Jangan Bingung, Ini Bedanya Ruam Campak dan Roseola

Kemunculan gejala dan perkembangan penyakitnya berbeda

Campak dan roseola sama-sama disertai demam tinggi dan ruam, tetapi keduanya adalah penyakit yang berbeda. Keduanya paling sering terlihat pada anak-anak—campak bisa menyerang usia berapa pun dan roseola sangat jarang dialami orang dewasa.

Walaupun campak dan roseola punya kesamaan, tetapi ada beberapa hal bisa menjadi pembeda. Contohnya adalah bagaimana gejala muncul dan perkembangan penyakit.

Biar kamu nggak bingung, yuk, kenali perbedaan antara ruam campak dan roseola dan hal-hal lain yang membedakannya.

1. Definisi

Campak

Campak adalah infeksi pernapasan yang sangat menular, menyebabkan ruam kulit seluruh tubuh dan gejala mirip flu. Jutaan kasus terjadi di seluruh dunia setiap tahun, mengutip KidsHealth.

Campak atau rubeola disebabkan oleh virus. Virus campak adalah bagian dari keluarga Paramyxoviridae, dan genus Morbillivirus serta kita dapat menyebarkannya melalui kontak langsung dan udara.

Karena penyebabnya adalah virus, tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Minum banyak cairan, banyak istirahat, dan terus di rumah untuk mencegah penyebaran infeksi.

Roseola

Roseola adalah penyakit virus yang seringnya menyerang anak kecil usia antara 6 bulan dan 2 tahun. Roseola juga dikenal sebagai penyakit keenam (sixth disease), exanthem subitum, dan roseola infantum.

Biasanya roseola ditandai dengan demam tinggi selama beberapa hari, diikuti dengan ruam yang khas saat demam turun.

Dua virus umum yang terkait erat dapat menyebabkan roseola adalah human herpesvirus (HHV) tipe 6 dan tipe 7. Virus-virus ini termasuk dalam keluarga yang sama dengan virus herpes simpleks (HSV), tetapi tidak menyebabkan luka dingin dan infeksi herpes genital yang dapat disebabkan oleh HSV.

2. Perbedaan tampilan penyakit

Jangan Bingung, Ini Bedanya Ruam Campak dan Roseolailustrasi ruam roseola pada bayi (aocd.org)

Campak dan roseola bisa kelihatan serupa karena biasanya muncul dengan ruam makulopapular (ruam dengan bagian yang rata dan terangkat). Namun, ruam roseola biasanya lebih berwarna merah jambu-merah, sedangkan ruam campak lebih berwarna merah-cokelat.

Walaupun ruam dari dua penyakit tersebut bisa bikin bingung, tetapi fitur lain bisa membedakan keduanya.

Ruam dari campak dimulai di wajah dan bergerak ke bawah, sedangkan ruam roseola dimulai di batang tubuh dan menyebar.

Ruam dari roseola dimulai di batang tubuh dan menyebar, sedangkan ruam campak dimulai di wajah dan bergerak ke bawah.

Selain itu, anak-anak dengan campak biasanya terlihat dan berperilaku seolah tidak sehat, sedangkan anak-anak dengan roseola umumnya tampak sehat.

Campak

Ruam campak muncul kira-kira 3–5 hari setelah gejala dimulai. Namun, gejala demam tidak mereda dan malah disertai ruam.

Meskipun ruam campak biasanya juga tidak gatal, tetapi ruam ini terdiri dari bintik-bintik merah yang berbeda yang dimulai di sepanjang garis rambut dan kemudian menyebar ke leher, batang tubuh, tungkai, dan kaki.

Beberapa orang mungkin memiliki benjolan kecil yang terangkat, dan ini mungkin menyatu saat ruam menyebar.

Ciri khas campak adalah demam hilang saat ruam berhenti menyebar (Infection & Chemotherapy, 2015). 

Roseola

Roseola menunjukkan perkembangan penyakit yang unik karena ruam muncul segera setelah demam berakhir.

Menurut publikasi StatPearls, demam akan berlangsung kira-kira 3–5 hari, dan, saat reda, anak-anak akan mengalami benjolan dan ruam kecil berwarna merah jambu-merah, kira-kira berukuran 2–5 milimeter. Terkadang, halo pucat akan muncul di sekitar area ini.

Ruam biasanya dimulai pada batang tubuh dan menyebar ke leher, wajah, kaki, dan lengan dalam waktu 24 jam.

Ruam biasanya tidak gatal dan berubah menjadi putih di bawah tekanan dan biasanya hilang setelah 1–2 hari.

Baca Juga: 12 Penyebab Ruam Kulit pada Bayi dan Cara Mengatasinya

3. Gejala lain yang menyertai ruam dan demam

Selain ruam dan demam, baik campak maupun roseola juga dapat disertai gejala lainnya. Apa saja?

Campak

Orang-orang dengan campak juga dapat mengalami batuk, konjungtivitis atau mata merah, dan hidung meler disertai ruam dan demam.

Beberapa anak-anak akan mengalami bercak Koplik (bercak putih yang biasanya muncul di mulut di bagian dalam, yaitu di bagian dalam pipi dan langit-langit mulut) selama 2–3 hari setelah gejala dimulai.

Dalam beberapa kasus, campak bisa berakibat fatal. Kebanyakan orang yang meninggal dunia akibat komplikasi campak adalah anak-anak usia di bawah 5 tahun, atau orang dewasa di atas 30 tahun.

Beberapa komplikasi campak yang serius meliputi:

  • Kebutaan.
  • Pembengkakan otak.
  • Diare parah dan dehidrasi.
  • Infeksi telinga.
  • Pneumonia.

Roseola

Anak-anak dengan roseola juga dapat mengalami:

  • Demam tinggi yang bisa di atas 40 derajat Celcius.
  • Konjungtivitis.
  • Pembengkakan di sekitar mata.
  • Malaise.
  • Lekas marah.
  • Hilang nafsu makan.
  • Diare.
  • Batuk.
  • Bintik Nagayama (kumpulan papula merah di mulut antara langit-langit lunak dan uvula).
  • Pembengkakan di telinga dalam.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.

Roseola cenderung tidak memiliki banyak komplikasi. Namun, menurut StatPearls, 15 persen dari anak-anak dengan roseola mengalami kejang akibat demam tinggi. Gejala kejang antara lain:

  • Pingsan.
  • Gerakan berkedut atau tersentak-sentak.
  • Seorang anak yang sedang potty training mengotori diri mereka sendiri.
  • Lekas marah.

4. Lama penyakit berlangsung

Jangan Bingung, Ini Bedanya Ruam Campak dan Roseolailustrasi anak-anak sakit (freepik.com/lifeforstock)

Dilansir Medical News Today, gejala campak dapat bertahan hingga 2 minggu setelah terinfeksi. Orang yang tidak mengalami komplikasi apa pun biasanya sembuh seminggu setelah munculnya ruam.

Sementara itu, roseola sembuh relatif cepat. Demam berlangsung 3–5 hari, diikuti dengan ruam. Ruam berlangsung sekitar 2 hari.

5. Pengobatan campak dan roseola

Kedua penyakit mungkin bisa diobati dengan cara yang sama. Inilah beberapa opsi perawatannya.

Campak

Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Kamu bisa menggunakan obat pereda nyeri seperti asetaminofen dan antiinflamasi seperti ibuprofen untuk mengendalikan demam dan minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan dosis harian vitamin A selama 2 hari bagi orang-orang yang kekurangan gizi atau gangguan kekebalan.

Campak adalah penyakit yang dapat dicegah karena ada vaksin yang aman, murah, dan efektif.

Roseola

Roseola juga tidak memiliki pengobatan khusus. Dokter biasanya merekomendasikan istirahat dan cairan, dengan obat penghilang rasa sakit atau antiinflamasi untuk mengendalikan demam. Kecuali disarankan oleh dokter, pengasuh tidak boleh memberikan aspirin kepada anak yang demam karena risiko sindrom Reye.

Walaupun gejala campak dan roseola bisa diobati di rumah dengan istirahat, obat penghilang rasa sakit, dan cairan, tetapi penting untuk menemui dokter segera setelah muncul gejala campak.

Kalau seseorang menunjukkan demam tinggi atau ruam terus-menerus, disarankan untuk mencari pertolongan medis. Perawatan medis darurat diperlukan jika anak mengalami kejang demam.

Campak dan roseola adalah penyakit yang umumnya menyerang anak-anak. Keduanya muncul dengan ruam dan demam, tetapi perkembangan penyakitnya tidak sama.

Perbedaan antara ruam campak dan roseola bervariasi dalam hal warna serta awal kemunculan dan penyebaran.

Keduanya juga tidak punya pengobatan khusus. Demam biasa diobati dengan obat antiinflamasi dan obat penghilang rasa sakit, sedangkan dehidrasi bisa dicegah dengan minum banyak cairan.

Sangat penting untuk mencari pertolongan medis jika demam sangat tinggi atau ada tanda-tanda komplikasi.

Baca Juga: 7 Komplikasi Campak, Gak Boleh Disepelekan!

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya