Tips Perawatan Gigi sebelum, selama, dan setelah Hamil

Jangan takut untuk kontrol rutin dokter gigi saat hamil

Merawat gigi dan gusi dengan baik saat hamil sangat penting. Ini karena kehamilan menyebabkan perubahan hormonal yang meningkatkan risiko penyakit gusi, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kesehatan janin yang sedang berkembang.

Inilah beberapa tips untuk membantu ibu hamil menjaga kesehatan gigi dan mulut yang baik sebelum, selama, dan setelah kehamilan.

1. Perawatan gigi sebelum hamil

Cobalah untuk membuat janji temu dengan dokter gigi saat merencanakan kehamilan atau sebelum hamil. Dokter gigi akan membantu membersihkan gigi secara profesional, jaringan gusi dapat diperiksa, dan masalah mulut apa pun yang ada dapat ditangani sebelum hamil.

2. Perawatan gigi selama hamil

Tips Perawatan Gigi sebelum, selama, dan setelah Hamililustrasi konsultasi ibu hamil dengan dokter (pexels.com/MART PRODUCTION)

Kiat-kiat ini dapat memastikan kesehatan gigi sebaik mungkin sehingga perempuan dapat memiliki kehamilan yang lebih lancar:

  • Beri tahu dokter apabila kamu sedang hamil. Perawatan gigi secara rutin dapat dilakukan kapan saja selama masa kehamilan. Setiap prosedur mendesak juga dapat dilakukan juga. Semua prosedur gigi elektif, bagaimanapun, harus ditunda sampai setelah melahirkan. Sebelum menemui dokter gigi, tanyakan kepada dokter kandungan atau bidan untuk mengetahui apakah mereka memiliki tindakan pencegahan atau instruksi khusus.
  • Beri tahu dokter gigi nama dan dosis semua obat yang sedang digunakan, termasuk obat-obatan dan vitamin prenatal yang diresepkan oleh dokter, serta saran medis khusus yang diberikan dokter. Dokter gigi mungkin perlu mengubah rencana perawatan gigi berdasarkan informasi ini.
  • Rontgen gigi dapat dilakukan selama kehamilan. Dokter gigi akan sangat berhati-hati untuk melindungi ibu hamil dan bayinya, seperti melindungi perut dan tiroid. Kemajuan teknologi telah membuat sinar-X jauh lebih aman saat ini daripada beberapa dekade terakhir.
  • Jangan lewatkan janji pemeriksaan gigi hanya karena kamu sedang hamil. Saat hamil, pemeriksaan rutin menjadi penting karena kehamilan menyebabkan perubahan hormonal yang menempatkan ibu hamil pada peningkatan risiko penyakit periodontal dan gusi yang mudah berdarah (gingivitis kehamilan). Dilansir WebMD, 40 persen perempuan akan mengalami radang gusi selama kehamilan. Jika sebelum hamil sudah memiliki penyakit gusi yang signifikan, hamil dapat memperburuknya.
  • Perhatikan setiap perubahan pada gusi selama kehamilan. Jika ada nyeri tekan, pendarahan, atau pembengkakan gusi terjadi setiap saat selama kehamilan, bicarakan dengan dokter gigi atau periodontis sesegera mungkin.
  • Ikuti praktik kebersihan mulut yang baik untuk mencegah dan mengurangi masalah kesehatan mulut. Ini meliputi menyikat setidaknya dua kali sehari, flossing sekali sehari, dan menggunakan obat kumur antimikroba. Jangan melewatkan scaling gigi saat hamil jika memang sudah waktunya. Pembersihan gigi profesional sangat penting. Penyakit gusi yang tidak kunjung sembuh mungkin perlu ditangani oleh dokter gigi. Perawatan mungkin termasuk antibiotik dan eksisi jaringan yang terkena.

Mengatasi morning sickness

Apabila muntah saat hamil atau morning sickness menghalangi ibu hamil untuk menyikat gigi, pakai pasta gigi yang rasanya hambar selama kehamilan. Minta dokter gigi untuk merekomendasikan produk yang tepat.

Sering-seringlah berkumur dengan air atau pencuci mulut jika menderita morning sickness dan sering muntah.

Terapkan pola makan yang baik untuk gigi dan janin

  • Hindari camilan manis. Mengidam yang manis-manis umum selama kehamilan. Namun, ingatlah bahwa makin banyak konsumsi makanan atau minuman manis, makin tinggi risikonya untuk mengembangkan gigi berlubang.
  • Terapkan pola makan sehat seimbang. Gigi pertama bayi mulai tumbuh sekitar 3 bulan kehamilan. Makanan yang mengandung produk susu, keju, dan yoghurt adalah sumber yang baik dari mineral penting ini dan baik untuk pertumbuhan gigi, gusi, dan tulang bayi.

Baca Juga: Amankah Cabut Gigi saat Hamil? Ini Hal yang Perlu Diperhatikan

3. Penyakit gusi dan kehamilan prematur

Setidaknya beberapa penelitian besar telah menunjukkan bahwa ada hubungan antara penyakit gusi dan kelahiran prematur.

Studi dalam The Journal of American Dental Association menemukan bahwa ibu hamil dengan penyakit gusi kronis empat sampai tujuh kali lebih mungkin untuk melahirkan secara prematur (sebelum minggu ke-37) serta bayi dengan berat badan kurang dibanding ibu dengan gusi yang sehat.

Ibu dengan penyakit periodontal paling parah melahirkan paling prematur, yaitu pada 32 minggu. Tidak jelas apakah mengobati penyakit gusi mengurangi risiko kelahiran prematur.

4. Tumor di gusi ibu hamil

Tips Perawatan Gigi sebelum, selama, dan setelah Hamililustrasi tips perawatan gigi sebelum, selama, dan setelah hamil (pexels.com/Polina Zimmerman)

Kadang, benjolan besar dengan tanda titik merah tua terbentuk di jaringan gusi yang meradang, biasanya di dekat garis gusi bagian atas. Benjolan ini merah berkilau, mungkin berdarah dan berkerak, dan bisa membuat makan dan berbicara menjadi sulit dan menyebabkan ketidaknyamanan. Pertumbuhan ini disebut tumor kehamilan (pregnancy tumor) dan bisa terjadi kapan saja selama kehamilan, meskipun biasanya terjadi selama trimester kedua.

Mendengar kata "tumor" sering kali bikin khawatir. Akan tetapi, pertumbuhan ini tidak bersifat kanker dan tidak dapat menyebar. Tumor kehamilan adalah reaksi inflamasi yang ekstrem terhadap iritasi lokal (seperti partikel makanan atau plak). Tumor terjadi pada 10 persen ibu hamil dan sering kali pada ibu hamil yang mengalami gingivitis kehamilan.

Tumor kehamilan juga dikenal dengan beberapa nama lain, antara lain granuloma piogenik, granuloma kehamilan, hemangioma kapiler lobular, dan epulis gravidarum. Kondisi ini biasanya hilang sendiri setelah persalinan. Namun, jika tumor mengganggu makan, dokter dapat mengangkatnya. Ini melibatkan prosedur sederhana yang dilakukan dengan anestesi lokal. Namun, bahkan jika tumor diangkat selama kehamilan, tumor dapat berkembang lagi pada sekitar setengah kasus.

Bahkan jika tumor diangkat selama kehamilan, tumor itu berkembang kembali pada sekitar setengah kasus.

5. Perawatan gigi setelah hamil

Setelah bayi lahir, apabila ibu memiliki masalah pada gusi maupun gigi selama masa kehamilannya, segera temui dokter gigi sesegera mungkin setelah persalinan untuk mendapatkan pemeriksaan mulut secara menyeluruh.

Sangat penting untuk menindaklanjuti setiap perawatan yang ditunda saat kehamilan, karena ini dapat berkembang menjadi masalah yang lebih parah bila dibiarkan.

Itulah tips perawatan gigi sebelum, selama, dan setelah hamil. Menjaga kesehatan gigi dan mulut, khususnya saat hamil, sangat penting. Jadi, jangan jadikan kehamilan menjadi alasan untuk melewatkan atau menunda kontrol rutin ke dokter gigi, ya.

Baca Juga: Gusi Turun (Resesi Gingiva): Penyebab, Gejala, Perawatan

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Nur Seto

Berita Terkini Lainnya