16 Penyebab Tinja Pucat, Kadang Disebabkan Penyakit Serius

Beberapa kondisi medis bisa menyebabkan tinja pucat

Intinya Sih...

  • Tinja pucat dapat disebabkan oleh hepatitis virus.
  • Beberapa obat dan suplemen, seperti kalsium dan antasida, dapat menyebabkan feses tampak pucat atau tanah liat.
  • Masalah pada pankreas juga dapat menghasilkan tinja yang pucat dan tampak berlemak.

Tinja atau feses pucat adalah tinja yang warnanya terang, bukan cokelat sedang hingga gelap. Penampakan tinja yang pucat dapat berupa berbagai warna atau rona terang, seperti putih, perak, abu-abu, kuning muda, atau berwarna seperti dempul.

Tinja yang berwarna cokelat adalah hasil dari pemecahan bilirubin, yang dihasilkan oleh oleh pemecahan sel darah merah tua. Bilirubin biasanya diproses oleh hati dan dicampur dengan zat yang disebut empedu. Saluran empedu membawa empedu dari hati dan kantong empedu ke usus kecil, yang mana bercampur dengan makanan yang dicerna sebagian. Di usus besar, bilirubin dipecah menjadi stercobilin, yang memberi warna cokelat pada tinja.

Tinja tampak pucat sesekali atau kadang-kadang biasanya tidak berbahaya. Namun, kadang beberapa kondisi kesehatan dapat menyebabkan tinja pucat dan ini perlu perhatian medis. Inilah beberapa penyebab tinja pucat.

1. Hepatitis virus

Hepatitis virus adalah pembengkakan atau peradangan pada hati yang disebabkan oleh virus seperti virus hepatitis A, B, atau C. Hepatitis C sering menyebabkan penyakit hati.

Gejala umum hepatitis virus meliputi kelelahan, mual, penurunan berat badan, demam, sakit perut, diare, nyeri sendi, dan ruam.

Temui dokter atau ahli gastroenterologi untuk memastikan diagnosis dan memulai pengobatan sesuai kebutuhan. Perawatan bervariasi tergantung jenis hepatitis, bisa mencakup intervensi sederhana hingga penggunaan obat. Beberapa orang juga diberi resep obat yang lebih spesifik, seperti seperti antivirus, untuk mengobati infeksi, seperti dilansir Tua Saúde.

2. Hepatitis alkoholik

16 Penyebab Tinja Pucat, Kadang Disebabkan Penyakit Seriusilustrasi buang air besar (freepik.com/jcomp)

Hepatitis alkoholik adalah pembengkakan atau peradangan pada hati akibat konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan. Kondisi ini bisa menyebabkan penyakit hati atau gagal hati.

Untuk mengobatinya, kamu harus berhenti minum minuman beralkohol. Dokter dapat membantu ketergantungan alkohol.

Hepatitis alkoholik juga dapat menyebabkan malnutrisi, jadi kamu mungkin perlu melakukan diet khusus untuk mendapatkan vitamin dan nutrisi lain yang dibutuhkan.

Obat-obatan seperti prednisone dan pentoxifylline juga dapat mengobati peradangan hati. Dalam kasus parah, transplantasi hati mungkin diperlukan.

3. Konsumsi suplemen kalsium atau antasida yang ditambah kalsium

Obat-obatan dan suplemen tertentu dapat menyebabkan feses tampak pucat atau seperti tanah liat.

Dilansir The Healthy, orang yang terbiasa mengonsumsi suplemen kalsium dan antasida yang ditambah kalsium tinjanya bisa berwarna pucat atau seperti tanah lihat. Faktanya, antasida yang mengandung kalsium diketahui menyebabkan perubahan warna feses.

Apabila tinja tampak pucat atau terlihat seperti warna tanah liat setelah mengonsumsi kalsium dalam bentuk tablet antasida dan tidak disertai gejala lain, tak perlu langsung buru-buru ke dokter.

4. Batu empedu

16 Penyebab Tinja Pucat, Kadang Disebabkan Penyakit Seriusilustrasi tisu toilet (unsplash.com/Hello I'm Nik)

Batu empedu yang terbentuk di kantong empedu atau di saluran empedu bisa berukuran besar dan menyebabkan sumbatan. Ini menghalangi aliran empedu ke usus, menyebabkan tinja berwarna terang dan gejala lain seperti kulit atau mata kuning (penyakit kuning), gatal umum, sakit perut, mual, muntah, dan urine berwarna gelap.

Perawatan biasanya melibatkan operasi untuk menghilangkan batu yang menyumbat dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Ada juga beberapa pengobatan alami untuk batu empedu yang dapat digunakan sebagai pelengkap pengobatan yang diresepkan oleh dokter.

5. Obat-obatan tertentu

Hepatitis yang diinduksi oleh obat, yang disebabkan oleh obat yang bekerja terlalu keras pada hati, dapat memengaruhi fungsinya, menyebabkan kelainan pada produksi empedu. Ini bisa mengubah warna tinja.

Obat paling umum yang menyebabkan tinja berwarna lebih terang adalah antibiotik, meski efek samping ini tidak dialami semua orang.

Obat lain yang dapat menyebabkan tinja berwarna putih atau pucat termasuk suplemen diet, obat homeopati, antikonvulsan, antihipertensi, dan analgesik.

Jenis hepatitis ini tidak selalu mudah diidentifikasi berdasarkan gejalanya, tetapi beberapa orang mungkin juga mengalami urine berwarna gelap, mual, muntah, sakit perut, dan penyakit kuning, yang dapat terjadi 5 hari hingga 3 bulan setelah memulai pengobatan.

Beri tahu dokter yang meresepkan obat bahwa kamu mengalami gejala dari konsumsi obat, sehingga dokter dapat mempertimbangkan untuk menghentikannya atau menggantinya dengan obat lain.

Baca Juga: 7 Penyebab Makanan Tidak Tercerna Muncul dalam Tinja, Normalkah? 

6. Komplikasi pascaoperasi

16 Penyebab Tinja Pucat, Kadang Disebabkan Penyakit Seriusilustrasi operasi atau pembedahan (pexels.com/ Павел Сорокин)

Beberapa jenis operasi melibatkan saluran empedu, misalnya pengangkatan empedu, yang dapat menyebabkan obstruksi empedu. Komplikasi ini dapat menyebabkan tinja berwarna putih, serta gejala lain seperti penyakit kuning dan rasa gatal yang hebat.

Idealnya, kamu harus menemui dokter untuk menilai gejala dan memulai pengobatan segera. Perawatan mungkin melibatkan operasi lain untuk memperbaiki saluran empedu.

7. Tumor saluran empedu

Meski lebih jarang, tumor di saluran empedu, kandung empedu, atau sekitarnya juga bisa menyebabkan perubahan warna tinja.

Sering kali, tumor tidak menimbulkan gejala apa pun pada awalnya, tetapi lama-lama gejala bisa mulai muncul. Gejala umum selain tinja pucat termasuk sakit perut, penyakit kuning, gatal, penurunan berat badan, dan merasa tidak enak badan secara umum.

Apabila mengalami gejala-gejala di atas, temui dokter. Dokter akan memesan pengujian untuk mengonfirmasi atau mengesampingkan diagnosis. Perawatan akan tergantung pada jenis tumor yang teridentifikasi, tetapi biasanya memerlukan operasi pengangkatan.

8. Sirosis bilier

16 Penyebab Tinja Pucat, Kadang Disebabkan Penyakit Seriusilustrasi buang air besar (pexels.com/Miriam Alonso)

Dilansir Healthline, sirosis bilier adalah peradangan atau iritasi pada saluran empedu di hati. Peradangan atau iritasi menghalangi aliran empedu ke usus. Penyebab pastinya tidak diketahui. Kondisi ini juga tidak ada obatnya dan bisa berakibat fatal.

Perawatan dapat membantu mengelola gejala dan mencegah komplikasi. Obat yang biasa diresepkan termasuk cholestyramine untuk mengobati gatal, dan ursodiol untuk membantu menghilangkan empedu dari aliran darah.

Dokter mungkin juga menyarankan untuk mengonsumsi vitamin A, K, E, dan D, untuk menggantikan nutrisi yang hilang dalam tinja berlemak. Suplemen kalsium juga dapat membantu mencegah hilangnya kepadatan tulang. Dalam kasus yang parah, dokter mungkin menyarankan pengobatan hati.

9. Atresia bilier

Atresia bilier adalah penyebab utama tinja putih pada bayi, terutama bayi baru lahir. Kondisi ini ditandai dengan bagian saluran empedu yang tersumbat akibat pembengkakan dan fibrosis.

Bayi baru lahir yang terkena biasanya akan menunjukkan gejala dalam 2 hingga 5 minggu kehidupan, yang meliputi tinja berwarna putih dan penyakit kuning yang terus-menerus.

Anak harus diperiksa oleh dokter anak sesegera mungkin, karena diagnosis dan intervensi dini dapat membantu memulihkan aliran empedu yang normal lebih cepat dengan lebih sedikit komplikasi daripada jika tidak ditangani.

10. Kista saluran empedu

16 Penyebab Tinja Pucat, Kadang Disebabkan Penyakit Seriusilustrasi buang air besar (pexels.com/Sora Shimazaki)

Kista di saluran empedu adalah penyebab signifikan lain dari tinja putih pada bayi. Kondisi ini ditandai dengan pelebaran saluran empedu yang mengangkut empedu dan dapat terjadi setelah bayi lahir.

Sebagian besar anak-anak yang terdampak mengalami gejala yang berhubungan dengan drainase empedu yang abnormal, seperti penyakit kuning, tinja berwarna putih, dan perut kembung.

Anak harus diperiksa oleh dokter anak atau ahli gastroenterologi anak sehingga pemeriksaan yang diperlukan untuk memastikan diagnosis. Pengujian mungkin termasuk pencitraan, seperti USG perut. Perawatan melibatkan operasi pengangkatan kista.

Baca Juga: Kualitas Air Minum di Indonesia Buruk, Hampir 70 Persen Tercemar Tinja

11. Infeksi parasit

Infeksi parasit Giardia lamblia dapat mengubah tinja menjadi kuning, mulai dari kuning cerah hingga kuning pucat.

Gejala infeksi ini bisa berupa sakit perut, muntah, dan demam. Jadi, kamu mengalami gejala-gejala tersebut disertai tinja kuning pucat, sebaiknya periksa ke dokter.

Giardia mudah diuji dan diobati. Kebanyakan orang akan merasa lebih baik dalam beberapa hari setelah minum obat yang diresepkan dokter.

12. Menjalani tes barium

16 Penyebab Tinja Pucat, Kadang Disebabkan Penyakit Seriusilustrasi CT scan (pixabay.com/mufidpwt)

Tes barium digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan menggunakan bubuk putih yang disebut barium sulfat, yang dilarutkan dalam air dan dimasukkan ke dalam saluran gastrointestinal melalui enema atau mulu.

Barium tidak diserap sama sekali obat tubuh, dan yang tidak disadari oleh banyak orang adalah seberapa umum tinja yang pucat, berkapur, dan/atau seperti tanah liat selama beberapa hari pasca menelan barium. Kondisi ini tidak dianggap berbahaya.

13. Mengonsumsi makanan berlemak

Makin berlemak makanannya, makin besar kemungkinan tinja yang dikeluarkan berwarna pucat atau seperti tanah liat. Jika mengalaminya tanpa disertai gejala lain, biasanya aman untuk menunggu dan melihat apakah tinja selanjutnya kembali normal.

Konsumsi banyak makanan berlemak bisa membebani proses pencernaan normal karena menghasilkan lebih banyak lemak daripada yang biasa dipecah oleh tubuh dengan empedu. Hasilnya disebut steatorrhea, yaitu tinja besar, bau, dan berwarna pucat yang sering mengapung di air, bukannya tenggelam di dasar jamban, karena kandungannya yang berlemak atau berminyak.

Jika steatorrhea terjadi satu kali setelah makan makanan tinggi lemak, biasanya ini tidak perlu dikhawatirkan. Akan tetapi, kalau kondisi ini terjadi berulang, kamu mungkin mengalami masalah malabsorpsi lemak, yang berarti usus kecil tidak menyerap lemak seperti yang seharusnya.

14. Kolangitis sklerosis

16 Penyebab Tinja Pucat, Kadang Disebabkan Penyakit Seriusilustrasi buang air besar (freepik.com/gpointstudio)

Kolangitis sklerosis adalah peradangan atau jaringan parut pada saluran empedu. Penyebab pasti penyakit ini tidak diketahui, tetapi faktor genetik mungkin berkontribusi.

Baik obat-obatan maupun operasi adalah pengobatan yang mungkin dilakukan untuk kolangitis sklerosis. Obat-obatan yang biasa diresepkan meliputi kolestiramin, prednison, ursodiol, azatioprin, dan siklosporin.

Dokter mungkin juga meresepkan suplemen vitamin A, D, E, dan K untuk menggantikan apa yang hilang dari tubuh. Dokter mungkin juga meresepkan antibiotik.

Operasi umum yang digunakan untuk mengobati kolangitis sklerosis meliputi endoskopi balon, kateter drainase empedu, penyempitan saluran empedu, pengangkatan usus besar dan rektum pada kasus yang parah, serta transplantasi hati.

15. Masalah pada pankreas

Mengutip dari Medical News Today, penyakit pankreas dapat mempersulit organ ini untuk mengeluarkan cairan pankreas ke dalam sistem pencernaan. Ini dapat menyebabkan makanan bergerak terlalu cepat melalui usus, menghasilkan tinja yang pucat dan tampak berlemak.

Contoh masalah pankreas termasuk pankreatitis dan kanker pankreas. Keduanya dapat melibatkan penyakit kuning dengan gejala berikut:

  • Tinja pucat dan berlemak.
  • Urine berwarna gelap.
  • Menguningnya bagian putih mata.

Pankreatitis mengacu pada pembengkakan dan peradangan pankreas. Ini bisa diakibatkan oleh berbagai kondisi, seperti infeksi, pankreatitis autoimun, batu empedu, konsumsi alkohol yang berlebihan, serta penggunaan beberapa obat.

Pankreatitis kronis dapat meningkatkan risiko kanker pankreas.

Pengobatan pankreatitis tergantung pada penyebabnya. Dokter mungkin mengatasi masalah yang mendasarinya, seperti batu empedu. Beberapa orang memerlukan rawat inap, cairan infus, dan penanganan nyeri. Jika ada infeksi bakteri, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik. Dalam beberapa kasus, operasi mungkin diperlukan.

16. Penyakit celiac

16 Penyebab Tinja Pucat, Kadang Disebabkan Penyakit Seriusilustrasi buang air besar (freepik.com/pressfoto)

Salah satu gejala penyakit celiac (suatu kondisi autoimun di mana protein gluten dalam gandum dan biji-bijian lainnya memicu respons kekebalan yang merusak usus) yang kurang diketahui adalah tinja berwarna pucat, terutama jika berbau busuk.

Gejala lainnya termasuk nyeri, kembung, diare, kelelahan, nyeri sendi, dan masalah kesehatan lainnya, seperti kemandulan, malnutrisi, dan osteoporosis.

Kapan harus ke dokter?

Jika saat buang air besar kamu melihat tinja berwarna pucat atau seperti tanah liat, mungkin aman untuk menunggu dan melihat apakah saat buang air besar berikutnya tampak normal.

Namun, gejala yang terjadi bersamaan di bawah ini perlu perhatian. Kalau kamu mengalami salah satu dari gejala ini, ini adalah tanda kamu perlu mendapatkan perhatian medis segera.

  • Demam, yang dapat mengindikasikan infeksi atau peradangan akut.
  • Nyeri perut, yang dapatmengindikasikan infeksi atau peradangan akut.
  • Penyakit kuning, jangan mengabaikan kulit atau bagian putih mata menguning.
  • Penurunan berat badan yang tidak diinginkan atau kurang nafsu makan, ini dapat mengindikasikan penyakit serius jika disertai dengan tinja pucat dan memerlukan perhatian medis.
  • Diare berat dengan tanda dehidrasi.

Itulah beberapa penyebab tinja pucat. Apabila kamu mengeluarkan tinja pucat saat buang air besar sesekali atau kadang-kadang, mungkin ini tidak berbahaya. Namun, jika mengalaminya secara berulang dan disertai gejala lain yang tidak biasa, sebaiknya temui dokter.

Baca Juga: Jika Feses Berwarna Hitam, Waspadai 5 Penyakit Ini!

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya