plica (lipatan pada jaringan sendi lutut), yaitu suprapatellar, medialpatellar (paling sering terkena), infrapatellar, atau lateral, menurut The Surgery Journal.

Kondisi ini biasanya ditandai dengan nyeri di dekat bagian dalam (sisi medial) lutut, ke arah depan dan di atas tempat tempurung lutut berada.

Sensasi "klik", tertarik, atau derak bisa juga merupakan gejala SPS, terutama saat menekuk dan menjulurkan lutut, seperti saat berjongkok.

Mekanika tubuh yang buruk saat jongkok, menggunakan terlalu banyak beban, dan melakukan terlalu banyak repetisi semuanya dapat menyebabkan SPS.

Beberapa penyebab lutut sakit saat jongkok sesekali mungkin tidak serius. Namun, kalau nyeri lutut dirasakan terus-terusan atau konsisten, atau nyerinya memburuk dan/atau disertai gejala tak biasa lain, ini saatnya menemui dokter.

Mati rasa, kesemutan, atau kelemahan otot juga merupakan tanda untuk memeriksakan diri ke dokter. Dan, tentu saja saat kamu baru mengalami peristiwa traumatis, seperti jatuh serius.

Baca Juga: Berjalan Mundur di Atas Treadmill, Benarkah Bisa Redakan Nyeri Lutut?

Topik:

  • Nurulia
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya