Terapi Fibroblas Plasma, Bisa Mengencangkan Kulit Kendur

Bisa membantu menjaga kulit tetap kencang

Ada banyak cara untuk mengencangkan dan memperbaiki penampilan kulit. Salah satunya adalah dengan terapi fibroplas plasma (plasma fibroblast therapy). Dokter dapat menawarkan terapi ini sebagai alternatif terapi laser, injeksi, atau operasi.

Terapi fibroblas plasma adalah teknik yang cukup baru dalam dunia perawatan wajah dan kosmetik. Baca terus artikel ini untuk mengetahui cara kerja, manfaat, efektivitas dan keamanan, serta efek samping dari terapi fibroplas plasma.

1. Apa itu terapi fibroblas plasma?

Seperti namanya, terapi fibroblas plasma menargetkan fibroblas. Fibroblas adalah sel-sel penghasil kolagen dan protein di dermis, lapisan kulit tepat di bawah lapisan kulit terluar.

Peran fibroplas penting dalam membantu penyembuhan luka kulit serta menjaga kulit tetap kencang.

Prosedur medis ini menggunakan perangkat seperti pena yang melepaskan arus listrik frekuensi tinggi ke area kecil di kulit. Ujung plasma tidak langsung menyentuh kulit, tetapi melepaskan arus yang ditargetkan tepat di atas kulit. Arus panas menciptakan lubang kecil (luka mikro) di lapisan kulit.

Dokter juga dapat menyebut teknik ini sebagai pelapisan kembali kulit plasma (plasma skin resurfacing).

2. Manfaat

Terapi Fibroblas Plasma, Bisa Mengencangkan Kulit Kendurilustrasi kulit kencang (pexels.com/Sora Shimazaki)

Berdasarkan laporan dalam Journal of Clinical Medicine tahun 2022, proses terapi fibroblas plasma memungkinkan lapisan luar kulit bertindak sebagai pembalut alami, menghindari kerusakan lapisan kulit yang lebih dalam, dan mendorong pemulihan yang lebih cepat. Tulisan dalam laporan tersebut juga menyebutkan hal-hal di bawah ini sebagai manfaat dari terapi fibroblas plasma:

  • Tingkat presisi tinggi dalam menargetkan area tertentu.
  • Tidak berdarah.
  • Tidak ada rasa sakit.
  • Waktu operasi yang singkat.
  • Pemulihan lebih cepat.
  • Lebih sedikit kerusakan pada jaringan lain dan pembentukan lapisan pelindung yang cepat.
  • Tidak ada bekas luka yang tampak.
  • Bisa segera kembali beraktivitas seperti bisa.
  • Tidak ada infeksi.
  • Reaksi inflamasi atau peradangan yang sangat ringan.
  • Tidak ada hiperpigmentasi.

Selain itu, menurut artikel berjudul "A review of plasma medicine" dalam The PMFA Journal tahun 2019, gangguan termal atau kerusakan dari panas dari terapi plasma fibroblas dapat:

  • Mendorong regenerasi jaringan.
  • Merangsang aktivitas fibroblas.
  • Memecah protein di kulit.
  • Menyebabkan kontraksi jaringan (pengencangan).

Penelitian dalam jurnal Lasers in Surgery and Medicine tahun 2020 menemukan bahwa terapi fibroblas plasma aman dan efektif untuk individu dengan tipe kulit Fitzpatrick 1–3. Ulasan ilmiah dalam The PMFA Journal tahun 2017 menyarankan tes patch untuk orang-orang dengan tipe kulit Fitzpatrick 4 dan di atasnya.

Sebagai informasi, tipe kulit (fototipe) Fitzpatrick mengacu pada skala warna kulit yang dikembangkan untuk mengklasifikasikan pewarnaan kulit dan respons terhadap radiasi ultraviolet (UV). Menurut buku The Surgeon General's Call to Action to Prevent Skin Cancer, klasifikasinya adalah sebagai berikut:

  • Tipe 1: Kulit selalu terbakar, tidak pernah kecokelatan, dan sensitif terhadap paparan UV.
  • Tipe 2: Kulit mudah terbakar dan kecokelatan minimal.
  • Tipe 3: Kulit terbakar sedang dan secara bertahap menjadi cokelat muda.
  • Tipe 4: Kulit terbakar minimal dan selalu kecokelatan hingga agak cokelat.
  • Tipe 5: Kulit jarang terbakar dan kecokelatan hingga gelap.
  • Tipe 6: Kulit tidak pernah terbakar, sangat berpigmen, dan paling tidak sensitif terhadap paparan UV.

Bukti menunjukkan bahwa terapi fibroblas plasma dapat mengencangkan kulit di sejumlah area, termasuk wajah, leher, lengan, payudara, perut, pantat, paha, dan lutut.

Sebuah studi dalam Journal of Surgical Dermatology tahun 2017 mencatat bahwa penerapan plasma mungkin memiliki banyak kegunaan potensial dalam dermatologi. Akan tetapi, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyelidiki keamanan dan efektivitas terapi fibroblas plasma.

Baca Juga: 15 Cara Memperbaiki Tekstur Kulit, dari Alami hingga Terapi

3. Seperti apa prosedur terapi fibroblas plasma?

Walaupun prosedur terapi fibroblas plasma mungkin sedikit berbeda berdasarkan tempat kamu menjalani terapi ini, tetapi pada umumnya langkah-langkah terapi fibroblas plasma melibatkan:

  • Membersihkan kulit dan mengoleskan krim anestesi topikal. Biasanya diperlukan waktu sekitar 30 menit untuk krim anestesi ini bekerja.
  • Perawatan area kulit yang ditargetkan dengan pena plasma. Pena akan membuat busur kecil arus mikro yang membuat titik-titik kecil seperti keropeng pada kulit.
  • Seorang profesional akan menghilangkan krim anestesi dan mengoleskan gel pendingin untuk meminimalkan sensasi kesemutan dan sensasi terbakar bila memungkinkan.

Terapi fibroblas plasma biasanya butuh waktu sekitar 30 hingga 60 menit.

Setelah terapi selesai, kamu umumnya akan melihat bintik-bintik berkeropeng dan berkurang setelah sekitar satu minggu. Selama beberapa minggu, saat kulit kulit sembuh, kulit akan tampak lebih kencang dan kuat.

Beberapa orang mungkin merasakan hasilnya setelah satu kali perawatan, sementara beberapa yang lain memerlukan tiga kali perawatan sebelum akhirnya melihat hasilnya.

Apabila membutuhkan beberapa kali perawatan, umumnya kamu harus menunggu selama beberapa minggu di antara hari terapi.

Perawatan setelah terapi biasanya akan melibatkan pembersihan lembut area perawatan dengan sabun tanpa pewangi, disinfektan, dan pelembap. Hindari paparan sinar matahari, mengelupas atau menggaruk keropeng, dan riasan. Obat antiinflamasi bisa dikonsumsi untuk membantu mengurangi pembengkakan.

4. Siapa saja yang bisa menjalani terapi fibroblas plasma?

Terapi Fibroblas Plasma, Bisa Mengencangkan Kulit Kendurilustrasi terapi fibroblas plasma (pexels.com/Gustavo Fring)

Dilansir Healthline, kandidat terbaik terapi fibroblas plasma adalah orang-orang dengan masalah kerutan kulit ringan hingga sedang.

Kamu tidak boleh menjalani terapi ini apabila: 

  • Sedang hamil.
  • Sedang menyusui.
  • Mengalami infeksi di area tempat perawatan plasma dilakukan.
  • Punya alergi terhadap sediaan anestesi topikal.
  • Sedang menggunakan isotretinoin untuk keriput atau jerawat.

Selain itu, jika memiliki riwayat keloid atau jaringan parut hipertrofik, kamu disarankan untuk melakukan terapi fibroblas plasma dengan hati-hati.

Diskusikan tujuan perawatan dan segala kemungkinan kekhawatiran terkait kondisi kesehatan secara keseluruhan dengan dokter sebelum prosedur.

5. Efek samping

Mirip prosedur pengencangan kulit berbasis energi non operasi lainnya, seperti intense pulsed light (IPL), microcurrent facial, dan high intensity focused ultrasound (HIFU) facial, terapi fibroblas plasma harus melalui regulasi oleh dewan medis yang berwenang dan persetujuan dari lembaga seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sementara penelitian awal mungkin menjanjikan, BPOM AS (FDA) memperingatkan bahwa terapi ini belum memiliki izin atau persetujuan untuk prosedur estetika apa pun yang dimaksudkan untuk memperbaiki penampilan kulit.

Sudah laporan tentang efek samping yang serius dan bahwa berpotensi mengancam jiwa, yang mungkin termasuk:

  • Infeksi.
  • Luka bakar derajat 2 dan 3.
  • Jaringan parut.
  • Perubahan warna kulit.
  • Perdarahan signifikan.
  • Kerusakan saraf.
  • Akumulas udara atau gas di bawah kulit, rongga tubuh, atau pembuluh darah.

Sebuah laporan kasus dalam jurnal BMC Ophthalmology tahun 2020 menemukan bahwa selain kemungkinan komplikasi dari perangkat plasma, seseorang juga dapat mengalami cedera kimia akibat penggunaan anestesi lokal selama prosedur.

Apabila kamu mempertimbangkan untuk menjalani terapi fibroblas plasma, konsultasikan terlebih dulu dengan dokter mendapatkan informasi sejelas-jelasnya.

Terapi fibroblas plasma adalah teknik yang lebih baru dan karenanya belum banyak bukti mengenai keefektifannya. Meski demikian, ini merupakan teknik yang dapat mengencangkan kulit tanpa prosedur kosmetik invasif. Kebanyakan orang butuh waktu satu minggu waktu henti dan melihat hasilnya selama beberapa minggu.

Kalau kamu tertarik dengan potensi manfaat dari terapi fibroblas plasma, konsultasikan dengan dokter tentang ekspektasi dan apakah terapi ini cocok buat kamu.

Baca Juga: Pentingnya Kolagen untuk Menjaga Elastisitas Kulit 

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya